detikcom dan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) kembali menggelar event #DemiIndonesia Cerdas Memilih. Event ini digelar di Karaton Ballrom Royal Ambarrukmo Jogja.
Salah satu yang hadir sebagai pembicara yakni Kapolda DIY Irjen Suwondo Nainggolan. Dia memaparkan strategi untuk mengatasi kerawanan pemilu. Suwondo bilang, selain aparat butuh kerja sama dari seluruh komponen masyarakat.
"Strateginya adalah bagaimana kami bersama komponen masyarakat yang ada itu menjaga bersama," kata Suwondo, Kamis (25/1/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bawaslu memberikan indeks skor kita itu 4302 artinya Jogjakarta itu disebut rawan-sedang. Harusnya Jogjakarta itu nggak boleh rawan sedang, maunya kita aman," ucapnya.
Polda, lanjut Suwondo, kemudian mempelajari data di Pemilu tahun 2019. Dari situ diketahui bahwa sering terjadi konflik antarsimpatisan partai, termasuk laskar.
"Berdasarkan data 2019 ada 23 kejadian dimana ada perusakan, pengeroyokan, penganiayaan, bentrok pengerusakan di tiap wilayah itu mengalami hal itu," imbuhnya.
Hasil identifikasinya, ternyata banyak keributan disebabkan dari laskar. Oleh karena itu, Polda DIY bersama instansi terkait kemudian melakukan mediasi dengan laskar termasuk juga partai politik.
"Itu kita identifikasi ternyata keributannya itu dari laskar-laskar yang suka membuat. Ternyata ini kalau kita ajak baik-baik berbicara satu sama lain, waktu itu saya Danrem diskusi, Bawaslu ikut, belum langsung oke untuk menghilangkan bunyi suara knalpot yang tidak sesuai spesifikasi teknis itu, yang memang berpotensi menimbulkan emosi sesaat. Sesaat itu yang berbahaya ketika bereaksi," bebernya.
Namun, dari upaya itu akhirnya membuahkan hasil dan anggota laskar di Jogja kini telah menyerahkan knalpot brong.
"Kemudian kita bicara, berkali-kali kita berbicara akhirnya teman-teman datang dan menyerahkan knalpot dan meminta kita untuk inspeksi kalau mau berangkat dan sebagainya. Berarti satu potensi kerawanan dihilangkan," sebutnya.
Suwondo bilang, polisi punya metode untuk mengamankan pemilu. Namun, Polda DIY saat ini mengedepankan langkah preemtif dan menggunakan penegakan hukum sebagai langkah terakhir.
"Semua metode itu kita golongkan menjadi metode preemtif, preventif dan penegakan hukum di mana penegakan hukum kami anggap langkah paling terakhir apabila itu dianggap dibutuhkan. Tetapi yang kita kedepankan langkah preemtif," pungkasnya.
Seperti diketahui, #DemiIndonesia Cerdas Memilih Jogja digelar di Karaton Ballroom Royal Ambarrukmo Jogja, Kamis (25/1/2024) pukul 12.00 WIB sampai selesai. Acara #DemiIndonesia Cerdas Memilih berisi talk show yang berlangsung dua sesi.
Sesi pertama bertajuk 'Penguatan Literasi Pemilu di Tengah Hingar Bingar Informasi'. Sejumlah tokoh meramaikan sesi ini, di antaranya Ketua KPU DIY Ahmad Shidqi, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Pengabdian Masyarakat, dan Alumni UGM Arie Sujito, dan Ketua KPID DIY Hazwan Iskandar Jaya.
Sesi kedua bertajuk 'Menuju Pemilu Damai'. Sesi ini diramaikan sejumlah narasumber di antaranya, Ketua Bawaslu DIY Mohammad Najib, Kapolda DIY Irjen Suwondo Nainggolan, Pangdam IV/Diponegoro Mayor Jenderal Tandyo Budi R, serta Kepala Kejati DIY Ponco Hartanto.
#DemiIndonesia Cerdas Memilih dipandu oleh Pemimpin Redaksi detikcom, Alfito Deannova Ginting dan Wakil Menteri Kominfo Nezar Patria sebagai Keynote Speaker.
Acara ini telah diselenggarakan road show ke sejumlah kota seperti Batam, Medan, Palembang, dan Bandung. Selain talkshow tentang #PemiluDamai2024, acara juga akan dimeriahkan dengan stand up comedy.
Acara #DemiIndonesia Cerdas Memilih didukung oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika RI serta Telkomsel.
(rih/apl)
Komentar Terbanyak
Jawaban Menohok Dedi Mulyadi Usai Didemo Asosiasi Jip Merapi
Jokowi Berkelakar soal Ijazah di Reuni Fakultas Kehutanan UGM
Blak-blakan Jokowi Ngaku Paksakan Ikut Reuni buat Redam Isu Ijazah Palsu