Pada malam Nisfu Syaban, salah satu amalan yang dapat dikerjakan adalah membaca surat ad-Dukhan ayat 1-8. Di bawah ini bacaan ayat surat ad-Dukhan 1-8 Arab, Latin, dan artinya serta tata cara mengamalkannya.
Ditinjau dari segi bahasa, Nisfu Syaban berarti pertengahan atau tengah-tengah bulan Syaban. Kapan itu? Berdasar Kalender Hijriah Indonesia Tahun 2024 oleh Kementerian Agama, tanggal 15 bulan Syaban bertepatan dengan 25 Februari 2024.
Akan tetapi, disebabkan penanda yang digunakan adalah kalender Qomariah, maka malam 15 Syaban telah dimulai sejak terbenamnya matahari di tanggal 24 Februari 2024. Pasalnya, pada kalender Qomariah, pergantian hari dimulai sejak terbenamnya matahari, bukan tengah malam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Malam Nisfu Syaban disebut memiliki keutamaan. Karenanya, seorang muslim dianjurkan mengerjakan amalan-amalan kebaikan, salah satunya membaca surat ad-Dukhan ayat 1-8. Berikut ini paparan lengkap mengenainya.
Hadits tentang Keutamaan Malam Nisfu Syaban
Di kalangan ulama, persoalan mengenai istimewa atau tidaknya malam ini masih menjadi perdebatan. Selain itu, banyaknya hadits lemah maupun palsu juga menjadi hal yang diperdebatkan.
Dikutip dari situsmuslim.or.idyang dikelola oleh Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari (YPIA), terdapat sebuah hadits yang hukumnya shahih. Pasalnya, hadits ini diriwayatkan dari banyak sahabat, seperti Muadz bin Jabal, Abdullah bin Umar, Abu Hurairah, hingga Abu Musa al-Asy'ari.
يَنْزِلُ اللهُ تَبَارَكَ وَ تَعَالَى إِلَى خَلْقِهِ لَيْلَةَ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ, فَيَغْفِرُ لِجَمِيْعِ خَلْقِهِ, إِلاَّ لِمُشْرِكٍ أَوْ مُشَاحِنٍ
Artinya: "Allah Tabaraka wa Ta'ala turun kepada makhluk-Nya pada malam Nisfu Syaban, lalu Dia mengampuni seluruh makhluk-Nya kecuali orang musyrik dan orang yang bermusuhan."
Hadits di atas kemudian dapat dijadikan sandaran atas istimewanya malam ini. Di antara ulama yang meyakini keutamaan malam Nisfu Syaban adalah Syaikh Muhammad Nasiruddin Al-Albani, Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah, Imam Ahmad, dan mayoritas ulama Mazhab Hambali.
Bacaan Ad-Dukhan Ayat 1-8 dan Cara Mengamalkannya
Amalan ini pernah dijelaskan oleh Gus Rifqil Muslim Suyuthi berdasarkan kitab "Kanzun Najah fil Ad'iyyah allati Tasyrahus Shudur". Beliau menjelaskan bahwa tata caranya adalah membaca ad-Dukhan ayat 1-8 sebanyak 30 kali kemudian dilanjutkan sholawat kepada Nabi Muhammad SAW dan diakhiri dengan doa untuk hajat masing-masing.
Di bawah ini bacaaan ayat versi Arab, Latin, dan artinya diambil dari Al-Quran dari Kementerian Agama.
حٰمۤ ۚ (1) وَالْكِتٰبِ الْمُبِيْنِۙ (2) اِنَّآ اَنْزَلْنٰهُ فِيْ لَيْلَةٍ مُّبٰرَكَةٍ اِنَّا كُنَّا مُنْذِرِيْنَ (3) فِيْهَا يُفْرَقُ كُلُّ اَمْرٍ حَكِيْمٍۙ (4) اَمْرًا مِّنْ عِنْدِنَاۗ اِنَّا كُنَّا مُرْسِلِيْنَۖ (5) رَحْمَةً مِّنْ رَّبِّكَ ۗاِنَّهٗ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُۗ (6) رَبِّ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ وَمَا بَيْنَهُمَاۘ اِنْ كُنْتُمْ مُّوْقِنِيْنَ (7) لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَ يُحْيٖ وَيُمِيْتُ ۗرَبُّكُمْ وَرَبُّ اٰبَاۤىِٕكُمُ الْاَوَّلِيْنَ (8)
/Ḥā mīm (1) Wal-kitābil-mubīn (2) Innā anzalnāhu fī lailatim-mubārakatin innā kunnā munẓirīn (3) Fīhā yufraqu kullu amrin ḥakīm (4) Amram-min 'indinā innā kunnā mursilīn (5) Raḥmatam-mir-rabbik innahū huwas-samī'ul-'alīm (6) Rabbis-samāwāti wal-arḍi wa mā bainahumā in kuntum-mūqinīn (7) Lā ilāha illā huwa yuḥyī wa yumīt rabbukum wa rabbu ābā'ikumul-awwalīn (8)/
Artinya: "Haa miim (1) Demi kitab (Al-Quran) yang jelas. (2) Sesungguhnya Kami (mulai) menurunkannya pada malam yang diberkahi (Lailatul Qadar). Sesungguhnya Kamilah pemberi peringatan. (3) Pada (malam itu) dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah. (4) (Hal itu merupakan) urusan (yang besar) dari sisi Kami. Sesungguhnya Kamilah yang mengutus (para rasul). (5) Sebagai rahmat dari Tuhanmu. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui, (6) yaitu Tuhan langit dan bumi serta apa yang ada di antara keduanya jika kamu orang-orang yang yakin. (7) Tidak ada Tuhan selain Dia (yang) menghidupkan dan mematikan. (Dialah) Tuhanmu dan Tuhan nenek moyangmu terdahulu. (8)
Setelah membaca surat di atas, dilanjutkan dengan membaca sholawat Nabi Muhammad SAW. Berikut ini bacaannya masih disadur dari situs yang sama:
الْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اٰلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ
Terakhir, ditutup dengan doa sesuai dengan apa yang diinginkan atau hajat masing-masing. Semoga Allah SWT mengabulkan permohonan kita semua. Aamiin.
Nah, demikian penjelasan seputar amalan membaca surat Ad-Dukhan ayat 1-8 pada malam Nisfu Syaban. Semoga penjelasannya mencerahkan, ya!
(apl/aku)
Komentar Terbanyak
Mahasiswa Amikom Jogja Meninggal dengan Tubuh Penuh Luka
Mahfud Sentil Pemerintah: Ngurus Negara Tak Seperti Ngurus Warung Kopi
UGM Sampaikan Seruan Moral: Hentikan Anarkisme dan Kekerasan