Update: 5 Suspek Japanese Encephalitis di Kulon Progo Negatif Semua

Update: 5 Suspek Japanese Encephalitis di Kulon Progo Negatif Semua

Jalu Rahman Dewantara - detikJogja
Rabu, 15 Nov 2023 17:05 WIB
Ilustrasi Bayi Sakit
Foto: Ilustrasi bayi yang terkena penyakit Japanese Encephalitis (Getty Images/iStockphoto/geargodz)
Kulon Progo -

Dinas Kesehatan (Dinkes) Kulon Progo memastikan, lima anak yang suspek virus Japanese Encephalitis (JE) kini sudah dinyatakan negatif. Hasil ini berdasarkan pengujian oleh Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan Dan Pengendalian Penyakit (BBTKLPP) Jogja

"Iya negatif semua. Yang kemarin belum ada hasil, tadi sdah keluar hasilnya yaitu negatif. Termasuk yang kemarin meninggal juga hasilnya negatif," ungkap Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kulon Progo, Rina Nuryati saat dihubungi wartawan, Rabu (15/11/2023).

Terkait suspek JE yang meninggal, Rina mengaku belum mengetahui penyebabnya. Namun dipastikan jika suspek ini sempat menunjukkan gejala mirip JE, yaitu mengalami demam tinggi, kejang hingga penurunan kesadaran.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Yang satu itu kan ada riwayat, panas terus kejang-kejang sama penurunan kesadaran. Tapi diagnosis yang meninggal karena apa kita tidak disebutkan. Hanya gejalanya aja," ujarnya.

"Tapi dipastikan bukan JE. Karena dari hasil laboratoriumya sudah dipastikan negatif," imbuhnya.

ADVERTISEMENT

Diberitakan sebelumnya suspek virus Japanese Encephalitis (JE) ditemukan di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Virus penyebab radang otak (Ensefalitis) ini dilaporkan menginfeksi lima orang anak, salah satunya meninggal dunia.

"Iya benar kami menemukan lima anak suspek JE, dengan satu di antaranya meninggal dunia," ungkap Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kulon Progo, Rina Nuryati, saat dimintai konfirmasi wartawan, Selasa (14/11).

Rina mengatakan temuan ini merupakan hasil dari kegiatan surveilans virus JE yang rutin digelar oleh Dinkes Kulon Progo. Dalam pelaksanaannya, petugas surveilans memeriksa kondisi kesehatan masyarakat, khususnya yang mengalami gejala mirip JE meliputi demam tinggi, kejang dan penurunan kesadaran.

Dari surveilans inilah, Dinkes Kulon Progo menemukan lima orang anak suspek JE. Kelima anak ini dinyatakan suspek JE saat menjalani perawatan di rumah sakit pada akhir Oktober-awal November 2023.

"Jadi kelima anak ini sudah dirawat di rumah sakit yang berbeda-beda dan sudah mendapat penanganan oleh dokter anak. Dalam pemeriksaan, anak-anak ini menunjukkan gejala JE," jelasnya.




(apu/apl)

Hide Ads