Puisi Isra Miraj kerap dilombakan dalam acara peringatan Isra Miraj. Untuk memenangkannya, detikers mesti bisa membuat puisi dengan bait indah penuh pesan untuk audiens. Di bawah ini beberapa contoh puisi Isra Miraj singkat yang cocok untuk lomba.
Isra Miraj setiap tahunnya diperingati pada tanggal 27 Rajab. Untuk tahun ini, 2024, Isra Miraj akan jatuh pada Kamis, 8 Februari 2024. Lantas, sebenarnya, apa itu Isra Miraj?
Dikutip dari situs NU Lampung, Isra berarti perjalanan malam, sedangkan Miraj bermakna naik ke atas dengan tangga. Dalam satu istilah, artinya menjadi perjalanan Nabi Muhammad di malam hari dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha. Setelahnya dilanjutkan dengan perjalanan naik dari Masjidil Aqsha menuju Sidratul Muntaha.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Teruntuk detikers yang kebetulan akan mengikuti lomba atau bertugas membacakan puisi saat peringatan Isra Miraj, di bawah ini detikJogja himpunkan kumpulan puisi Isra Miraj dari berbagai sumber.
Puisi Isra Miraj #1
(Karya Citra Amaliah Hasibuan, disadur dari buku 'Antologi Puisi Guru dan Siswa')
Ketika itu dua puluh tujuh bulan Rajab
Terjadilah peristiwa yang maha hebat
Nabi Muhammad
Ber-Isra Miraj
Dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha
Malaikat Jibril sang utusan
Kendaraannya lebih mewah
Dari kendaraan masa kini
Burok...burok...
Dengan kecepatan kilat
Menembus jagat raya
Melintasi langit demi langit
Ke Sidratul Muntaha
Di kala itu
Nabi Muhammad menerima perintah
Shalat lima kali sehari semalam
Yang diwajibkan
Bagi semua insan
Di penjuru dunia
Kemudian...
Allah tunjukkan
Tanda-tanda kebesaran-Nya
Tanda-tanda keagungan-Nya
Tanda-tanda kekuasaan-Nya
Bagi umat Islam
Dalam perjalanan
Nabi berjumpa
Orang-orang pezina, di antara tangannya ada daging yang bernanah
Nabi melihat pemakan riba yang perutnya membuncit
Nabi melihat pemakan harta anak yatim, bibirnya seperti bibir unta
Kawan...
Laksanakan perintah-Nya
Jangan diturut orang yang sesat
Agar selamat dunia akhirat
Puisi Isra Miraj #2
(Karya D. Zawawi Imron dengan judul 'Lidah, Berzikirlah' dan berisikan hikmah Isra Miraj, dikutip dari situs NU Jawa Timur)
Ya Allah
Engkau yang mengajar aku dengan kata-kata
Maka akupun bicara
Engkau Ya Allah, yang memberi aku lidah
Lalu kusebut namamu
Tetapi aneh diriku ini, sungguh aneh diriku ini
Kusebut namamu Allah, dengan lidahku
Tapi dalam hatiku, tak kuingat engkau
Aku bersujud menyebutmu
Yang terbayang pada anganku kemewahan dunia
Aku berzikir menyapamu Ya Allah
Yang kubayangkan senyuman setan
Lidah, lidah, lidah milikku, lidah sayangku
Tugasmu memang bicara, lidah
Tapi mengapa engkau berdusta
Mataku melihat daun, kau menyebutnya akar
Mataku melihat gunung, kau bilang itu laut
Mataku melihat racun, kau bilang itu obat
Mataku melihat maling, kau yang bilang itu guru
Mataku melihat bangkai, kau mengatakan halal
Mataku melihat mayat, kau meyakinkan tidur
Kenapa bohong menjadi sifatmu
Kenapa setan menjadi imammu
Lidah, lidahku
Di sela-sela lantunan ayat, kau memilih sesat
Gerak-gerakmu lidah, menjadi sejalin dengan hawa nafsu
Sedangkan kejujuran, kau pasung dalam lingkaran
Lidah, mengapa, mengapa, mengapa, engkau tidak lari mencari fitroh menemukan hati nurani
Dalam fitroh yang suci, kau mudah bertemu Allah
Dalam nurani, akan kau temukan lembutnya kasih Ilahi
Lidah, lidahku
Selama ini kau ngomong indahnya fitrah, tapi yang kau tabur fitnah
Kau ngomong indahnya fitrah, tapi yang kau tabur fitnah
Sekali lagi, kau ngomong indahnya fitrah, tapi kau tabur fitnah
Lidah
Cepatlah bertaubat kepada Allah
Sebutlah asma Allah, sampai gempar, sampai gempar, didalam hati
Agar hati menjadi sumber, menjadi bengawan, menjadi lautan yang bergelora
Dalam zikir, Allah, Allah, Allah
Alam semesta ini berasal dari tak ada
Hanya Allah yang memang ada, yang selalu ada, dan tidak pernah tidak ada
Laailaahailallah, laailaahailallah, laailaahailallah
Alam semesta ini ada karena Allah yang membuatnya ada
Laailaahailallah
Lidah, sucikan nama Allah
Subhanallah, subhanallah, subhanallah
Ingatlah lidah
Janganlah engkau menjadi pisau, yang melukai hati saudaramu dan hati bangsamu
Astaghfirullah, astaghfirullah, astaghfirullah
Lidah, berhentilah berdusta dan omong kosong
Astaghfirullah, astaghfirullah, astaghfirullah
Lidahku, berhentilah engkau mengadu domba
Asraghfirullah, astaghfirullah, astaghfirullah
Lidah, berzikirlah, Allah, Allah, Allah
Terus, zikir, zikir, zikir, Allah, Allah, Allah
Sampai dendam kesumat, iri, dengki, sombong dan takabur
Yang telah menjadi karat di dalam hati, terusir lebur dan pergi
Astaghfirullah, astaghfirullah, astaghfirullah
Lidah, lidahku
Cepatlah kau bersujud kepada Allah
Puisi Isra Miraj #3
(Ditilik dari buku 'Top One Ulangan Harian SMA/MA IPA Kelas X' karya Tim Super Tentor)
Malam Isra Miraj
Ada sekelebat cahaya
Sebuah perjalanan yang membawa amanah
Tentang nasib umat manusia
Al-Amin mengemban tugas
Dari tuhannya untuk kaumnya
Sebagai wujud cinta dari-nya
Siapa yang akan percaya?
Seseorang dapat menembus langit ke tujuh
Jika bukan karena setitik keimanan
Tentu mereka lebih menuhankan akal
Yang sewaktu-waktu menjatuhkan pada dasar gelap
Tanpa cahaya penuh kenistaan
Puisi Isra Miraj #4
Di malam Isra Miraj, perjalanan luar biasa
Mengangkat rasul, menuju tahta Ilahi
Terbang bersama Jibril, melintasi langit
Misteri malam terkuak, keajaiban terlihat
Di Sidratul Muntaha, dekat Tuhan yang Esa
Dialog suci terjadi, rahasia terungkap
Isra Miraj, pengajaran bagi kita
Iman dan ketakwaan, jalan menuju cinta
Lewati malam dengan doa dan dzikir
Isra Miraj, cermin perjalanan spiritual yang nyata
Percayalah, keajaiban selalu hadir
Di setiap langkah, Isra Miraj menjadi inspirasi
Puisi Isra Miraj #5
(Karya Taufiq Ismail berjudul 'Miraj')
Sebuah tema memanggil rasul
Ke kaki-langit
Seekor kuda disiapkan baginya
Ketika gurun merah
Udara bergetar
Kesumba
Ia meringkik-ringkik
Kakinya mengais bumi
Sayap mengibarkan pasir
Sepanjang garis bumi
Yang lelap
Setelah Masjidil Aqsha
Menjauhi garis lintang
Menjauhi cakrawala
Yang makin mengisut
Di antara awan
Spiral
Lapis demi lapis langit
Sejumlah tamsil
Menembus bola kristal
Nasib manusia
Waktu pun luruh
Sejuta logam yang luluh
Sejuta cemara sorga
Depan Sidratul Muntaha
Jibril dan Mikail
Menyilakan rasul
Pergi sendiri
Alam di atas alam
Wujud di atas wujud
Lelaki ini
Rasul
Tersungkur
Membisik tasbih
Di depan
Nya
Puisi Isra Miraj #6
(Karya Muhammad Dani berjudul 'Cahaya Isra')
Sebelum sosokmu hijrah ke Madinah
Kau hadiahi kami sebait kisah
Tentang perjalanan semalam yang kami imani
Antara Masjidil Haram dan Masjidil Aqsha
Oh itu luar biasa!
Sebuah ujian keimanan untukku, untuk kami
Dan, kami akan berjuang
Mengimani peristiwa-peristiwamu
Yaa Rasulullah
Cahaya Isra akan mengalir dalam helai napasku
Di sini
Di jiwa ini
Bercahaya dan bersinar seperti kerlipnya bintang
Membuktikan kisah keimanan diri
Padamu, ya Rasulku
Cahaya Isra akan tenteram selalu di hati
Membuktikan kebesaran Allah
Allah yang kusayangi
Puisi Isra Miraj #7
Di malam Isra Miraj, Rasul terbang tinggi,
Menuju langit, membawa pesan Ilahi.
Sidrat al-Muntaha, titik tertinggi perjalanan,
Dialog suci, rahasia terbuka dalam doa.
Bertemu malaikat, merentang cakrawala,
Langit dan bumi bersaksi pada perjalanan itu.
Doa di angkasa, sungguh suci dan tulus,
Iman diperkuat, cahaya Tuhan mengalir.
Kembali ke bumi, Rasul bawa kasih-Nya,
Isra Miraj, kisah yang memukau hati.
Hari-hari kita terang, bersinar sinar Ilahi,
Isra Miraj, jejak menuju ketakwaan sejati.
Puisi Isra Miraj #8
Di langit tinggi, Isra Miraj merentas,
Rasulullah memandu, perintah-Nya nyata.
Dalam cahaya, pesan Tuhan disampaikan,
"Sholat, wahai umat, langkah menuju surga."
Sidrat al-Muntaha, tempat dialog suci,
Sholat diangkat, pintu menuju surga terbuka.
Bukan hanya beban, melainkan anugerah,
Tiap sujud, dekatlah kita pada-Nya.
Isra Miraj mengajar, di setiap perjalanan,
Sholat adalah titik terang di malam dan siang.
Dalam seribu langkah, langit menyaksikan,
Sholat membawa kita, menyatu dalam cinta-Nya.
Puisi Isra Miraj #9
(Karya Elliyas Zulkifli berjudul 'Perjalanan Melebihi Cahaya' dikutip dari kanal Youtube Kampung Langit)
Wahai Engkau insan mulia
Telah di perjalanan menembus batas-batas Langit
Telah menembus batas-batas logika manusia
Menuju sang Kholiq pemilik jiwa-jiwa
Dalam pekatnya malam dan jahilnya manusia kala itu
Engkau berbicara pada penghuni langit
Engkau diperlihatkan dari yang tak terlihat dan tak terjangkau akal manusia
Namun Dia maha mampu atas apa yang Dia kehendaki
Sekalipun ribuan manusia mencoba membantah akan perihal itu
Engkau insan terpilih berjuang di atas cinta-Nya
Semesta bergetar berdzikir dengan caranya
Sebab apa yang terisalah tentang hal ini
Sebab gelap menjadi terang
Samar menjadi jelas dan temaram tertampak nyata
Diatas kecepatan melebihi cahaya dalam perjalanan mu
Hanya iman yang sanggup menjangkau
Tak perlu ilmiah atau logika untuk menjelaskannya
Semua tertulis dalam takdir Tuhan
Tak satupun manusia berhak membantah
Kecuali bagi mereka yang tak beriman
Bukan hanya cerita dan dongeng penghantar tidur
Kejadian tak lebih dari satu malam
Telah membuat jiwa-jiwa dalam ketenangan untuk menuju Tuhan
Terang benderang dalam menuju pulangke kampung halaman.
Puisi Isra Miraj #10
(Karya Fatimatu Zahra berjudul 'Isra Miraj' yang dibacakan oleh Evita Rahmawati. Diambil dari kanal Youtube SMPN 2 Ciranjang)
Perjalanan tak biasa, namun luar biasa
Perjalanan tak masuk logika, namun nyata
Perjalanan yang harus diimani, karena kuasa Ilahi
Itulah Isra Miraj Nabi Muhammad SAW
Perjalanan suci di malam hari
Malaikat Jibril pun menyertai
Perjalanan cepat bagai kilat
Dan Buraq sebagai kendaraan yang tepat
Isra perjalanan dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha
Miraj perjalanan dari Masjidil Aqsha ke langit ketujuh
Kemudian ke Sidratul Muntaha
Subhanallah, Maha Suci Allah
Yang telah menjalankan hamba-Nya
Nabi Muhammad SAW
Dalam Isra Miraj
Dan di langit itulah, Nabi diperlihatkan surga dan neraka
Dan Dipertemukan kepada para anbiya
Dan juga nabi bertemu dengan Allah Azza wa Jalla
Dan Menerima perintah sholat dari-Nya untuk umat-Nya
Sehari semalam 17 rakaat yang harus didirikannya
Peristiwa Isra Miraj janganlah kita lupa
Karena banyak pelajaran yang ada di dalamnya
Terutama perintah sholat yang harus kita jaga
Sampai nanti kita menutup mata
Nah, demikian contoh-contoh puisi Isra Miraj yang singkat dan mudah dihafal. Karena singkat, tentunya, puisi-puisi di atas cocok untuk dibawakan saat lomba, bukan? Semoga bermanfaat!
(par/rih)
Komentar Terbanyak
Mahasiswa Amikom Jogja Meninggal dengan Tubuh Penuh Luka
Mahfud Sentil Pemerintah: Ngurus Negara Tak Seperti Ngurus Warung Kopi
UGM Sampaikan Seruan Moral: Hentikan Anarkisme dan Kekerasan