.webp)
Penemuan mayat wanita di kos di kawasan Kotabaru, Kota Jogja, diduga merupakan korban pembunuhan. Polisi masih memburu terduga pelaku berinisial H yang juga penyewa kamar kos tersebut.
Kapolresta Jogja Kombes Aditya Surya Dharma mengatakan pihaknya masih terus mencari keberadaan H. Menurutnya, ponsel H sudah tidak aktif selama beberapa hari.
"HP-nya sudah nonaktif selama beberapa hari. Ini masih coba kita upayakan," ujar Aditya saat dihubungi wartawan, Rabu (28/2/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penyelidikan pun masih terus dilakukan. Aditya mengatakan dari hasil penyelidikan awal dan olah tempat kejadian perkara (TKP), H diketahui merupakan warga Bandung, Jawa Barat. Dari temuan polisi, H dilaporkan sempat pulang ke Bandung untuk menemui ibunya.
"Jadi informasi dari yang kami terima yang bersangkutan itu sempat bertemu dengan keluarganya di Bandung. Bertemu dengan ibunya sebentar," terang Aditya.
Meski begitu, Aditya tak menyebut kapan H pulang ke rumahnya di Bandung. Kepada ibunya, H juga berpamitan kembali ke Jogja.
"Kata ibunya (H pulang) nggak lama, langsung kembali lagi katanya pamitan kembali ke Jogja," jelas Aditya.
Kasus pembunuhan wanita ini terungkap pada Sabtu (24/2) lalu. Jenazah wanita itu ditemukan di kamar kos sedangkan penyewa kamar kos berinisial H sudah tidak masuk kerja 3-4 hari.
Dari hasil penyelidikan ditemukan ada 11 luka tusuk dan sayatan di tubuh korban. Belakangan diketahui korban berinisial FD (23) itu sempat dilaporkan hilang oleh keluarganya pada Kamis (22/2).
"Hasil autopsi diperkirakan sudah meninggal selama 3 atau 4 hari. Di tubuhnya ditemukan beberapa luka atau memar dan luka tersebut yang mengakibatkan korban meninggal. Yaitu luka tusukan maupun luka sayatan," jelas Aditya di Mapolresta Jogja, Senin (26/2).
Polisi pun mencari penyewa kamar kos yang diketahui berinisial H itu. Pria itu diketahui merupakan warga Bandung.
"Kalau identitas yang kami terima itu warga dari Bandung. Usia sekitar 30-an. Keterangan belum kawin," pungkasnya.
(ams/cln)
Komentar Terbanyak
Mahasiswa Amikom Jogja Meninggal dengan Tubuh Penuh Luka
Mahfud Sentil Pemerintah: Ngurus Negara Tak Seperti Ngurus Warung Kopi
UGM Sampaikan Seruan Moral: Hentikan Anarkisme dan Kekerasan