Peristiwa matahari tepat di atas kepala atau kulminasi utama akan terjadi di Kota Jogja dan sekitarnya, Kamis (29/2) siang nanti. Peristiwa ini membuat seolah benda tegak kehilangan bayangannya.
Ketua Tim Observasi Stasiun Geofisika Yogyakarta, Budiarta, menyebut peristiwa kulminasi merupakan fenomena alam tahunan. Ia mengungkap pada tiap tahunnya, kulminasi terjadi hingga dua kali.
"Hari tanpa bayangan atau bisa disebut kulminasi adalah fenomena atau peristiwa alam ketika matahari itu tepat berada di posisi paling tinggi di langit, di mana saat deklinasi matahari sama dengan lintang pengamat, itu disebut dengan kulminasi utama," jelasnya kepada detikJogja saat dihubungi, Rabu (28/2/2024) sore.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Peristiwa kulminasi utama ini menyebabkan bayangan benda tegak seolah menghilang karena bertumpuk dengan benda itu sendiri. Meski berada di tepat di atas kepala, peristiwa ini tidak berdampak signifikan pada suhu udara.
"Bayangan benda akan tidak terlihat atau (seolah) menghilang karena tegak lurus (dengan pengamat), otomatis bayangannya tidak ada, bertumpuk dengan kita sendiri atau benda itu sendiri. Kalau untuk suhu udara, tidak ada pengaruh yang signifikan," lanjutnya.
Budi menyebut dengan adanya fenomena ini, masyarakat bisa menambah wawasan terkait fenomena alam. Masyarakat juga membuktikannya dengan benda tegak pada saat peristiwa berlangsung.
"Karena merupakan salah satu peristiwa alam, sebagai tambahan pengetahuan saja, (disebut) sifatnya langka bisa. Ini praktik sendiri di lingkungan masing-masing membuktikan pada saat waktu itu (seolah) tidak ada bayangan," pungkasnya.
Waktu Terjadinya Fenomena Tanpa Bayangan
Fenomena alam hari tanpa bayangan ternyata tidak berlangsung seharian. Fenomena yang juga disebut kulminasi utama ini terjadi pada waktu tertentu ketika matahari tepat di atas kepala dan berlangsung beberapa detik saja. Dihimpun detikJogja dari simulasi Stellarium dan Stageof Yogyakarta, berikut waktu terjadinya kulminasi utama di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY):
- Kota Jogja: 11.51 WIB
- Sleman: 11.51 WIB
- Bantul: 11.51 WIB
- Wonosari: 11.50 WIB
- Wates: 11.52 WIB
Artikel ini ditulis oleh Ridwan Luhur Pambudi, peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(rih/dil)
Komentar Terbanyak
Mencicip Kue Kontol Kejepit di Keramaian Pasar Kangen Jogja
Sederet Fakta Heboh Surat Perjanjian SPPG Minta Rahasiakan Kasus Keracunan
Asal-usul Nama Kue Kontol Kejepit yang Unik, Kenapa Dinamakan Demikian?