Sebuah granat nanas ditemukan dalam air di pintu keluar objek wisata Gua Pindul, Gunungkidul. Granat itu diduga peninggalan Perang Dunia Kedua (PD II) dan akhirnya didisposal atau diledakkan oleh tim Gegana Satbrimob Polda DIY.
Berikut fakta-faktanya, dirangkum dari pemberitaan detikJogja:
1. Ditemukan di Air
Pemandu wisata Gua Pindul, Anugrah Bagus Purnomo, mengatakan awalnya penemuan sebuah benda menyerupai granat di dalam air dekat pintu keluar Gua Pindul, Padukuhan Gelaran 1, Kalurahan Bejiharjo, Kapanewon Karangmojo.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ditemukan di pintu keluar Gua Pindul. Awalnya di dalam air. Di pintu keluar gua setengah 12," jelas Bagus kepada wartawan saat ditemui di lokasi, Selasa (27/2/2024) siang.
Bagus mengaku dirinya kemudian mengamankan benda itu dan ditaruh di pinggir jalan pintu keluar Gua Pindul. Setelahnya, ia melapor ke Bhabinkamtibmas setempat.
Kepolisian kemudian datang ke lokasi dan mengamankan TKP dengan memasang garis polisi.
![]() |
Sementara itu, Kapolsek Karangmojo Kompol Agus menerangkan pihaknya menunggu tim penjinak bom (jibom) dari Satbrimob Polda DIY untuk tindak lanjut.
"Masih menunggu dari Jibom Brimob Polda DIY. Masih belum bisa dipastikan," kata Agus kepada wartawan saat ditemui di lokasi.
Agus mengatakan objek wisata Gua Pindul tidak ditutup usai penemuan benda menyerupai granat itu.
"Tidak ditutup," ujar Agus.
![]() |
2. Granat Diduga Peninggalan PD II
Petugas dari Detasemen Gegana Satbrimob Polda DIY yang tiba di lokasi memastikan benda itu adalah granat.
"Barang buktinya ialah satu buah granat nanas. Ini biasa digunakan untuk kemiliteran," jelas Komandan Detasemen Gegana Satbrimob Polda DIY, Kompol Suripto, kepada wartawan saat ditemui di lokasi penemuan, Selasa (27/2).
Suripto menerangkan jika dilihat dari struktur granat tersebut, peledak itu merupakan sisa dari PD II. Meski begitu, Suripto menerangkan pihaknya tidak bisa membaca spesifikasi granat tersebut sebab sudah termakan usia.
"Kalau saya lihat dari struktur keberadaannya itu sisa-sisa Perang Dunia Kedua," katanya.
Granat tersebut, Suripto mengatakan masih aktif. Struktur granat tersebut masih lengkap walau terkena korosi.
![]() |
3. Dilakukan Disposal
Berkaitan dengan standard operating procedure (SOP), Suripto mengatakan jika ditemukan bom atau peledak militer lainnya maka harus diledakkan di tempat atau disposal.
"Jika geser menjadi masalah baru," jelasnya.
Dalam penyelamatan granat tersebut, Suripto mengatakan pihaknya tidak mendapati masalah.
Jika masyarakat menemukan benda serupa, Suripto mengimbau agar segera melapor ke polisi terdekat. "Dalam hal ini ke pak bhabin, kapolsek, atau polsek setempat," imbaunya.
Pantauan detikJogja di lokasi, disposal dilakukan oleh dua petugas dengan peralatan lengkap. Granat tersebut dibawa ke lahan kosong dekat sungai berjarak sekitar satu kilometer dari tempat penemuan. Tak lama kemudian granat itu dikubur dan diledakkan.
(rih/ahr)
Komentar Terbanyak
Jawaban Menohok Dedi Mulyadi Usai Didemo Asosiasi Jip Merapi
PDIP Jogja Bikin Aksi Saweran Koin Bela Hasto Kristiyanto
Direktur Mie Gacoan Bali Ditetapkan Tersangka, Begini Penjelasan Polisi