Renungan Harian Katolik Hari Ini, Jumat 9 Februari 2024: Jalan Kebenaran

Renungan Harian Katolik Hari Ini, Jumat 9 Februari 2024: Jalan Kebenaran

Santo - detikJogja
Jumat, 09 Feb 2024 04:00 WIB
ilustrasi berdoa alkitab
Foto: Ilustrasi renungan Katolik Jumat 9 Februari 2024 (Getty Images/rudi_suardi)
Jogja -

Bagi umat Katolik, renungan harian adalah cara untuk memperdalam hubungannya dengan Tuhan. Berikut bacaan dan renungan harian Katolik hari ini tentang jalan kebenaran.

Berdasarkan kalender liturgi, hari ini Jumat 9 Februari 2024 merupakan hari biasa Tahun Liturgi BII; Santo Apolonia, Martir. Santo Paulinus Auileia, Pengaku Iman; dengan warna liturgi hijau.

Mengangkat tema tentang jalan kebenaran, mari simak renungan harian Katolik berikut ini yang dihimpun dari buku Setahun Bersama Tuhan oleh Rm. Yohanes S. Lon, dkk lengkap dengan bacaan Injilnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Renungan Harian Katolik Hari Ini 9 Februari 2024

Bacaan Injil

1 Raja-raja 11:29-32; 12:19

  • Pada waktu itu, ketika Yerobeam keluar dari Yerusalem, nabi Ahia, orang Silo itu, mendatangi dia di jalan dengan berselubungkan kain baru. Dan hanya mereka berdua ada di padang.
  • Ahia memegang kain baru yang di badannya, lalu dikoyakkannya menjadi dua belas koyakan;
  • Dan ia berkata kepada Yerobeam: "Ambillah bagimu sepuluh koyakan, sebab beginilah firman Tuhan, Allah Israel: Sesungguhnya Aku akan mengoyakkan kerajaan itu dari tangan Salomo dan akan memberikan kepadamu sepuluh suku.
  • Tetapi satu suku akan tetap padanya oleh karena hamba-Ku Daud dan oleh karena Yerusalem, kota yang Ku pilih itu dari segala suku Israel.
  • Demikianlah mulanya orang Israel memberontak terhadap keluarga Daud sampai hari ini.

Mazmur 81:10-11ab, 12-13, 14-15

  • Akulah Tuhan, Allahmu, yang menuntun engkau keluar dari tanah Mesir: bukalah mulutmu lebar-lebar, maka Aku akan membuatnya penuh.
  • Tetapi umat-Ku tidak mendengarkan suara-Ku, dan Israel tidak suka kepada-Ku.
  • Sebab itu Aku membiarkan dia dalam kedegilan hatinya; biarlah mereka berjalan mengikuti rencananya sendiri!
  • Sekiranya umat-Ku mendengarkan Aku! Sekiranya Israel hidup menurut jalan yang Ku tunjukkan!
  • Seketika itu juga musuh mereka Aku tundukkan, dan terhadap para lawan mereka Aku balikkan tangan-Ku.
  • Orang-orang yang membenci Tuhan akan tunduk menjilat kepada-Nya, dan itulah nasib mereka untuk selama-lamanya.

Markus 7:31-37

  • Kemudian Yesus meninggalkan pula daerah Tirus dan dengan melalui Sidon pergi ke danau Galilea, di tengah-tengah daerah Dekapolis.
  • Di situ orang membawa kepada-Nya seorang yang tuli dan yang gagap dan memohon kepada-Nya, supaya Ia meletakkan tangan-Nya atas orang itu.
  • Dan sesudah Yesus memisahkan dia dari orang banyak, sehingga mereka sendirian, Ia memasukkan jari-Nya ke telinga orang itu, lalu Ia meludah dan meraba lidah orang itu.
  • Kemudian sambil menengadah ke langit Yesus menarik nafas dan berkata kepadanya: "Efata!", artinya: Terbukalah!
  • Maka terbukalah telinga orang itu dan seketika itu terlepas pulalah pengikat lidahnya, lalu ia berkata-kata dengan baik.
  • Yesus berpesan kepada orang-orang yang ada di situ supaya jangan menceriterakannya kepada siapapun juga. Tetapi makin dilarang-Nya mereka, makin luas mereka memberitakannya.
  • Mereka takjub dan tercengang dan berkata: "Ia menjadikan segala-galanya baik, yang tuli dijadikan-Nya mendengar, yang bisu dijadikan-Nya berkata-kata."

BcO Kejadian 45:1-15.21b-28; 46:1-7

  • Ketika itu Yusuf tidak dapat menahan hatinya lagi di depan semua orang yang berdiri di dekatnya, lalu berserulah ia: "Suruhlah keluar semua orang dari sini." Maka tidak ada seorangpun yang tinggal di situ bersama-sama Yusuf, ketika ia memperkenalkan dirinya kepada saudara-saudaranya.
  • Setelah itu menangislah ia keras-keras, sehingga kedengaran kepada orang Mesir dan kepada seisi istana Firaun.
  • Dan Yusuf berkata kepada saudara-saudaranya: "Akulah Yusuf! Masih hidupkah bapa?" Tetapi saudara-saudaranya tidak dapat menjawabnya, sebab mereka takut dan gemetar menghadapi dia.
  • Lalu kata Yusuf kepada saudara-saudaranya itu: "Marilah dekat-dekat." Maka mendekatlah mereka. Katanya lagi: "Akulah Yusuf, saudaramu, yang kamu jual ke Mesir.
  • Tetapi sekarang, janganlah bersusah hati dan janganlah menyesali diri, karena kamu menjual aku ke sini, sebab untuk memelihara kehidupanlah Allah menyuruh aku mendahului kamu.
  • Karena telah dua tahun ada kelaparan dalam negeri ini dan selama lima tahun lagi orang tidak akan membajak atau menuai.
  • Maka Allah telah menyuruh aku mendahului kamu untuk menjamin kelanjutan keturunanmu di bumi ini dan untuk memelihara hidupmu, sehingga sebagian besar dari padamu tertolong.
  • Jadi bukanlah kamu yang menyuruh aku ke sini, tetapi Allah; Dialah yang telah menempatkan aku sebagai bapa bagi Firaun dan tuan atas seluruh istananya dan sebagai kuasa atas seluruh tanah Mesir.
  • Segeralah kamu kembali kepada bapa dan katakanlah kepadanya: Beginilah kata Yusuf, anakmu: Allah telah menempatkan aku sebagai tuan atas seluruh Mesir; datanglah mendapatkan aku, janganlah tunggu-tunggu.
  • Engkau akan tinggal di tanah Gosyen dan akan dekat kepadaku, engkau serta anak dan cucumu, kambing domba dan lembu sapimu dan segala milikmu.
  • Di sanalah aku memelihara engkau?sebab kelaparan ini masih ada lima tahun lagi? Supaya engkau jangan jatuh miskin bersama seisi rumahmu dan semua orang yang ikut serta dengan engkau.
  • Dan kamu telah melihat dengan mata sendiri, dan saudaraku Benyamin juga, bahwa mulutku sendiri mengatakannya kepadamu.
  • Sebab itu ceritakanlah kepada bapa segala kemuliaanku di negeri Mesir ini, dan segala yang telah kamu lihat, kemudian segeralah bawa bapa ke mari."
  • Lalu dipeluknyalah leher Benyamin, adiknya itu, dan menangislah ia, dan menangis pulalah Benyamin pada bahu Yusuf.
  • Yusuf mencium semua saudaranya itu dengan mesra dan ia menangis sambil memeluk mereka. Sesudah itu barulah saudara-saudaranya bercakap-cakap dengan dia.
  • Demikianlah dilakukan oleh anak-anak Israel itu. Yusuf memberikan kereta kepada mereka menurut perintah Firaun; juga diberikan kepada mereka bekal di jalan.
  • Kepada mereka masing-masing diberikannya sepotong pesalin dan kepada Benyamin diberikannya tiga ratus uang perak dan lima potong pesalin.
  • Di samping itu kepada ayahnya dikirimkannya sepuluh ekor keledai jantan, dimuati dengan apa yang paling baik di Mesir, lagipula sepuluh ekor keledai betina, dimuati dengan gandum dan roti dan makanan untuk ayahnya dalam perjalanan.
  • Kemudian ia melepas saudara-saudaranya serta berkata kepada mereka: "Janganlah berbantah-bantah di jalan."
  • Demikianlah mereka pergi dari tanah Mesir dan sampai di tanah Kanaan, kepada Yakub, ayah mereka.
  • Mereka menceritakan kepadanya: "Yusuf masih hidup, bahkan dialah yang menjadi kuasa atas seluruh tanah Mesir." Tetapi hati Yakub tetap dingin, sebab ia tidak dapat mempercayai mereka.
  • Tetapi ketika mereka menyampaikan kepadanya segala perkataan yang diucapkan Yusuf, dan ketika dilihatnya kereta yang dikirim oleh Yusuf untuk menjemputnya, maka bangkitlah kembali semangat Yakub, ayah mereka itu.
  • Kata Yakub: "Cukuplah itu; anakku Yusuf masih hidup; aku mau pergi melihatnya, sebelum aku mati."
  • Jadi berangkatlah Israel dengan segala miliknya dan ia tiba di Bersyeba, lalu dipersembahkannya korban sembelihan kepada Allah Ishak ayahnya.
  • Berfirmanlah Allah kepada Israel dalam penglihatan waktu malam: "Yakub, Yakub!" Sahutnya: "Ya, Tuhan."
  • Lalu firman-Nya: "Akulah Allah, Allah ayahmu, janganlah takut pergi ke Mesir, sebab Aku akan membuat engkau menjadi bangsa yang besar di sana.
  • Aku sendiri akan menyertai engkau pergi ke Mesir dan tentulah Aku juga akan membawa engkau kembali; dan tangan Yusuflah yang akan mengatupkan kelopak matamu nanti."
  • Lalu berangkatlah Yakub dari Bersyeba, dan anak-anak Israel membawa Yakub, ayah mereka, beserta anak dan isteri mereka, dan mereka menaiki kereta yang dikirim Firaun untuk menjemputnya.
  • Mereka membawa juga ternaknya dan harta bendanya, yang telah diperoleh mereka di tanah Kanaan, lalu tibalah mereka di Mesir, yakni Yakub dan seluruh keturunannya bersama-sama dengan dia.
  • Anak-anak dan cucu-cucunya laki-laki dan perempuan, seluruh keturunannya dibawanyalah ke Mesir.

Renungan

"Ia menjadikan segalanya baik". Itulah ungkapan orang-orang yang takjub ketika Yesus menyembuhkan orang tuli dan gagap. Ungkapan ini juga mengingatkan kita pada kisah penciptaan alam semesta. Sesudah menciptakan segala sesuatu, Allah melihat segala yang dijadikan-Nya itu sungguh amat baik (Kej 1:31).

Di mata Tuhan semua ciptaan itu baik dan bermartabat. Namun dosa yang dilakukan manusia telah merusak kebaikan itu. Puji Tuhan! Yesus datang dan kedatangan-Nya membuka lembaran baru.

ADVERTISEMENT

Karya penciptaan baru dilaksanakan. Martabat manusia yang terpuruk diangkat dan dipulihkan. Manusia secara sosial dikucilkan dari masyarakat boleh mengalami hidup damai dan tentram sesuai kehendak Allah.

Yesus tidak hanya menyembuhkan cacat fisik, tetapi lebih dari itu Ia datang memulihkan martabat manusia dan menjauhkan mereka dari kuasa iblis atau kuasa kegelapan. Ia menjadikan segalanya baik.

Dan apa yang dilakukan oleh Yesus ini menarik perhatian orang sehingga mereka pun merasa kagum. Kekaguman ini bila diolah dengan baik akan menghantar dan membawa mereka kepada pemahaman yang lebih intim dengan Yesus. Sehingga dengan demikian mereka dapat menerima jalan kebenaran.

Hidup kitapun penuh dengan perjuangan untuk mencari jalan kebenaran. Maka untuk sampai ke sana kita perlu melihat peranan Allah dalam setiap peristiwa hidup kita. Sebagai umat Kristiani, kita juga disadarkan agar mampu "menjadikan segalanya baik".

Kehadiran kita hendaknya memperlihatkan kasih dan kebaikan Kristus dan bukan sebaliknya. Iman kita hendaknya mendorong dan memampukan kita untuk menjadi bagian dari upaya membuat kehidupan menjadi lebih bermutu.

Doa Penutup

Tuhan Yesus Kristus, kami bersyukur atas anugerah kasih yang Engkau nyatakan dalam diri sesama kami. Berilah kami hati untuk selalu mencintai dan menghargai ciptaan-Mu. Berilah kami hati yang peka, yang peduli pada sesama dan yang mau menerima sesama apa adanya. Amin.

Demikian renungan harian umat Katolik hari ini, Jumat, 9 Februari 2024. Semoga berkat Tuhan menyertai kegiatan kita hari ini. Amin.




(apu/apu)

Hide Ads