Bagaimana Jika Lupa Membaca Niat Puasa Rajab Malam Hari? Ini Penjelasannya

Bagaimana Jika Lupa Membaca Niat Puasa Rajab Malam Hari? Ini Penjelasannya

Nur Umar Akashi - detikJogja
Sabtu, 13 Jan 2024 12:37 WIB
Ilustrasi
Ilustrasi niat puasa Rajab di malam hari. Foto: Getty Images/iStockphoto/REIMUSS
Jogja -

Sabtu, 13 Januari 2024, kita telah memasuki salah satu dari empat bulan suci Islam, yaitu Rajab. Padanya, kita disunnahkan untuk melakukan amalan-amalan kebaikan, terkhusus puasa. Sebelum berpuasa, wajib hukumnya untuk berniat pada malam sebelumnya.

Namun, apa yang harus dilakukan jika lupa berniat di malam harinya? Untuk menjawabnya, kita perlu menilik terlebih dahulu hadits berisi anjuran puasa sunnah di bulan Rajab. Hadits ini diriwayatkan oleh Muslim dalam kitab Ash-Shiyam dan An-Nawawi sebagaimana dinukil dari laman NU Online.

Aku bertanya pada Sa'id bin Jubair tentang puasa Rajab dan kami saat itu sedang berada di bulan Rajab, maka ia menjawab : Aku mendengar Ibnu Abbas radhiyallahu 'anhuma berkata: "Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam senantiasa berpuasa sampai kami berkata nampaknya beliau akan berpuasa seluruh bulan. Namun suatu saat beliau tidak berpuasa sampai kami berkata : Nampaknya beliau tidak akan puasa sebulan penuh."

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Puasa Rajab ini dikategorikan sebagai sebuah puasa sunnah. Perlu dicatat, sejatinya, puasa pada bulan Rajab ini sama dengan puasa di bulan-bulan suci lainnya, seperti Zulkaidah, Zulhijjah, dan Muharam. Catatan tambahan, tidak ada dalil shahih yang menunjukkan kekhususan untuk berpuasa di bulan Rajab.

Kembali ke pertanyaan di atas, di bawah ini penjelasannya yang detikJogja siapkan. Selamat membaca!

ADVERTISEMENT

Lupa Berniat pada Malam Hari Sebelumnya, Harus Bagaimana?

Terdapat perbedaan pendapat mengenai niat, apakah mesti dilafalkan atau cukup diucapkan dalam hati. Mengutip dari laman NU Online, pelafalan niat hukumnya hanya sunnah, yang wajib adalah berniat dalam hati.

Dalam berpuasa, baik puasa wajib maupun sunnah, wajib hukumnya untuk berniat. Bedanya, untuk puasa wajib, seseorang harus sudah berniat di malam hari sebelum Subuh dimulai. Hal ini didasari pada hadits terkenal berikut:

Ω…ΩŽΩ†Ω’ Ω„ΩŽΩ…Ω’ ΩŠΩΨ¨ΩŽΩŠΩΩ‘ΨͺΩ’ Ψ§Ω„Ψ΅ΩΩ‘ΩŠΩŽΨ§Ω…ΩŽ Ω‚ΩŽΨ¨Ω’Ω„ΩŽ Ψ§Ω„Ω’ΩΩŽΨ¬Ω’Ψ±Ω ΩΩŽΩ„ΩŽΨ§ Ψ΅ΩΩŠΩŽΨ§Ω…ΩŽ Ω„ΩŽΩ‡Ω

Artinya: "Siapa yang belum berniat di malam hari sebelum subuh, maka tidak ada puasa untuknya."

Hadits tersebut diriwayatkan oleh An-Nasai no. 2333, Ibnu Majah no. 1700, dan Abu Daud no. 2454. Syaikh Albani menyatakan bahwa derajat hadits tersebut shahih.

Sementara itu, untuk puasa sunnah, maka diperbolehkan untuk berniat di pagi hari asalkan belum masuk waktu zawal (tergelincirnya matahari ke barat) atau sebelum masuk Dzuhur. Artinya, jika seseorang lupa berniat pada malam harinya, ia masih memiliki kesempatan untuk menjalankan puasa sunnah terkait dengan diawali niat terlebih dahulu.

Bacaan Niat Puasa Sunnah Rajab Malam Hari

Teruntuk detikers yang memilih mengikuti pendapat melafalkan niat, berikut ini bacaan niat puasa sunnah Rajab waktu malam hari disadur dari laman NU Online:

Ω†ΩŽΩˆΩŽΩŠΩ’Ψͺُ Ψ΅ΩŽΩˆΩ’Ω…ΩŽ غَدٍ ΨΉΩŽΩ†Ω’ أَدَاِؑ Ψ³ΩΩ†Ω‘ΩŽΨ©Ω رَجَبَ لِلهِ ΨͺΩŽΨΉΩŽΨ§Ω„ΩŽΩ‰
/Nawaitu ṣauma gadin 'an adā'i sunnati rajaba lillāhi ta'ālā/
Artinya: "Aku berniat puasa sunnah Rajab esok hari karena Allah SWT."

Bacaan Niat Puasa Sunnah Rajab Siang Hari

Di bawah ini bacaan niat puasa sunnah Rajab siang hari bagi yang terlupa untuk mengucapkannya pada malam sebelumnya:

Ω†ΩŽΩˆΩŽΩŠΩ’Ψͺُ Ψ΅ΩŽΩˆΩ’Ω…ΩŽ Ω‡ΩŽΨ°ΩŽΨ§ Ψ§Ω„ΩŠΩŽΩˆΩ’Ω…Ω ΨΉΩŽΩ†Ω’ أَدَاِؑ Ψ³ΩΩ†Ω‘ΩŽΨ©Ω رَجَبَ لِلهِ ΨͺΩŽΨΉΩŽΨ§Ω„ΩŽΩ‰

/Nawaitu ṣauma hażāl-yaumi 'an adā'i sunnati rajaba lillāhi ta'ālā/
Artinya: "Aku berniat puasa sunnah Rajab hari ini karena Allah SWT."

Singkat kata, karena puasa Rajab ini hukumnya sunnah, maka detikers yang terlupa untuk berniat pada malam hari sebelumnya, masih dapat berniat pada pagi harinya sebelum matahari bergerak ke tergelincir ke Barat. Wallahu a'lam.




(ahr/ahr)

Hide Ads