Kata Yenny Wahid soal 'Cerita Butet Kertaredjasa HP-WA Dilumpuhkan'

Kata Yenny Wahid soal 'Cerita Butet Kertaredjasa HP-WA Dilumpuhkan'

Adji G Rinepta - detikJogja
Minggu, 10 Des 2023 10:45 WIB
Dewan Penasihat TPN Ganjar-Mahfud, Yenny Wahid saat ditemui wartawan usai melakukan jalan sehat di Jogja, Minggu (10/12/2023).
Dewan Penasihat TPN Ganjar-Mahfud, Yenny Wahid, saat bicara soal dugaan HP dan Whatsapp Butet Kertaredjasa dilumpuhkan, Minggu (10/12/2023). (Foto: Adji G Rinepta/detikJogja)
Jogja - Dewan Penasihat Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Yenny Wahid, meminta Butet Kertaredjasa untuk segera melaporkan kejadian Whatsapp-nya 'dilumpuhkan'. Yenny juga meminta kepolisian segera menindak agar tidak timbul kecurigaan.

Yenny mengatakan akan banyak pihak yang mengkait-kaitkan terhadap kejadian yang dialami Butet ini. Terutama siapa dalang yang meretas ponsel milik Butet.

"Mungkin banyak orang yang kemudian akan mengkait-kaitkan, mengingat nomornya pak Butet apakah itu dihacking atau apa," jelas Yenny saat ditemui wartawan usai melakukan jalan sehat di Jogja, Minggu (10/12/2023).

"Waktunya terlalu dekat dengan pementasan beliau, yang mungkin banyak melalukan parodi dan satire terhadap kondisi politik yang ada. Sehingga ketika pak Butet berkesimpulan bahwa ini ada hubungannya dengan kelompok-kelompok tertentu, mudah sekali untuk menarik kesimpulan itu," lanjutnya.

Agar dugaan siapa dalang peretas ponsel Butet tidak semakin liar, Yenny meminta Butet untuk segera melaporkan kejadian ini kepada aparat kepolisian.

"Saran saya Pak Butet langsung melakukan pelaporan, dari situ kemudian kita akan lihat apakah aparat akomodatif segera menindaklanjuti atau tidak," terang putri presiden keempat RI Abdurrahman Wahid tersebut.

Selain itu, Yenny menambahkan, setelah laporan masuk, kepolisian juga harus segera menindaklanjuti. Pasalnya jika tidak, maka sorotan justru akan tertuju ke pihak kepolisian. Mengingat, tidak sembarangan orang atau pihak yang bisa melakukan peretasan.

"(Kepolisian) Segera menindak sehingga tidak terjadi kecurigaan dong. Kalau tidak segera ditindak maka ya tidak dipungkiri di masyarakat akan timbul kecurigaan bahwa yang melakukan tindakan-tindakan semacam itu adalah orang-orang yang punya kemampuan tertentu, bukan orang sembarangan," lanjutnya.

Lebih lanjut Yenny menilai pada era sekarang, peretasan alat komunikasi pribadi adalah cara yang tak lagi relevan. Malahan menurutnya, cara tersebut akan merusak citra demokrasi.

"Jaman sekarang juga melakukan langkah-langkah seperti itu tidak akan menyurutkan langkah seseorang. Jamannya sudah sangat terbuka," jelas Yenny.

"Ada banyak cara untuk berkomunikasi, HP dihack WA dihack masih ada sosmed yang lain. Justru menurut saya itu akan sangat buruk bagi demokrasi, kalau memang ini adalah sebuah kejadian yang disengaja," pungkasnya.

Butet Bilang HP dan Whatsapp Dilumpuhkan

Budayawan Butet Kartaredjasa membuat postingan di akun media sosial (medsos) yang berisi pemberitahuan jika gawai dan aplikasi WhatsApp (WA) miliknya sedang dilumpuhkan. Butet pun mengaku hingga saat ini belum bisa mengakses akun WA-nya.

"HP/WA DILUMPUHKAN. Mulai pagi ini akses komunikasi kepadaku sdg dilumpuhkan. Silakan yg mau kontak ke nomer rumah atau nomer bojo," kata akun Instagram @masbutet dalam postingannya seperti dilihat detikJogja, Sabtu (9/12/2023).

Terkait hal tersebut, Butet menceritakan bagaimana awalnya. Menurutnya Butet, semua berawal saat dirinya terbangun dari tidur dan mengecek gawai.

"Tadi kira-kira jam 03.00 WIB atau 04.00 WIB dini hari saya terbangun karena harus ke toilet. Saya buka handphone, WA itu ada seperti perubahan dari IOS gitu lho, lalu saya diminta memasukkan nomor OTP," kata Butet saat ditemui wartawan di kediamannya, Kasihan, Bantul, hari ini.

Namun, setelah memasukkan nomor OTP atau kode verifikasi satu waktu yang digunakan untuk memastikan keamanan data saat mendaftar atau mengubah informasi nomor handphone Butet tak kunjung mendapatkan akses ke akun WhatsApp-nya. Padahal nomor OTP itu sudah betul.

"Saya memasukkan nomor OTP itu tiga kali. Padahal nomornya sudah benar, tapi keluar pernyataan bahwa nomor salah sampai tiga kali lalu terkunci semua, WhatsApp saya tidak bisa diakses," ucapnya.


(sip/sip)

Hide Ads