6 Dalil Nisfu Syaban tentang Anjuran Sholat hingga Berpuasa

Pada bulan Syaban, umat Islam berkesempatan menjumpai hari yang pada malamnya, Allah SWT memberikan ampunan, yakni Nisfu Syaban. Untuk itu, ketahui sejumlah dalil yang membahas tentang Nisfu Syaban.

Menilik Kalender Hijriah Indonesia Tahun 2024 terbitan Kementerian Agama, bulan Syaban 1445 Hijriah atau 2024 telah dimulai sejak tanggal 11 Februari 2024. Adapun Nisfu Syaban jatuh pada tanggl 15 Syaban atau bertepatan pada 25 Februari 2024.

Dalil Nisfu Syaban #1: Anjuran Sholat

Telah umum diketahui dan diamalkan masyarakat bahwa terdapat amalan untuk mendirikan sholat sunnah pada malam Nisfu Syaban. Imam Nawawi menyatakan bahwa jika sholatnya didasari dengan jumlah 100 rakaat, maka hukumnya bid'ah sebagaimana ditilik dari situs NU Jawa Timur.

Akan tetapi, apabila hanya mendirikan sholat sunnah saja, maka hukumnya dianjurkan. Dalilnya adalah hadits berikut:

إِذَا كَانَتْ لَيْلَةُ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ، فَقُومُوا لَيْلَهَا وَصُومُوا نَهَارَهَا، فَإِنَّ اللَّهَ يَنْزِلُ فِيهَا لِغُرُوبِ الشَّمْسِ إِلَى سَمَاءِ الدُّنْيَا، فَيَقُولُ: أَلَا مِنْ مُسْتَغْفِرٍ لِي فَأَغْفِرَ لَهُ أَلَا مُسْتَرْزِقٌ فَأَرْزُقَهُ أَلَا مُبْتَلًى فَأُعَافِيَهُ أَلَا كَذَا أَلَا كَذَا، حَتَّى يَطْلُعَ الْفَجْرُ

Artinya: "Jika malam Nisfu Syaban datang, maka bangunlah di malam harinya, dan berpuasalah di siang harinya. Sesungguhnya Allah pada malam itu turun ke langit dunia hingga terbit malam hari. Dia berfirman: 'Ingatlah, adakah yang memohon ampunan kepada-Ku, niscaya Aku akan mengampuninya. Adakah yang memohon rezeki, niscaya Aku akan memberinya. Adakah yang sedang ditimpa ujian, niscaya Aku akan menyelamatkannya'. Begitu seterusnya, hingga terbit fajar." (H.R. Ibnu Majah)

Dalil Nisfu Syaban #2: Anjuran Sholat Kedua dari Ibnu Taimiyah

Dalil kedua tentang anjuran sholat ketika malam Nisfu Syaban datang dari Ibnu Taimiyah. Dilansir dari NU Jawa Barat, dalam kitabnya, 'Majmu Fatawa', Syaikhul Islam (julukan Ibnu Taimiyah) menulis,

وَأَمَّا لَيْلَةُ النِّصْفِ فَقَدْ رُوِيَ فِي فَضْلِهَا أَحَادِيثُ وَآثَارٌ وَنُقِلَ عَنْ طَائِفَةٍ مِنْ السَّلَفِ أَنَّهُمْ كَانُوا يُصَلُّونَ فِيهَا فَصَلَاةُ الرَّجُلِ فِيهَا وَحْدَهُ قَدْ تَقَدَّمَهُ فِيهِ سَلَفٌ وَلَهُ فِيهِ حُجَّةٌ فَلَا يُنْكَرُ مِثْلُ هَذَا

Artinya: "Adapun (sholat) pada malam Nisfu Syaban, maka banyak hadits serta atsar dari sahabat yang menyebutkan keutamaannya. Dikutip dari segolongan ulama salaf bahwa mereka melakukan sholat pada malam Nisfu Syaban. Maka sholat yang dilakukan seseorang pada malam tersebut secara sendirian telah dicontohkan oleh para ulama salaf, amalan tersebut mempunyai dalil sehingga tidak perlu diingkari."

Dalil Nisfu Syaban #3: Ampunan Allah SWT

Terdapat sebuah hadits yang menjelaskan bahwa pada malam Nisfu Syaban, Allah SWT mengampuni dosa makhluk-makhluknya, kecuali orang musyrik dan munafik. Disadur dari situs Universitas Darunnajah, di bawah ini haditsnya:

عن أبي موسى الأشعري رضي الله عنه عن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال: إن الله ليطلع في ليلة النصف من شعبان فيغفر لجميع خلقه إلا لمشرك أو منافق

Artinya: "Dari Abu Musa Al-asy'ari RA dari Rasulullah SAW, beliau berkata: 'Sesungguhnya Allah melihat kepada hambaNya di malam Nisfu Syaban maka Allah mengampuni semua makhluk-Nya kecuali orang yang menyekutukan Allah atau orang munafik.' (H.R. Ibnu Majah)

Dalil Nisfu Syaban #4: Allah SWT Turun dan Mengampuni Makhluk-Nya

Masih senada dengan hadits yang telah disebutkan sebelumnya, Syaikh Al-Albani dalam kitabnya 'Silsilah Ahadits Ash-Shahihah' 3/135139/no. 1144 telah menuliskan sebuah riwayat shahih.

يَنْزِلُ اللهُ تَبَارَكَ وَ تَعَالَى إِلَى خَلْقِهِ لَيْلَةَ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ, فَيَغْفِرُ لِجَمِيْعِ خَلْقِهِ, إِلاَّ لِمُشْرِكٍ أَوْ مُشَاحِنٍ

Artinya: "Allah Tabaraka wa Ta'ala turun kepada makhluk-Nya pada malam Nisfu Syaban, lalu Dia mengampuni seluruh makhluk-Nya kecuali orang musyrik dan orang yang bermusuhan."

Dalil Nisfu Syaban #5: Malam Mustajab untuk Berdoa

Menurut penjelasan dari situs resmi Pengadilan Agama Tulungagung, pada malam Nisfu Syaban, doa seorang muslim akan dikabulkan. Hal ini didasarkan oleh ucapan Abdullah bin Umar RA. dalam kitab 'Mukhtashor Al-Fatawa Al-Mishriyyah' sebagai berikut:

وقال عبد الله بن عمر رضي الله عنهم: (خمس ليال لا تردُّ فيهن الدعاء ليلة الجمعة وأول ليلة من رجب وليلة النصف من شعبان وليلتيِ العيدين)

Artinya: "Ada lima malam di mana jika seseorang berdoa di malam itu, doanya akan dikabulkan. Malam-malam itu adalah: malam Jumat, awal malam Rajab, malam Nisfu Syaban dan malam Idul Fitri dan Idul Adha"

Dalil Nisfu Syaban #6: Imbauan untuk Berpuasa

Dalil Nisfu Syaban yang terakhir adalah anjuran berpuasa. Sejatinya, hadits ini tidak secara khusus menganjurkan berpuasa pada Nisfu Syaban, melainkan bulan Syaban secara keseluruhan. Amalan ini didasarkan pada hadits riwayat Bukhari no. 1969 dan Muslim no. 1156:

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ - صلى الله عليه وسلم - يَصُومُ حَتَّى نَقُولَ لاَ يُفْطِرُ ، وَيُفْطِرُ حَتَّى نَقُولَ لاَ يَصُومُ . فَمَا رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ - صلى الله عليه وسلم - اسْتَكْمَلَ صِيَامَ شَهْرٍ إِلاَّ رَمَضَانَ ، وَمَا رَأَيْتُهُ أَكْثَرَ صِيَامًا مِنْهُ فِى شَعْبَانَ

Artinya: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam biasa berpuasa, sampai kami katakan bahwa beliau tidak berbuka. Beliau pun berbuka sampai kami katakan bahwa beliau tidak berpuasa. Aku tidak pernah sama sekali melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berpuasa secara sempurna sebulan penuh selain pada bulan Ramadhan. Aku pun tidak pernah melihat beliau berpuasa yang lebih banyak daripada berpuasa di bulan Syaban."

Nah, demikian beberapa hadits mengenai Nisfu Syaban. Semoga penjelasan yang disampaikan bermanfaat, ya, detikers!

Ramainya Jemaah Masjid Istiqlal di Malam Nisfu Syaban

Ramainya Jemaah Masjid Istiqlal di Malam Nisfu Syaban