Harga Sembako Jogja Hari Ini 8 Desember 2025: Rawit Merah Dekati Rp 90 Ribu/Kg

Harga Sembako Jogja Hari Ini 8 Desember 2025: Rawit Merah Dekati Rp 90 Ribu/Kg

Nur Umar Akashi - detikJogja
Senin, 08 Des 2025 12:49 WIB
Harga Sembako Jogja Hari Ini 8 Desember 2025: Rawit Merah Dekati Rp 90 Ribu/Kg
Cabai rawit. (Foto: Yuga Hassani/detikJabar)
Jogja -

Harga bahan pangan, terkhusus Sembilan Bahan Pokok (Sembako), di Kota Jogja dapat berubah sewaktu-waktu karena sejumlah faktor. Bagi masyarakat, mengetahuinya adalah hal yang penting agar bisa menentukan prioritas pembelian pangan sehari-hari.

Dikutip dari Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) yang dikelola Bank Indonesia pada Senin (8/12/2025) pukul 12.18 WIB, tiga jenis cabai kompak naik, yakni merah keriting, rawit hijau, dan rawit merah. Selain cabai, daging dan telur ayam juga lebih mahal.

Cabai merah keriting tercatat melonjak drastis dari Rp 53.750 menjadi Rp 67.500 per kilogram. Artinya, ada kenaikan kurang lebih sebesar 25%.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rawit hijau di sisi lain masih meneruskan tren kenaikan harganya. Kemarin Jumat, harganya naik drastis dari Rp 57.500 jadi Rp 63.750. Hari ini, grafik PIHPS menunjukkan kenaikan lagi, jadi Rp 66.250 per kilogram.

Komoditas rawit merah juga mengalami kondisi yang sama dengan rawit hijau. Jenis cabai pedas satu ini meroket dari Rp 75.250 menjadi Rp 84.500 sekilo. Rata-rata harganya di tingkat nasional pun turut naik, dari Rp 72.700 menjadi Rp 78.200.

ADVERTISEMENT

Daging ayam ras segar yang pekan lalu stabil di level Rp 37.750, naik 500 rupiah jadi Rp 38.250 hari ini. Begitu pula telur ayam ras, satu kilogramnya dibanderol Rp 29.000, lebih mahal 500 rupiah ketimbang harga yang berlaku sebelumnya.

Perlu dipahami bahwasanya PIHPS menggunakan rata-rata harga dari Pasar Beringharjo dan Kranggan untuk basis datanya. Perubahan lengkap sembako Jogja hari ini 8 Desember 2025 dapat detikers simak via poin-poin berikut.

Harga Sembako Jogja 8 Desember 2025 Versi PIHPS

Perlu dicatat, harga final PIHPS tersedia pada hari kerja setiap pukul 13.00 WIB. Dalam kondisi tertentu, waktu update data final mungkin lebih lama.

  • Bawang merah ukuran sedang: Rp 50.000/kg
  • Bawang putih ukuran sedang: Rp 39.500/kg
  • Beras kualitas bawah I: Rp 13.150/kg
  • Beras kualitas bawah II: Rp 12.150/kg
  • Beras kualitas medium I: Rp 14.900/kg
  • Beras kualitas medium II: Rp 14.150/kg
  • Beras kualitas super I: Rp 16.000/kg
  • Beras kualitas super II: Rp 15.000/kg
  • Cabai merah besar: Rp 66.250/kg
  • Cabai merah keriting: Naik dari Rp 53.750 menjadi Rp 67.500/kg
  • Cabai rawit hijau: Naik dari Rp 63.750 menjadi Rp 66.250/kg
  • Cabai rawit merah: Naik dari Rp 75.250 menjadi Rp 84.500/kg
  • Daging ayam ras segar: Naik dari Rp 37.750 menjadi Rp 38.250/kg
  • Daging sapi kualitas 1: Rp 145.000/kg
  • Daging sapi kualitas 2: Rp 137.500/kg
  • Gula pasir kualitas premium: Rp 18.250/kg
  • Gula pasir lokal: Rp 17.000/kg
  • Minyak goreng curah: Rp 18.000/kg
  • Minyak goreng kemasan bermerk 1: Rp 21.750/kg
  • Minyak goreng kemasan bermerk 2: Rp 21.000/kg
  • Telur ayam ras segar: Naik dari Rp 28.500 menjadi Rp 29.000/kg

Penyebab Harga Sembako Berubah-ubah

Bukan tanpa sebab harga sembako dan bahan pangan lain berubah tiap hari. Nur Azizah Nasution dalam tulisannya di Journal of Sharia and Law berjudul 'Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kenaikan Harga Sembako oleh Para Pedagang Menurut Perspektif Ekonomi Syariah' memberi rincian penyebab dari faktor internal dan eksternal, sebagai berikut:

1. Produksi (Internal)

Ketersediaan bahan pokok di pasaran sangat memengaruhi harga. Contohnya, bila kondisi cuaca buruk sehingga gagal panen terjadi, maka harga akan melambung. Sebaliknya, jika jumlahnya melimpah, maka harga di pasaran turun.

2. Distribusi (Internal)

Pengiriman bahan pokok menuju pasar menjadi salah satu faktor penentu harga. Semakin mahal biaya distribusi, semakin mahal pula harga yang dipatok para pedagang. Fluktuasi harga rerata suatu bahan pangan juga memengaruhi karena pedagang tentu membutuhkan margin keuntungan.,

3. Sumber Pasokan (Internal)

Jumlah pemasok bahan pangan yang sedikit berakibat naiknya harga karena langka. Sebaliknya, ketika pemasok lebih banyak dibandingkan pedagang, harga bahan pangan turun.

4. Permintaan dan Penawaran (Eksternal)

Para pedagang akan menaikkan harga bahan pangan jika permintaan lebih banyak ketimbang penawaran. Sementara itu, supply tinggi dengan demand rendah menyebabkan harga turun. Konsep permintaan-penawaran ini dipengaruhi besar-kecilnya kebutuhan pembeli terhadap bangan pangan terkait.

5. Jumlah Pesaing (Eksternal)

Faktor kelima adalah jumlah pedagang yang menjual barang sama alias pesaing. Jika tidak ada pesaing, pedagang cenderung menaikkan harga. Di sisi lain, persaingan pedagang yang ketat membuat harga bahan pangan menurun karena perebutan konsumen.

Itulah informasi ringkas mengenai harga sembako Jogja hari ini Senin, 8 Desember 2025. Perlu diketahui, harga yang ditemui di pasaran mungkin berbeda karena disparitas.




(sto/apl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads