Permintaan agar Presiden Joko Widodo (Jokowi) dimakzulkan mendapatkan berbagai tanggapan. Salah satunya dari Ketua DPR RI Puan Maharani serta calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 2 yang juga putra sulung Jokowi, Gibran Rakabuming Raka.
Adapun permintaan supaya Jokowi di-impeachment (pemakzulan) datang dari sejumlah tokoh yang tergabung dalam Petisi 100. Mereka menemui Menko Polhukam RI Mahfud Md pada Selasa (9/1).
Seperti apa komentar dari Puan dan Gibran? Berikut dirangkum dari detikJateng.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Puan Maharani
Ditemui di Sukoharjo, Puan mengatakan bahwa aspirasi pemakzulan terhadap presiden dipersilakan untuk disampaikan. Namun, dia meminta masyarakat supaya menjaga suasana kondusif jelang pemilu.
"Kita jalankan konstitusi sesuai aturan yang ada. Jadi aspirasi silakan disampaikan, tapi kita tetap menjaga situasi jelang Pemilu ini tetap damai, terjaganya netralitas semua aparat penegak hukum, kita sama-sama menjaga agar pesta demokrasi yang akan datang berjalan jujur dan adil," kata Puan kepada awak media di GOR Bung Karno Sukoharjo, Kamis (11/1/2024).
Putri Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri ini melanjutkan, impeachment baru bisa diproses melalui sidang pleno jika sepertiga anggota dewan mengusulkan. Itu pun, jika dua per tiga anggota parlemen menghadiri sidang pleno dan menyetujuinya.
Hanya saja, sampai saat ini Puan mengaku belum mendengar adanya masukan terkait hal tersebut di DPR RI.
"Saat ini DPR masih dalam reses. Saat ini, saya belum mendapatkan masukan apapun terkait hal itu," jelas Puan.
![]() |
Gibran Rakabuming Raka
Sementara saat ditemui wartawan di Solo, Gibran yang juga Wali Kota Solo tidak memberikan komentar panjang terkait permintaan supaya ayahnya dimakzulkan.
"Ya monggo, kalau ada masukan dari warga, evaluasi, kita tampung nggih (ya)," kata Gibran di Balai Kota Solo, Kamis (11/1/2024).
Ditanya mengenai sikap Jokowi selama Pemilu 2024 ini cawe-cawe, Gibran menyerahkan penilaian kepada warga.
"Ya itu biar warga saja yang menilai," imbuhnya.
Petisi 100 Minta Makzulkan Jokowi
Dilansir detikNews sebelumnya, Mahfud Md menerima kedatangan sejumlah tokoh yang tergabung dalam Petisi 100. Mahfud menerima permintaan mengenai pemakzulan Presiden Jokowi.
"Mereka minta pemakzulan Pak Jokowi, minta Pemilu tanpa Pak Jokowi," kata Mahfud saat ditemui di kantor Kemenko Polhukam, Jl Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Selasa (9/1).
Mahfud menyampaikan sebanyak 22 tokoh dari Petisi 100 datang ke kantornya, beberapa di antaranya Faizal Asegaf, Marwan Batubara, Rahma Sarita, dan Letnan Jenderal TNI Mar (Purn) Suharto. Kepada Petisi 100, Mahfud menjelaskan urusan pemakzulan bukan diproses oleh Menko Polhukam.
"Saya bilang urusan pemakzulan itu sudah didengar orang, mereka sampaikan di beberapa kesempatan, dan itu urusan parpol dan DPR, bukan Menko Polhukam," jelasnya.
Lebih lanjut Mahfud menjelaskan pemakzulan presiden pun baru bisa diproses melalui sidang pleno jika sepertiga anggota Dewan mengusulkannya. Itu pun, kata dia, jika dua per tiga anggota Dewan menghadiri sidang pleno dan menyetujuinya.
(apu/rih)
Komentar Terbanyak
Mahasiswa Amikom Jogja Meninggal dengan Tubuh Penuh Luka
Mahfud Sentil Pemerintah: Ngurus Negara Tak Seperti Ngurus Warung Kopi
UGM Sampaikan Seruan Moral: Hentikan Anarkisme dan Kekerasan