Ada Fenomena Langit Apa di Desember 2023? Banyak Hujan Meteor!

Ada Fenomena Langit Apa di Desember 2023? Banyak Hujan Meteor!

Jihan Nisrina Khairani - detikJogja
Rabu, 29 Nov 2023 17:04 WIB
Ilustrasi Hujan Meteor
Ilustrasi Fenomena Langit (Foto: Space.com)
Jogja -

Pada penghujung tahun 2023 akan terjadi banyak fenomena astronomi di langit. Dibandingkan bulan-bulan sebelumnya, Desember menjadi bulan dengan frekuensi hujan meteor tertinggi, yakni sebanyak delapan kali.

Melalui akun Instagram @lapan_ri, Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional mengunggah berbagai macam fenomena langit yang terjadi pada bulan Desember 2023. Peristiwa tersebut akan terjadi dalam kurun waktu yang berbeda-beda. Simak daftar selengkapnya di bawah ini.

Ada Fenomena Langit Apa di Desember 2023?

2 Desember: Hujan Meteor Phoenicid

Phoenicid merupakan hujan meteor yang berasal dari konstelasi Phoenix, terutama dekat bintang Alfa Eridani di konstelasi Eridanus. Hujan meteor ini memiliki titik asal kemunculannya di wilayah tersebut dan disebabkan oleh sisa debu dari komet 289P/Blanpain, yang mengorbit matahari dengan periode sekitar 5,18 tahun.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

8 Desember: Hujan Meteor Puppid-Velid

Hujan meteor Puppid-Velid berasal dari sisa debu komet 96P/Machholz. Setiap jamnya, sekitar 10 meteor akan masuk ke atmosfer Bumi. Intensitasnya di Indonesia sekitar 6,3-8,33 meteor per jam.

10 Desember: Hujan Meteor Sigma-Hydrid

Hujan meteor ini mulai aktif pada awal hingga pertengahan Desember dan hanya menghasilkan tingkat aktivitas yang rendah. Namun, selama periode aktivitas dua minggunya, Sigma-Hydrid menghasilkan jumlah meteor yang cukup besar. Puncaknya terjadi pada tanggal 10 Desember.

ADVERTISEMENT

10 Desember: Hujan Meteor Monocerotid December

Masih di tanggal yang sama, hujan meteor Monocerotid December juga akan terjadi dengan intensitas di Indonesia hanya mencapai 2,8-3,0 meteor per jam. Hujan meteor ini diperkirakan terjadi setiap tahunnya sekitar tanggal 5 Desember hingga 20 Desember.

13 Desember: Fase Bulan Baru

Fase bulan baru terjadi ketika seluruh sisi permukaan bulan yang menghadap bumi tidak memantulkan cahaya matahari. Pada fase ini, bulan tidak menerima cahaya langsung dari matahari sehingga tampak gelap dan tidak terlihat dari bumi.

15 Desember: Hujan Meteor Geminid

Dikutip dari situs NASA, hujan meteor Geminid yang mencapai puncaknya pada pertengahan Desember setiap tahunnya dianggap sebagai salah satu hujan meteor tahunan paling dinantikan. Pada puncaknya, hingga 134 meteor Geminid dapat dilihat per jam di Indonesia.

16 Desember: Hujan Meteor Coma Berenicid

Coma Berenicid merupakan fenomena hujan meteor minor yang titik radiannya berlokasi dekat bintang Beta Leonis. Puncak hujan meteor ini terjadi pada tanggal 16 Desember 2023 dengan intensitas 2,5-2,9 meteor per jam.

20 Desember: Hujan Meteor Leonis Minorid December

Termasuk hujan meteor minor kelas II, meteor ini akan aktif mulai tanggal 5 Desember hingga 4 Februari dengan puncaknya terjadi pada tanggal 20 Desember untuk tahun ini. Intensitasnya tergolong kecil, yaitu 3,8-4,6 meteor per jam.

22 Desember: Solstis Desember

Solstis adalah fenomena ketika matahari melintasi garis balik utara maupun garis balik selatan yang merupakan garis khayal pada bola bumi dengan letaknya di lintang 23,44 derajat LU dan 23,44 derajat LS. Solstis menyebabkan pergantian musim di negara-negara subtropis dan negara berlintang tinggi.

23 Desember: Hujan Meteor Ursid

Ursid adalah hujan meteor kecil dengan sekitar 0-3 meteor terlihat per jamnya. Pancaran meteor atau titik asal di langit berasal dari Ursa Minor, tetapi meteor ini akan muncul dan dapat dilihat di seluruh langit.

27 Desember: Fase Bulan Purnama

Fase purnama adalah kondisi saat seluruh permukaan bulan yang menghadap bumi memantulkan cahaya matahari. Tahun ini, puncaknya akan terjadi pada pukul 07.33 WIB, 08.33 WITA, dan 09.33 WIT.

Nah, itulah jadwal fenomena astronomi yang terjadi di langit pada Desember 2023. Semoga bermanfaat, Lur!

Artikel ini ditulis oleh Jihan Nisrina Khairani peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.




(rih/aku)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads