Bunga bangkai pertama yang dilaporkan di Bumi Jewel of Java ini tercatat di Kapanewon Temon. Tepatnya di Dusun Polodadi, Kalurahan Kulur pada Juni lalu.
Kemudian kemunculan kedua terjadi di Dusun Serang, Kalurahan Sendangsari, Kapanewon Pengasih. Bagaimana kisahnya? Berikut rangkumannya oleh detikJogja.
1. Bunga Bangkai di Temon
Kisah pertama mengenai bunga yang berbau menyengat tersebut datang di Temon. Pada Sabtu 10 Juni 2023 lalu, warga di Polodadi mencium bau busuk misterius.
Saat itu belum diketahui sumber bau menyengat tersebut sehingga muncul beberapa spekulasi, salah satunya dugaan adanya bangkai manusia. Sebab, sebelum kemunculan bau busuk tersebut, warga menemukan satu sepeda motor tanpa pemilik di sekitar dusun.
Sebagai informasi, motor tak bertuan itu ditemukan di sebuah pekarangan kosong di wilayah Dusun Polodadi, Kulur, Temon, pada Selasa (6/6). Motor bernomor polisi AA 2245 YW itu telah diamankan di Mapolsek Temon.
"Jadi ada yang menduga-duga kalau bau itu mungkin dari pemilik motor yang meninggal di sini," ujar Saldimah, salah satu warga Polodadi saat ditemui detikJogja, Rabu (26/7).
Polisi Turun Tangan
Karena santernya isu miring yang beredar, polisi dibantu relawan pun turun tangan mencari sumber bau menyengat itu. Usut punya usut, bau misterius itu ternyata berasal dari bunga bangkai yang tumbuh di sekitar petilasan kuno di Dusun Polodadi.
"Pas dicek lagi ternyata itu bau bunga bangkai, kalau di sini nyebutnya bangah. Bunga ini sudah ada sejak dulu, dan memang baunya kaya gitu," ucap Saldimah.
Hal itu dibenarkan oleh Kasi Humas Polres Kulon Progo, Iptu Triatmi Noviartuti. Berdasarkan hasil penelusuran yang dilakukan kepolisian dan warga, ditemukan banyak bunga bangkai di sekitar petilasan itu. Aroma bunganya identik dengan bau misterius yang saat itu bikin heboh.
"Sampai saat ini kemungkinan sumber bau tak sedap tersebut dari bunga bangkai yang mulai muncul," ujar Triatmi.
2. Bunga Bangkai di Pengasih
Cerita bunga bangkai selanjutnya datang di Kapanewon Pengasih. Bunga tersebut tumbuh di halaman rumah Fitriani.
Fitri, sapaan akrabnya mengungkapkan adalah suaminya, Widi Nuryanto, yang pertama kali mencium saat kembang tersebut 'mekar'.
Widi menuturkan, awalnya dia sudah mencium bau menyengat. Namun, dia membiarkannya karena mengira berasal dari bangkai hewan.
Namun karena baunya tidak hilang-hilang, Widi lantas mencari sumber bau, dan diketahui bahwa baunya berasal dari bunga yang tumbuh di belakang rumah.
"Pas dicek ternyata baunya berasal dari bunga ini," ucapnya saat ditemui di lokasi, Selasa (12/12).
![]() |
Ditanam Mendiang Ayah
Semula, Fitri heran dengan keberadaan kembang itu karena merasa tidak pernah menanamnya. Hingga, dia teringat almarhum ayahnya sempat menanam suatu tanaman tiga tahun sebelumnya.
"Dulu bapak itu yang tanam, tapi nggak tahu itu bunga apa. Karena sejak ditanam tidak pernah mekar kayak gini," jelasnya.
Fitri memaparkan, sang ayah berpesan kepadanya supaya tanaman itu jangan dicabut. "Iya nggak boleh ditebang, biar di situ aja," ucap Fitri menirukan pesan yang disampaikan mendiang sang ayah kepadanya.
Waktu itu Fitri hanya mengiyakan permintaan tersebut tanpa tahu apa yang sebenarnya ditanam ayahnya. Belakangan, dia baru tahu jika bunga ini bernama Suweg, tanaman anggota genus Amorphophallus yang masih berkerabat dekat dengan bunga bangkai raksasa dan iles-iles.
"Saya malah nggak tahu itu apa, karena yang nanam bapak. Saya juga nggak tahu dulu itu dapatnya dari mana," ujarnya.
Menurutnya, sejak pertama kali ditanam tiga tahun lalu, bunga ini tidak menunjukkan tanda-tanda pertumbuhan. Ukurannya juga jauh lebih kecil dibanding saat ini.
"Kalau dulu kecil, nggak kayak sekarang begini. Jadi berbunganya baru kali ini, padahal nanamnya tiga tahunan, tapi cuma tumbuh daun biasa," ucapnya.
Fitri mengatakan mekarnya bunga ini disertai dengan bau busuk mirip bangkai. Aromanya begitu menyengat hingga sempat dikerubungi lalat. "Baunya seperti bangkai, kemarin banyak lalatnya di situ," ujarnya.
(apu/ahr)
Komentar Terbanyak
Komcad SPPI Itu Apa? Ini Penjelasan Tugas, Pangkat, dan Gajinya
Pengakuan Lurah Srimulyo Tersangka Korupsi Tanah Kas Desa
Catut Nama Bupati Gunungkidul untuk Tipu-tipu, Intel Gadungan Jadi Tersangka