Pakistan Diguncang 2 Ledakan Bom Jelang Pemilu, 22 Orang Tewas

Internasional

Pakistan Diguncang 2 Ledakan Bom Jelang Pemilu, 22 Orang Tewas

Novi Christiastuti - detikJogja
Rabu, 07 Feb 2024 19:36 WIB
Pakistan Army personnel patrol along a road in Peshawar on February 7, 2024, a day prior Pakistans national elections. (Photo by Abdul MAJEED / AFP)
Foto: Personel militer Pakistan berpatroli jelang pemilu 8 Februari (AFP/ABDUL MAJEED)
Jogja -

Setidaknya 22 orang tewas dalam dua ledakan terpisah yang mengguncang kantor sejumlah kandidat pemilu di Pakistan. Ledakan-ledakan yang melukai 37 orang lainnya ini terjadi sehari menjelang pemilu Pakistan, yang biasanya diwarnai kekerasan dan tuduhan kecurangan, digelar pada 8 Februari.

Dilansir AFP via detikNews Rabu (7/2/2024), ledakan pertama terjadi di dekat kantor kandidat independen di distrik Pishin, yang berjarak sekitar 50 kilometer dari kota Queeta dan sekitar 100 kilometer dari perbatasan Afghanistan.

Pelaksana tugas (Plt) Menteri Informasi di wilayah tersebut, Jan Achakzai, menyebut sedikitnya 12 orang tewas dan 25 orang lainnya mengalami luka akibat ledakan pertama di distrik Pishin tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Achakzai menerangkan, ledakan tersebut dipicu oleh bom rakitan. Adapun laporan otoritas setempat menyebutkan bom dipasang pada sebuah sepeda motor.

"Itu adalah ledakan IED (bom rakitan) yang mengakibatkan kematian 12 orang dan membuat lebih dari 25 orang terluka," ucap Achakzai dalam pernyataannya.

ADVERTISEMENT

Ledakan kedua terjadi di dekat kantor kandidat untuk Partai Islamis Jamiat Ulema-e-Islam-F (JUI-F) di kota Killa Saifullah, yang berjarak 120 kilometer di sebelah timur distrik Pishin.

"Sedikitnya 10 orang tewas dan 12 orang lainnya mengalami luka-luka," tutur Achakzai kepada AFP.

"Insiden itu terjadi di pasar utama di area kota, tempat kantor pemilu JUI-F menjadi target," ucap seorang pejabat senior kepolisian setempat.

Lebih dari setengah juta personel keamanan pun dikerahkan pada Rabu waktu setempat, dengan otoritas setempat mendistribusikan surat suara ke lebih dari 90.000 tempat pemungutan suara (TPS) di seluruh Pakistan.

Pemilu Pakistan kali ini dirusak oleh tuduhan kecurangan sebelum pemungutan suara digelar, dengan adanya tindakan keras terhadap Partai Pakistan Tehreek-e-Insaf (PTI), yang dipimpin mantan Perdana Menteri (PM) Imran Khan yang kini dibui.

Khan memenangkan pemilu tahun 2018 lalu, namun dilengserkan dari kekuasaannya melalui mosi tidak percaya dalam parlemen empat tahun kemudian.

Rentetan insiden keamanan melanda Pakistan jelang pemungutan suara pada Kamis (8/2) besok, dengan setidaknya dua kandidat pemilu daerah ditembak mati dan puluhan orang lainnya menjadi target serangan di berbagai wilayah.

Kampanye secara resmi berakhir pada Selasa (6/2) malam, sementara pemungutan suara akan dimulai pada Kamis (8/2) pagi sekitar pukul 08.00 waktu setempat dan ditutup pukul 17.00 waktu setempat.

Ada sekitar 128 juta orang yang berhak memilih dari pemilu tahun ini. Pakistan yang merupakan negara terpadat kelima di dunia ini memiliki total 240 juta jiwa penduduk.

Nyaris 18.000 kandidat bertarung mendapatkan kursi di dewan nasional dan empat dewan daerah level provinsi. Sebanyak 266 kursi diperebutkan untuk dewan nasional, dan 749 kursi diperebutkan untuk dewan daerah.




(apu/cln)

Hide Ads