Petaka Bus Terguling Tewaskan 3 Orang di Imogiri

Terpopuler Sepekan

Petaka Bus Terguling Tewaskan 3 Orang di Imogiri

Tim detikJogja - detikJogja
Minggu, 18 Feb 2024 15:39 WIB
Bus bernomor polisi E 7607 V yang terguling di Jalan Imogiri-Dlingo, tepatnya di sekitar kawasan Bukit Bego, Padukuhan Kedungbuweng, Wukirsari, Imogiri, Bantul, Kamis (8/2/2024).
Kecelakaan maut, bus terguling di Imogiri, Bantul, Kamis (8/2/2024). Foto: Istimewa/dok.warga
Bantul -

Polisi masih belum menetapkan tersangka dalam kecelakaan tunggal bus yang menewaskan tiga orang di Jalan Imogiri Dlingo pada Kamis (8/2) lalu. Diketahui, tiga korban meninggal dunia adalah SW (57), AK (25) dan HS (40), yang merupakan warga Karanganyar, Jawa Tengah.

Alasan Belum Ada Tersangka

Polres Bantul saat ini masih menunggu keterangan ahli. Kasi Humas Polres Bantul, AKP I Nengah Jeffry mengatakan untuk penetapan tersangka memerlukan keterangan dari ahli.

Ahli yang dimaksud oleh kepolisian yakni ahli itu berasal dari pabrikan bus, Mercedez Benz.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sopir atau pengemudi bus masih sebagai saksi," kata Jeffry kepada detikJogja, Senin (12/2/2024).

"Kami masih menunggu keterangan ahli dari Mercy perihal kondisi kendaraan sebagai penyebab terjadinya laka," lanjutnya.

ADVERTISEMENT

Jeffry menambahkan, polisi baru bisa menetapkan sopir sebagai tersangka jika dia terbukti melakukan kesalahan saat mengemudikan bus.

Masih Ada 3 Korban yang Dirawat

Selain itu, Jeffry mengungkapkan saat ini masih ada tiga penumpang yang menjalani perawatan di rumah sakit. Ketiga menjalani perawatan di Bantul dan Sleman.

"Ada tiga korban masih dirawat di rumah sakit, rinciannya satu orang di RSUP Dr Sardjito dan dua orang di rumah sakit Panembahan Senopati Bantul," jelasnya.

Sementara itu diketahui, ada penumpang balita yang kondisinya kritis dan harus mendapatkan perawatan secara intensif di RSUP dr Sardjito, Sleman.

Rem Blong

Diberitakan sebelumnya, sebuah bus pariwisata terguling di Jalan Imogiri-Dlingo, tepatnya di sekitar kawasan Bukit Bego, Padukuhan Kedungbuweng, Wukirsari, Imogiri, Bantul, Kamis (8/2/2024). Akibatnya, 3 orang tewas dalam insiden itu.

"Keterangan dari pengemudi rem blong," kata Jeffry pada Kamis (8/2/2024).

Pengakuan sopir diperkuat oleh keterangan saksi, yang mengaku begitu di TKP rem bus blong. Bahkan, saksi itu sempat mencium bau kampas rem.

"Selain itu, dari keterangan pengemudi mengaku gigi (persneling) masuk ke gigi 2. Namun memaksakan pengereman meskipun sudah berbau kampas (rem terbakar)," ujarnya.

Hasil Pemeriksaan

Berdasarkan hasil pemeriksaan diketahui bus dalam kondisi normal dan saat di jalan menurun sopir disebut tidak melakukan upaya pengereman.

Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda DIY, AKBP Sugiyanta menjelaskan dari hasil olah TKP bus memang melaju di jalan menurun. Namun, dari keterangan sopir satu kilometer sebelum kejadian bus dalam kondisi normal.

"Posisi normal tahu-tahu begitu turun itu kendaraan blank semua, itu pengakuan dari sopir. Karena ini saya membawa sopir dan keneknya untuk memberikan keterangan," kata Sugiyanta kepada wartawan di Imogiri, Bantul, Jumat (9/2/2024).

Selain itu, dari hasil analisa sementara polisi tidak menemukan upaya pengereman dari sopir saat kejadian terjadi. Hal ini menguatkan dugaan jika saat kejadian bus mengalami rem blong.

"Analisa sementara kendaraan dalam posisi off, tidak ada gerakan sama sekali untuk pengereman, baik dari handrem maupun rem kaki. Sehingga bisa dikatakan mengalami rem blong," ucapnya.

Setelah terguling dan meluncur puluhan meter kondisi bus kembali normal seperti sedia kala. Sugiyanta pun menyimpulkan kondisi bus sebetulnya prima. "Kendaraan dalam kondisi prima sebelum turun ke Bukit Bego ini," katanya.

"Setelah bus mengalami rem blong kurang lebih 500 meter dari lokasi pertama kali itu bus oleng dibanting ke kiri setirnya dan meluncur saya hitung tadi ada 60 meter sampai berhenti bus," ucapnya.

"Setelah berhenti itu sopir bisa berdiri lagi dievakuasi. Kondisi bus normal kembali, rem dan handrem berfungsi kembali setelah terguling," lanjut Sugiyanta.

Meski begitu, pihak kepolisian masih terus melakukan penyelidikan. Termasuk mendalami terkait penyebab sopir mengosongkan persneling saat di jalan menurun. Bahkan, polisi membawa alat traffic accident analysis (TAA).

"Ini sementara kami sedang mendalami kasus ini. Karena itu kami membawa alat TAA untuk memastikan apakah ini kelalaian sopir atau ada trouble pada kendaraan ini," ucapnya.




(cln/dil)

Hide Ads