Kritikan Ade Armando soal aksi mahasiswa yang memprotes praktik politik dinasti, tapi tidak melakukan hal serupa terhadap Keistimewaan Jogja direspons oleh BEM KM UGM. Menurut Ketua BEM KM UGM, Gielbran Muhammad Noor, apa yang disampaikan politisi PSI itu tidak tepat.
Gielbran mengatakan keistimewaan Jogja yang memungkinkan kepemimpinan daerah diemban seterusnya oleh Raja Keraton Yogyakarta sudah dilindungi oleh Undang Undang (UU) Keistimewaan. Menurutnya UU ini lahir dengan cara yang legal dan sudah melalui prosedur yang tepat.
"Apa yang disampaikan oleh Bung Ade itu tidak apple to apple. Kenapa? UU Keistimewaan itu, dia disahkan dan dia terbentuk dengan cara yang legal, dengan cara yang sah melalui positif legislator, lewat DPR dan itu sah. Meskipun di UU tersebut ada banyak pro dan kontra, itu menurut saya adalah suatu permasalahan yang lain," ucapnya saat dihubungi wartawan, Senin (4/12/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal ini berbeda dengan politik dinasti yang dipersoalkan para mahasiswa, khususnya BEM UGM. Gielbran mengatakan saat ini praktik politik dinasti sedang dilakukan oleh Presiden Joko Widodo lewat berbagai cara yang menurutnya tidak pantas.
Salah satunya dilihat dari kemudahan putra sulung Jokowi, Gibran Rakabuming Raka melenggang maju jadi calon wakil presiden usai Mahkamah Konstitusi (MK) merevisi aturan terkait umur capres-cawapres.
"Tidak dengan dinasti politik yang terjadi sekarang, ketika presiden Jokowi sedang mencoba untuk membangun kembali, beliau terutama dalam konteks hasil keputusan MK kemarin ya, di mana membuktikan secara empiris bahwa hampir semua hakim MK itu terbukti bersalah, itu sudah menjadi bukti empiris mas. Bahwa, oh ternyata memang ada, intervensi yang dialami oleh para hakim, apalagi ada alat kelindannya dengan sang menghakim MK yang di mana adalah iparnya Jokowi. Sehingga akan banyak conflict interest di sana," ucapnya.
"Dan saya rasa putusan MK kemarin jadi bukti empiris bahwa oh ternyata, maaf, Mas Gibran selaku cawapres berhasil maju ke gelanggang pencapresan melalui jalur yang tidak sebagaimana mestinya, melalui jalur pintas," imbuh Gielbran.
Terlepas dari itu, Gielbran menyatakan pihaknya tidak akan memperpanjang urusan dengan Ade Armando. Menurutnya, Ade punya hak menyampaikan pendapat sehingga hal ini tak perlu dipersoalkan.
"Saya rasa apa yang disampaikan oleh Bung Ade adalah suatu hal yang wajar, itu sama seperti kami, setiap orang di Indonesia punya hak untuk berargumen gitu. Soal apakah apa yang disampaikan Bung Ade itu benar atau salah itu saya rasa persoalan lain. Yang saya rasa itu adalah hak bang Ade menyampaikan itu. Jadi kami biarkan saja," ucapnya.
Diberitakan sebelumnya, politisi PSI Ade Armando menyampaikan kritik kepada para mahasiswa, khususnya BEM Universitas Indonesia (UI) dan Universitas Gajah Mada (UGM), yang menggelar aksi protes terkait politik dinasti. Aksi protes digelar di Monumen Serangan Umum 1 Maret di Kota Yogyakarta, Rabu (29/11) sore.
Adapun, Ade Armando menyebut BEM UI dan BEM UGM ironi lantaran, menurut Ade Armando, Daerah Istimewa Yogyakarta lah yang sebetulnya mempraktikkan politik dinasti.
Hal itu disampaikan Ade Armando lewat akun X-nya, @adearmando61. Dia mulanya menyoroti aksi BEM UI dan BEM UGM yang sempat digelar di Yogyakarta berkaitan dengan politik dinasti.
"Terus terang saya meragukan keseriusan para mahasiswa memperjuangkan demokrasi, misalnya saja saya baca bahwa ada gerakan aliansi mahasiswa di Jogja melawan politik dinasti, di video pendeknya tampil Ketua BEM UI dan Ketua BEM UGM, mereka gunakan baju kaos bertuliskan republik rasa kerajaan," kata Ade Armando seperti dilihat detikcom dalam akun X-nya, Minggu (3/12/2023).
Pernyataan ini membuat heboh masyarakat hingga direspon oleh berbagai pihak termasuk Gubernur DIY, Sri Sultan HB X. Bahkan markas PSI di Jogja sampai digeruduk oleh massa.
Karena itu Ade menyampaikan permohonan maaf berkaitan dengan pernyataannya terkait dinasi politik sebenarnya ada di Yogyakarta saat mengkritik aksi para mahasiswa, khususnya BEM Universitas Indonesia (UI) dan BEM Universitas Gajar Mada (UGM). Dia meminta maaf jika video tersebut menimbulkan kegaduhan.
Permintaan maaf ini disampaikan Ade Armando lewat video yang diunggah di akun X-nya, @adearmando61, Senin (4/12/203). Dia menyampaikan permohonan maaf karena merasa video yang dibuatnya menimbulkan kegaduhan dan menyinggung banyak pihak di Yogyakarta.
"Saya ingin ajukan permohonan maaf sebesar-besarnya seandainya video saya terakhir tentang politik dinasti telah menimbulkan ketersinggungan dan kegaduhan terutama di Daerah Istimewa Yogyakarta," kata Ade Armando yang sudah mengizinkan video untuk dikutip.
(ahr/aku)
Komentar Terbanyak
Jawaban Menohok Dedi Mulyadi Usai Didemo Asosiasi Jip Merapi
PDIP Jogja Kembali Aksi Saweran Koin Bela Hasto-Bawa ke Jakarta Saat Sidang
PDIP Bawa Koin 'Bumi Mataram' ke Sidang Hasto: Kasus Receh, Bismillah Bebas