Bagi umat Katolik, renungan harian adalah cara untuk memperdalam hubungannya dengan Tuhan. Berikut bacaan dan renungan harian Katolik hari ini tentang peraturan dan hukum.
Berdasarkan kalender liturgi, hari ini Rabu 7 Februari 2024 merupakan hari biasa Tahun Liturgi BII; Perayaan Santo Rikardus, Pertapa. Santa Koleta, Perawan; dengan warna liturgi hijau.
Mengangkat tema tentang peraturan dan hukum, mari simak renungan harian Katolik berikut ini yang dihimpun dari buku Setahun Bersama Tuhan oleh Rm. Yohanes S. Lon, dkk lengkap dengan bacaan Injilnya.
Renungan Harian Katolik Hari Ini 7 Februari 2024
Bacaan Injil
1 Raja-raja 10: 1-10
- Ketika ratu negeri Syeba mendengar kabar tentang Salomo, berhubung dengan nama Tuhan, maka datanglah ia hendak mengujinya dengan teka-teki.
- Ia datang ke Yerusalem dengan pasukan pengiring yang sangat besar, dengan unta-unta yang membawa rempah-rempah, sangat banyak emas dan batu permata yang mahal-mahal. Setelah ia sampai kepada Salomo, dikatakannyalah segala yang ada dalam hatinya kepadanya.
- Dan Salomo menjawab segala pertanyaan ratu itu; bagi raja tidak ada yang tersembunyi, yang tidak dapat dijawabnya untuk ratu itu.
- Ketika ratu negeri Syeba melihat segala hikmat Salomo dan rumah yang telah didirikannya,
- Makanan di mejanya, cara duduk pegawai-pegawainya, cara pelayan-pelayannya melayani dan berpakaian, minumannya dan korban bakaran yang biasa dipersembahkannya di rumah Tuhan, maka tercenganglah ratu itu.
- Dan ia berkata kepada raja: "Benar juga kabar yang kudengar di negeriku tentang engkau dan tentang hikmatmu,
- Tetapi aku tidak percaya perkataan-perkataan itu sampai aku datang dan melihatnya dengan mataku sendiri; sungguh setengahnya pun belum diberitahukan kepadaku; dalam hal hikmat dan kemakmuran, engkau melebihi kabar yang kudengar.
- Berbahagialah para isterimu, berbahagialah para pegawaimu ini yang selalu melayani engkau dan menyaksikan hikmatmu!
- Terpujilah Tuhan, Allahmu, yang telah berkenan kepadamu sedemikian, hingga Ia mendudukkan engkau di atas takhta kerajaan Israel! Karena Tuhan mengasihi orang Israel untuk selama-lamanya, maka Ia telah mengangkat engkau menjadi raja untuk melakukan keadilan dan kebenaran."
- Lalu diberikannyalah kepada raja seratus dua puluh talenta emas, dan sangat banyak rempah-rempah dan batu permata yang mahal-mahal; tidak pernah datang lagi begitu banyak rempah-rempah seperti yang diberikan ratu negeri Syeba kepada raja Salomo itu.
Mazmur 37: 5-6, 30-31, 39-40
- Serahkanlah hidupmu kepada Tuhan dan percayalah kepada-Nya, dan Ia akan bertindak;
- Ia akan memunculkan kebenaranmu seperti terang, dan hakmu seperti siang.
- Mulut orang benar mengucapkan hikmat, dan lidahnya mengatakan hukum;
- Taurat Allahnya ada di dalam hatinya, langkah-langkahnya tidak goyah.
- Orang-orang benar diselamatkan oleh Tuhan; Ia adalah tempat perlindungan mereka pada waktu kesesakan;
- Tuhan menolong mereka dan meluputkan mereka, Ia meluputkan mereka dari tangan orang-orang fasik dan menyelamatkan mereka, sebab mereka berlindung pada-Nya.
Markus 7: 14-23
- Lalu Yesus memanggil lagi orang banyak dan berkata kepada mereka: "Kamu semua, dengarlah kepada-Ku dan camkanlah.
- Apapun dari luar, yang masuk ke dalam seseorang, tidak dapat menajiskannya, tetapi apa yang keluar dari seseorang, itulah yang menajiskannya."
- (Barangsiapa bertelinga untuk mendengar hendaklah ia mendengar!)
- Sesudah Ia masuk ke sebuah rumah untuk menyingkir dari orang banyak, murid-murid-Nya bertanya kepada-Nya tentang arti perumpamaan itu.
- Maka jawab-Nya: "Apakah kamu juga tidak dapat memahaminya? Tidak tahukah kamu bahwa segala sesuatu dari luar yang masuk ke dalam seseorang tidak dapat menajiskannya,
- Karena bukan masuk ke dalam hati tetapi ke dalam perutnya, lalu dibuang di jamban?" Dengan demikian Ia menyatakan semua makanan halal.
- Kata-Nya lagi: "Apa yang keluar dari seseorang, itulah yang menajiskannya,
- Sebab dari dalam, dari hati orang, timbul segala pikiran jahat, percabulan, pencurian, pembunuhan,
- Perzinahan, keserakahan, kejahatan, kelicikan, hawa nafsu, iri hati, hujat, kesombongan, kebebalan.
- Semua hal-hal jahat ini timbul dari dalam dan menajiskan orang."
BcO. Kejadian 43: 1-7, 26-34
- Tetapi hebat sekali kelaparan di negeri itu.
- Dan setelah gandum yang dibawa mereka dari Mesir habis dimakan, berkatalah ayah mereka: "Pergilah pula membeli sedikit bahan makanan untuk kita."
- Lalu Yehuda menjawabnya: "Orang itu telah memperingatkan kami dengan sungguh-sungguh: Kamu tidak boleh melihat mukaku, jika adikmu itu tidak ada bersama-sama dengan kamu.
- Jika engkau mau membiarkan adik kami pergi bersama-sama dengan kami, maka kami mau pergi ke sana dan membeli bahan makanan bagimu.
- Tetapi jika engkau tidak mau membiarkan dia pergi, maka kami tidak akan pergi ke sana, sebab orang itu telah berkata kepada kami: Kamu tidak boleh melihat mukaku, jika adikmu itu tidak ada bersama-sama dengan kamu."
- Lalu berkatalah Israel: "Mengapa kamu mendatangkan malapetaka kepadaku dengan memberitahukan kepada orang itu, bahwa masih ada adikmu seorang?"
- Jawab mereka: "Orang itu telah menanyai kami dengan seksama tentang kami sendiri dan tentang sanak saudara kita: Masih hidupkah ayahmu? Adakah adikmu lagi? Dan kami telah memberitahukan semuanya kepadanya seperti yang sebenarnya. Bagaimana kami dapat menduga bahwa ia akan berkata: Bawalah ke mari adikmu itu."
- Ketika Yusuf telah pulang, mereka membawa persembahan yang ada pada mereka itu kepada Yusuf di dalam rumah, lalu sujud kepadanya sampai ke tanah.
- Sesudah itu ia bertanya kepada mereka apakah mereka selamat; lagi katanya: "Apakah ayahmu yang tua yang kamu sebutkan itu selamat? Masih hidupkah ia?"
- Jawab mereka: "Hambamu, ayah kami, ada selamat; ia masih hidup." Sesudah itu berlututlah mereka dan sujud.
- Ketika Yusuf memandang kepada mereka, dilihatnyalah Benyamin, adiknya, yang seibu dengan dia, lalu katanya: "Inikah adikmu yang bungsu itu, yang telah kamu sebut-sebut kepadaku?" Lagi katanya: "Allah kiranya memberikan kasih karunia kepadamu, anakku!"
- Lalu segeralah Yusuf pergi dari situ, sebab hatinya sangat terharu merindukan adiknya itu, dan dicarinyalah tempat untuk menangis; ia masuk ke dalam kamar, lalu menangis di situ.
- Sesudah itu dibasuhnyalah mukanya dan ia tampil ke luar. Ia menahan hatinya dan berkata: "Hidangkanlah makanan."
- Lalu dihidangkanlah makanan, bagi Yusuf tersendiri, bagi saudara-saudaranya tersendiri dan bagi orang-orang Mesir yang bersama-sama makan dengan mereka itu tersendiri; sebab orang Mesir tidak boleh makan bersama-sama dengan orang Ibrani, karena hal itu suatu kekejian bagi orang Mesir.
- Saudara-saudaranya itu duduk di depan Yusuf, dari yang sulung sampai yang bungsu, sehingga mereka berpandang-pandangan dengan heran.
- Lalu disajikan kepada mereka hidangan dari meja Yusuf, tetapi yang diterima Benyamin adalah lima kali lebih banyak dari pada setiap orang yang lain. Lalu minumlah mereka dan bersukaria bersama-sama dengan dia.
Renungan
Sikap hidup dan tutur kata sangat erat kaitannya dengan kepribadian seseorang. Yesus mengingatkan orang-orang terutama orang Farisi dan ahli Taurat bahwa apapun yang datang dari luar dan masuk ke dalam seseorang tidak menajiskan dia.
Yesus menunjukkan bahwa makanan tidak menajiskan karena kenajisan itu berkaitan dengan hati dan budi, pola pikir, niat yang tumbuh dari dalam diri manusia dan mendorongnya untuk melakukan tindakan.
Yesus mau mengajarkan para murid-Nya supaya lebih memperhatikan kemurnian hati, kelurusan budi serta ketulusan niat ketimbang terpaku pada hukum-hukum tradisional yang tidak menyentuh dan menggugah hati dan iman.
Yesus menghendaki agar para murid-Nya tidak terjebak dalam cara hidup yang salah. Yesus ingin agar pelayanan kasih menjadi inti pokok iman Kristiani. Kasih sejati tidak mengenal syarat dan batas.
Kasih sejati mendorong orang melaksanakan semua aturan bersama dengan senang hati, karena sesungguhnya kasih tidak tumbuh dari kesetiaan pada aturan, melainkan dibentuk oleh iman yang saleh dalam hubungan yang akrab dengan Tuhan sendiri.
Dengan begitu kita membentuk pribadi atau komunitas kaum beriman yang memiliki moralitas dan integritas diri yang tangguh. Dengan injil hari ini pula, Yesus kembali menegaskan soal hukum yang harus dijalankan tidak secara harfiah saja.
Aturan adat, agama dan masyarakat hendaknya membuat manusia semakin berkualitas. Setiap kita harus memiliki hati nurani yang bersih, tulus dan jujur dalam menjalankan aturan dan bukan hanya supaya aturan itu hidup terus.
Barangkali kita juga harus menghapus aturan dan kebiasaan di dalam budaya, agama dan negara yang sebenarnya sudah tidak pas dan tidak membela kepentingan manusia.
Doa Penutup
Tuhan Yesus guru kebijaksanaan, aku bersyukur atas teladan hidup dan kasih yang Kau tunjukkan dalam pelayanan-Mu kepada orang yang kecil dan menderita. Terima kasih pula karena Engkau telah meluruskan pandanganku tentang peraturan dan hukum.
Semoga dalam hidup harianku, aku selalu mendahului keselamatan dan kebahagiaan sesama daripada hukum dan peraturan yang ada di masyarakat kami. Terpujilah Engkau kini dan sepanjang masa. Amin.
Demikian renungan harian umat Katolik hari ini, Rabu, 7 Februari 2024. Semoga berkat Tuhan menyertai kegiatan kita hari ini. Amin.
(aku/ahr)
Komentar Terbanyak
Komcad SPPI Itu Apa? Ini Penjelasan Tugas, Pangkat, dan Gajinya
Ternyata Ini Sumber Suara Tak Senonoh yang Viral Keluar dari Speaker di GBK
Pengakuan Lurah Srimulyo Tersangka Korupsi Tanah Kas Desa