Sebuah kos pria yang terletak di kawasan Kotabaru, Kota Jogja, gempar pada Sabtu, 24 Februari 2024 yang lalu. Sebabnya, ditemukan sesosok mayat perempuan yang sudah mulai membusuk.
Berdasarkan keterangan polisi, jenazah itu terungkap setelah ada warga melaporkan mencium bau busuk. "Dari orang-orang situ, kan itu di kos-kosan to," jelas Kasat Reskrim Polresta Jogja, AKP Probo Satrio Sabtu (24/2).
"Di kos-kosan itu kemudian ada yang memberi tahu kalau ada bau busuk. Kemudian didatangi dari petugas Polsek, ternyata ada yang meninggal," imbuhnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penyelidikan pun dimulai dengan jasad tersebut dibawa ke RS Bhayangkara untuk dilakukan autopsi. Hasilnya, diketahui bahwa wanita itu adalah korban pembunuhan.
Kapolresta Jogja, Kombes Pol Aditya Surya Dharma memaparkan, identitas korban itu diketahui berinisial FD. Dia adalah warga Sleman.
"Hasil autopsi diperkirakan sudah meninggal selama 3 atau 4 hari. Di tubuhnya ditemukan beberapa luka atau memar dan luka tersebut yang mengakibatkan korban meninggal. Yaitu luka tusukan maupun luka sayatan," jelas Aditya kepada awak media, Senin (26/2/2024).
Selain itu, terdapat fakta-fakta lain dalam kasus yang menjadi perbincangan publik selama sepekan terakhir itu. Apa saja? Berikut rangkumannya oleh detikJogja.
1. Ada 11 Luka Tusukan-Sayatan
Kombes Aditya menerangkan, FD adalah korban pembunuhan karena ada belasan luka tusuk dan sayatan yang ada di jenazahnya.
"Iya (diduga korban pembunuhan) karena ditemukan beberapa luka tusukan maupun sayatan di tubuh korban sebanyak 11. Di leher dan tangan serta tubuh korban," terang Aditya.
"Alat membunuhnya masih kita cari belum ditemukan di TKP. Yang ditemukan di TKP satu tas milik korban dan identitas. Untuk hape dan kendaraan bermotor korban tidak ada kemungkinan dibawa oleh pelaku," ujarnya menambahkan.
2. Polisi Kejar Terduga Pelaku
Kombes Aditya melanjutkan, saat ini fokus jajarannya adalah mengejar pria yang menyewa kamar tempat jenazah FD ditemukan. Dia menyatakan pihaknya sudah mengantongi identitas terduga pelaku.
"Kami masih mencari keberadaan laki-laki berinisial H yang menyewa kamar kosnya tersebut," papar Aditya.
"Kalau identitas yang kami terima itu warga dari Bandung. Usia sekitar 30-an. Keterangan belum kawin," lanjutnya.
Aditya menjelaskan, H adalah seorang karyawan salah satu kafe di kawasan Kotabaru. Saat penemuan mayat FD, dia sempat dicari temannya berdasarkan perintah manajer. Pasalnya, H sudah tidak masuk kerja selama 3-4 hari.
"Oleh temennya didatangi kos-kosannya ternyata ada genangan atau bercak darah di bawah pintu kos-kosan kemudian sudah tercium bau busuk," jelas Aditya.
"Temannya kemudian mendatangi ketua RW dan ketua RW menghubungi Polsek Gondokusuman dan bersama tim inafis mendatangi lokasi dan setelah dibuka pintu kos-kosannya karena itu dikunci dari luar. Setelah dibuka dengan paksa ditemukan sesosok jenazah wanita," lanjutnya.
3. H Sempat Pulang ke Bandung
Dikatakan Aditya, berdasarkan informasi yang mereka peroleh, terduga pelaku sempat pulang ke Bandung. Ibu H juga membenarkannya.
"Jadi informasi dari yang kami terima yang bersangkutan itu sempat bertemu dengan keluarganya di Bandung. Bertemu dengan ibunya sebentar," jelas Aditya.
Meski begitu, Aditya tak menyebut kapan H pulang. "Kata ibunya (H pulang) nggak lama, langsung kembali lagi katanya pamitan kembali ke Jogja," jelas Aditya.
4. Diduga Naik Motor Korban
Aditya menuturkan, terduga pelaku pembunuhan FD diduga pulang ke Bandung mengendarai motor korban. Apalagi, pada saat penemuan jenazah korban, polisi tidak menemukan ponsel (handphone/HP) maupun sepeda motornya.
"Ditemukan di TKP satu tas milik korban dan identitas. Untuk HP dan kendaraan bermotor korban tidak ada kemungkinan dibawa oleh pelaku," jelasnya.
Dia berkata, ibu H sempat mengungkapkan anaknya itu menaiki motor yang pelatnya bukan berasal dari Bandung.
"Ibunya hanya bilang, (mengendarai) motor warna hitam pelat AB. Kemungkinan motornya yang dibawa motor korban yang diambil, kemungkinan," sambung Aditya.
Terpisah, Kasat Reskrim Polresta Jogja AKP Probo Satrio mengatakan terduga pelaku pulang ke rumahnya sebelum jenazah korban ditemukan.
"(H pulang ke rumah) Sebelum ditemukan jenazah, antara tanggal 21-23 (Februari)," terang Probo.
(apu/apu)
Komentar Terbanyak
Mahasiswa Amikom Jogja Meninggal dengan Tubuh Penuh Luka
UGM Sampaikan Seruan Moral: Hentikan Anarkisme dan Kekerasan
Siapa yang Menentukan Gaji dan Tunjangan DPR? Ini Pihak yang Berwenang