Pakar UGM Nilai Performa Debat 3 Cawapres: Gibran Dominan, Cak Imin Tak Siap

Pakar UGM Nilai Performa Debat 3 Cawapres: Gibran Dominan, Cak Imin Tak Siap

Jauh Hari Wawan S - detikJogja
Sabtu, 23 Des 2023 14:25 WIB
Mahfud berganti kostum jelang akhir debat Cawapres (Anggi/detikcom)
Ilustrasi performa Mahfud Md, Gibran Rakabuming Raka, dan Muhaimin Iskandar saat debat cawapres Sabtu (22/12/2023). Foto: Mahfud berganti kostum jelang akhir debat Cawapres (Anggi/detikcom)
Sleman - Debat Cawapres peserta Pilpres 2024 telah usai. Mahfud Md, Gibran Rakabuming Raka, dan Muhaimin Iskandar saling beradu argumen mengenai isu ekonomi dan infrastruktur. Siapa yang unggul di debat itu menurut pengamat politik?

Pengamat politik UGM, Arya Budi, menilai penampilan Gibran yang paling mengejutkan dalam debat yang digelar Sabtu (22/12/2023). Dia melihat dari tiga kandidat, Gibran menjadi yang paling dominan.

"Kalau penilaian secara umum sebenarnya banyak orang yang surprise dengan performa Gibran yang cukup dominan dan agresif ketika berdebat," kata Arya saat dihubungi wartawan, Sabtu (23/12/2023).

Penampilan Gibran, lanjut Arya, juga mampu membalikkan persepsi publik saat ini yang menilai sebagai sosok yang irit bicara. Selain itu, Gibran juga disebut bakal kesulitan meladeni Mahfud dan Cak Imin.

"Karena bagaimana pun Gibran mempersiapkan panggung malam ini untuk membayar banyak persepsi negatif soal dirinya. Irit berbicara, malas berdebat, membuat blunder asam sulfat dan seterusnya," ujarnya.

Arya juga menyoroti gaya Gibran menyerang Cak Imin dan Mahfud dengan istilah-istilah seperti 'carbon capture and storage' dan 'SGIE'. Dia menyebut gaya ini mirip taktik Jokowi saat mendegradasi Prabowo di Pilpres 2019.

"Itu saya pikir lahir datang dari orang yang sama yang mendesain strategi debat Jokowi di 2014 terlepas apakah itu Jokowi sendiri yang menyiapkan Gibran sebelum malam ini atau tim Jokowi," ucapnya.

Rapor Mahfud Md

Lebih lanjut, dia menyoroti penampilan cawapres nomor urut 3, Mahfud Md. Menurutnya, Mahfud tak tampil terlalu spesial dalam debat kali ini. Walaupun, dia melihat satu kelebihan Mahfud sebagai orang hukum masih terlihat dalam debat.

"Mahfud ini bagus sebagai orang yang memang cenderung tegas jelas ya dia setiap selesai dalam durasi yang dialokasikan selalu mengatakan selesai. Jadi karakter hakim dia sangat kuat di sana, karakter sebagai orang hukum, harus clear semua," ujarnya.

Meski demikian, dia menilai Mahfud tidak menyiapkan secara matang pertanyaan ke kandidat lain.

"Meskipun Mahfud juga mempelajari visi misi calon lain karena dia menanyakan yang muncul di visi misi dia juga menyiapkan. Cuma saya pikir cara bertanyanya tidak cukup disiapkan dengan matang seperti cara Gibran," katanya.

Cak Imin Paling Tak Siap

Arya melanjutkan, Cak Imin terlihat sangat kerepotan dalam menghalau serangan-serangan pasangan lain. Ketum PKB itu juga terlihat sering kehabisan waktu dalam menjawab pertanyaan.

"Semalam yang agak kerepotan dalam penguasaan isu Cak Imin. Memang Cak Imin itu saya pikir satu-satunya kandidat yang minim pengalaman eksekutif," ujarnya.

Selain itu, Arya menilai beberapa program Imin dan istilah 'selepet' yang disebut tak bisa diterima semua orang. Justru Arya menilai hal ini malah menurunkan simpati orang terhadap Imin.

"Yang agak problematis beberapa program yang dilempar sama Cak Imin soal 40 kota selevel Jakarta, kemudian selepet-selepet yang tidak semua orang juga cocok dengan istilah itu, yang dia berada di dalam imajinasi dia sendiri bahwa itu kata itu bagus. Tapi ternyata tidak semua orang simpatik dengan istilah itu," jelasnya.

Performa Capres-Cawapres berimbang

Lebih lanjut, dengan kelarnya debat perdana capres dan cawapres ini, Arya menilai dari ketiga pasangan semuanya berimbang dan saling mengalahkan.

"Jadi cawapres ini bertukar kemenangan dan kekalahan. Jadi yang debat capres itu yang menang memang Anies bagus secara retorik, manajamen waktu, perprogram, penguasaan isu, membalikkan argumen, nah Cak Imin kebalikannya dia paling kerepotan dibandingkan Gibran maupun Mahfud," kata Arya.

Dia menilai, sebenarnya dari ketiga paslon capres dan cawapres ini impas di dua debat.

"Di debat pertama ada plus cukup besar di Anies sementara sekarang minus besar di Imin dan sebaliknya berlaku bagi Prabowo Gibran. Sementara Ganjar-Mahfud cenderung stabil," pungkasnya.


(cln/aku)

Hide Ads