Kapan 1 Syaban 2024? Berikut Jadwal dan Amalannya

Kapan 1 Syaban 2024? Berikut Jadwal dan Amalannya

Nur Umar Akashi - detikJogja
Rabu, 07 Feb 2024 14:29 WIB
Ilustrasi puasa hari syak atau 30 Syaban.
Ilustrasi bulan Syaban. Foto: Getty Images/iStockphoto/wing-wing
Jogja -

Tak terasa, sesaat lagi, bulan Rajab 1445 Hijriah akan pergi meninggalkan kita. Setelahnya, kita akan memasuki bulan persiapan puasa Ramadhan, yaitu Syaban. Lantas, kapan 1 Syaban 2024 dan apa amalan yang bisa dikerjakan?

Dalam kalender Qomariah, bulan Syaban berada di urutan kedelapan, sebelum Ramadhan dan setelah Rajab. Dikutip dari laman resmi NU, Syaban berarti kelompok atau golongan.

Arti tersebut mengacu pada sejarah zaman dahulu ketika pada bulan ini, masyarakat jahiliyah berpencar untuk mencari air. Sementara itu, ada juga yang menyebut kondisi berpencar ini sebagai buntut dari peperangan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada bulan Syaban, umat Islam disunnahkan untuk banyak berpuasa. Tak ketinggalan, sejumlah amalan lainnya turut bisa dikerjakan pada bulan ini. Nah, agar tidak ketinggalan amalan-amalannya, yuk, simak informasi mengenai tanggal 1 Syaban di bawah ini.

Tanggal Berapa 1 Syaban 2024?

Menilik Kalender Hijriah Indonesia Tahun 2024 terbitan Kementerian Agama, tanggal 1 Syaban akan jatuh bertepatan dengan Minggu, 11 Februari 2024. Artinya, jika menggunakan waktu pergantian hari Qomariah, 1 Syaban dimulai sejak bakda Maghrib hari Sabtu 10 Februari 2024.

ADVERTISEMENT

Bulan Syaban 2024 atau 1445 Hijriah memiliki total 30 hari yang berakhir pada tanggal 11 Maret 2024. Dalam kurun waktu 30 hari tersebut, umat Islam dapat memanfaatkannya sebaik mungkin dengan melakukan amalan-amalan yang dianjurkan.

Amalan-amalan Bulan Syaban

Untuk tanggal 1 Syaban, tidak ada amalan khusus yang dianjurkan. Hanya saja, Rasulullah SAW biasa membaca sebuah doa ketika awal bulan atau tahun. Di bawah ini bacaannya, lengkap Arab, Latin, dan artinya:

اللَّهُمَّ أَدْخِلْهُ عَلَيْنَا بِالأَمْنِ وَالإِيْمَانِ، وَالسَّلَامَةِ وَالإِسْلَامِ، وَجِوَارٍ مِنَ الشَّيطَانِ، وَرِضوَانٍ مِنَ الرَّحمَنِ

/Allahumma adkhilhu 'alainā bil amni wal-īmāni, wassalāmati wal-islāmi, wa jiwārin minasy-syaiṭāni, wa riḍwānin minar-raḥmani/

Artinya: "Ya Allah, masukkanlah kami pada bulan ini dengan rasa aman, keimanan, keselamatan, dan Islam, juga lindungilah kami dari gangguan setan, dan agar kami mendapat ridha Allah (Ar-Rahman).

Atau, bisa juga melafalkan doa ini:

اللَّهُمَّ أَهْلِلْهُ عَلَيْنَا بِالْيُمْنِ وَالإِيمَانِ وَالسَّلاَمَةِ وَالإِسْلاَمِ رَبِّى وَرَبُّكَ اللَّهُ

/Allahumma ahlilhu 'alainā bil-yumni wal-īmāni was-salāmati wal-islāmi rabbī wa rabbukallah/

Artinya: "Ya Allah, tampakkanlah bulan itu kepada kami dengan membawa keberkahan dan keimanan, keselamatan dan Islam. Rabbku dan Rabbmu (wahai bulan sabit) adalah Allah."

Pada bulan Syaban sendiri, terdapat empat amalan utama yang dapat dilakukan seorang muslim. Keempatnya adalah memperbanyak puasa, membaca Al-Quran, mengerjakan amalan shalih, dan menjauhi perbuatan syirik dan permusuhan. Di bawah ini rinciannya disadur dari situs muslim.or.id:

1. Memperbanyak Puasa

Adapun hadits yang menganjurkan berpuasa pada bulan Syaban, yaitu diriwayatkan oleh An-Nasai no. 2175 dan At-Tirmidzi no. 736 dan dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani. Di bawah ini haditsnya:

مَا رَأَيْتُ النَّبِيَّ -صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ- يَصُومُ شَهْرَيْنِ مُتَتَابِعَيْنِ إِلاَّ شَعْبَانَ وَرَمَضَانَ

Artinya: "Saya tidak pernah mendapatkan Nabi shalallahu alaihi wa sallam berpuasa dua bulan berturut-turut kecuali bulan Syaban dan Ramadhan."

Hadits di atas menunjukkan bahwa Rasulullah SAW banyak berpuasa di bulan Syaban. Faidah mengamalkan puasa ini adalah -selain pahala tentunya- adalah melatih tubuh untuk berpuasa dalam rangka menyambut bulan suci Ramadhan.

2. Membaca Al-Quran

Sama seperti faidah berpuasa di bulan Syaban, banyak membaca Al-Quran juga bertujuan agar seorang muslim terbiasa dengan bacaannya. Alhasil, ketika bulan Ramadhan tiba, ia dapat memaksimalkan ibadah membaca Al-Qurannya.

كَانَ يُقَالُ شَهْرُ شَعْبَانَ شَهْرُ الْقُرَّاءِ

Artinya: "Dulu dikatakan bahwa bulan Syaban adalah bulan para qurra' (pembaca Al-Quran)."

3. Mengerjakan Amalan Shalih

Salah satu penguat untuk memperbanyak amalan shalih di bulan Syaban adalah perkataan Abu Bakr Al-Balkhi, "Bulan Rajab adalah bulan menanam, bulan Syaban adalah bulan menyirami tanaman, dan bulan Ramadhan adalah bulan memanen tanaman."

Ia menambahkan dalam 'Lathaiful Ma'arif Libni Rajab Al-Hanbali':

مَثَلُ شَهْرِ رَجَبٍ كَالرِّيْحِ، وَمَثُل شَعْبَانَ مَثَلُ الْغَيْمِ، وَمَثَلُ رَمَضَانَ مَثَلُ اْلمطَرِ، وَمَنْ لَمْ يَزْرَعْ وَيَغْرِسْ فِيْ رَجَبٍ، وَلَمْ يَسْقِ فِيْ شَعْبَانَ فَكَيْفَ يُرِيْدُ أَنْ يَحْصِدَ فِيْ رَمَضَانَ.

Artinya: "Perumpamaan bulan Rajab adalah seperti angin, bulan Syaban seperti awan yang membawa hujan dan bulan Ramadhan seperti hujan. Barang siapa yang tidak menanam di bulan Rajab dan tidak menyiraminya di bulan Syaban bagaimana mungkin dia memanen hasilnya di bulan Ramadhan?"

4. Menjauhi Perbuatan Syirik dan Permusuhan

Rasulullah SAW pernah bersabda dan diriwayatkan oleh Ibnu Majah no. 1390 dengan tingkatan shahih:

إِنَّ اللَّهَ لَيَطَّلِعُ فِي لَيْلَةِ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ, فَيَغْفِرُ لِجَمِيعِ خَلْقِهِ, إِلاَّ لِمُشْرِكٍ أَوْ مُشَاحِنٍ.

Artinya: "Sesungguhnya Allah muncul di malam pertengahan bulan Sya'ban dan mengampuni seluruh makhluknya kecuali orang musyrik dan musyahin."
Sebagaimana telah menjadi pengetahuan umum, musyrik adalah sebutan untuk orang yang berbuat syirik. Lantas, apa itu musyahin? Musyahin adalah istilah untuk orang yang memiliki permusuhan dengan saudara seagamanya.

Karenanya, dalam bulan Syaban, lebih ditekankan lagi untuk menjauhi segala perbuatan yang menjurus kepada syirik ataupun permusuhan. Wallahu a'lam.

Jadwal Lengkap Syaban 2024

Bahasan terakhir dalam artikel ini adalah jadwal lengkap bulan Syaban plus konversinya dalam kalender Masehi. Informasi ini penting agar detikers dapat menyusun rencana amalan, semisal puasa Ayyamul Bidh, puasa Syaban, puasa Senin-Kamis, dan lain sebagainya.

  • 1 Syaban 1445 H: 11 Februari 2024
  • 2 Syaban 1445 H: 12 Februari 2024
  • 3 Syaban 1445 H: 13 Februari 2024
  • 4 Syaban 1445 H: 14 Februari 2024
  • 5 Syaban 1445 H: 15 Februari 2024
  • 6 Syaban 1445 H: 16 Februari 2024
  • 7 Syaban 1445 H: 17 Februari 2024
  • 8 Syaban 1445 H: 18 Februari 2024
  • 9 Syaban 1445 H: 19 Februari 2024
  • 10 Syaban 1445 H: 20 Februari 2024
  • 11 Syaban 1445 H: 21 Februari 2024
  • 12 Syaban 1445 H: 22 Februari 2024
  • 13 Syaban 1445 H: 23 Februari 2024
  • 14 Syaban 1445 H: 24 Februari 2024
  • 15 Syaban 1445 H: 25 Februari 2024
  • 16 Syaban 1445 H: 26 Februari 2024
  • 17 Syaban 1445 H: 27 Februari 2024
  • 18 Syaban 1445 H: 28 Februari 2024
  • 19 Syaban 1445 H: 29 Februari 2024
  • 20 Syaban 1445 H: 1 Maret 2024
  • 21 Syaban 1445 H: 2 Maret 2024
  • 22 Syaban 1445 H: 3 Maret 2024
  • 23 Syaban 1445 H: 4 Maret 2024
  • 24 Syaban 1445 H: 5 Maret 2024
  • 25 Syaban 1445 H: 6 Maret 2024
  • 26 Syaban 1445 H: 7 Maret 2024
  • 27 Syaban 1445 H: 8 Maret 2024
  • 28 Syaban 1445 H: 9 Maret 2024
  • 29 Syaban 1445 H: 10 Maret 2024
  • 30 Syaban 1445 H: 11 Maret 2024

Nah, demikian informasi seputar waktu mulai masuk 1 Syaban 2024. Selain itu, dijelaskan pula mengenai amalan 1 Syaban maupun bulan Syaban secara keseluruhan. Semoga informasi yang disampaikan bermanfaat, ya!




(par/rih)

Hide Ads