Apa Itu Hujan Meteor Puppid-Velid yang Puncaknya Terjadi Malam Ini?

Apa Itu Hujan Meteor Puppid-Velid yang Puncaknya Terjadi Malam Ini?

Mahendra Lavidavayastama - detikJogja
Kamis, 07 Des 2023 17:26 WIB
Hujan Meteor Eta Aquarid
Ilustrasi Hujan Meteor. Foto: Getty Images/iStockphoto/Allexxandar
Jogja -

Salah satu fenomena langit yang terjadi di bulan Desember 2023 adalah hujan meteor Puppid-Velid yang puncaknya akan terjadi malam ini. Berikut penjelasan lengkapnya.

Hujan meteor Puppid-Velid terjadi mulai dari tanggal 1 Desember hingga 15 Desember 2023 dan puncak hujan meteor ini akan terjadi pada tanggal 7 Desember 2023 setiap tahunnya. Selama periode waktu ini, peluang untuk melihat meteor Puppid-Velid di konstelasi Vela akan semakin meningkat seiring semakin tinggi titik pancaran di langit.

Lalu kapan waktu terbaik terbaik untuk melihat hujan meteor Puppid-Velid? Simak penjelasan yang sudah dihimpun detikJogja berikut ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kapan Waktu Terbaik Melihat Hujan Meteor Puppid-Velids?

Mengutip dari laman In the Sky, jika dilihat dari Semarang maka hujan meteor ini baru akan dapat dilihat sekitar pukul 20.17 WIB tiap malam ketika titik pancarannya muncul di atas ufuk timur. Ini akan berlangsung hingga terbit fajar sekitar pukul 04.48 WIB.

Hujan meteor itu kemungkinan besar akan menampilkan pemandangan terbaiknya sekitar pukul 03.00 WIB, saat titik pancarannya paling tinggi di langit. Dalam waktu ini rotasi Bumi membuat daerah Semarang menghadap secara optimal ke arah datangnya meteor, membuat jumlah hujan meteor yang turun secara vertikal menjadi maksimal. Sehingga, menghasilkan lintasan pendek yang mendekati titik pancaran.

ADVERTISEMENT

Puncak terbaik dari aktivitas hujan meteor ini adalah pada pukul 00.00 WIB pada tanggal 8 Desember 2023, dapat dikatakan jika tampilan terbaiknya adalah hingga sebelum fajar di tanggal 8 Desember 2023 dan selepas pancaran sinar Matahari terbit pada tanggal 7 Desember 2023.

Prospek Pengamatan Hujan Meteor Puppid-Velid

Pada puncak hujan meteor Puppid-Velid diperkirakan dapat menghasilkan sekitar 10 meteor per jam (ZHR). Namun, Zenithal Hourly Rate ini dihitung dengan asumsi langit malam yang benar-benar gelap dan hujan meteor berada tepat di atasnya. Kenyataannya, sulit untuk melakukan pengamatan dengan kondisi ideal tersebut.

Oleh karenanya, jumlah meteor yang dapat diamati kemungkinan akan lebih rendah dari perkiraan. Jika dari daerah Semarang, pancaran hujan meteor akan muncul di ketinggian 51 derajat di atas cakrawala, berdasar posisi tersebut kemungkinan meteor yang dapat teramati adalah 7 meteor per jam saat puncak hujan meteor.

Bagaimana Hujan Meteor dapat Terjadi?

Hujan meteor dapat terjadi saat Bumi melewati puing-puing yang ditinggalkan oleh komet dan asteroid. Potongan puing-puing ini layaknya pasir di aliran yang menyebar di sepanjang orbit objek induk di sekitar tata surya.

Kemudian, bintang jatuh dapat tercipta setiap kali puing-puing tersebut memasuki atmosfer Bumi. Bintang jatuh ini nantinya akan terbakar pada ketinggian 70-100 km. Pada waktu tertentu, orbit Bumi melewati aliran yang sangat padat dari komet atau asteroid yang melepaskan sejumlah besar material padat ke luar angkasa.

Fenomena ini menimbulkan hujan meteor tahunan. Peristiwa ini terjadi rutin setiap tahunnya saat Bumi melewati titik-titik tertentu dalam orbit Bumi, di mana terdapat aliran material tertentu di dalamnya.

Artikel ini ditulis oleh Mahendra Lavidavayastama peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.




(rih/apl)

Hide Ads