Profil Singkat 7 Ketua MK dari Masa ke Masa: 2 di Antaranya Lulusan UII Jogja

Profil Singkat 7 Ketua MK dari Masa ke Masa: 2 di Antaranya Lulusan UII Jogja

Muhammad Rizqi Akbar - detikJogja
Senin, 13 Nov 2023 13:09 WIB
Gedung Mahkamah Konstitusi
Profil Singkat 7 Ketua MK dari Masa ke Masa: 2 di Antaranya Lulusan UII Jogja (Foto: Ari Saputra/detikcom)
Jogja -

Suhartoyo resmi menjadi ketua Mahkamah Konstitusi (MK) dengan membacakan sumpah untuk menggantikan Anwar Usman yang dicopot dari jabatannya setelah dinyatakan melakukan pelanggaran kode etik berat oleh Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi (MKMK).

Dilansir detikNews, pengucapan sumpah itu digelar di Gedung MK, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Senin (13/11). Suhartoyo membacakan sumpahnya di hadapan sidang pleno khusus pengucapan sumpah Ketua MK.

"Demi Allah, saya bersumpah bahwa saya akan memenuhi kewajiban Ketua Mahkamah Konstitusi dengan sebaik-baiknya dan seadil-adilnya, memegang teguh Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, dan menjalankan segala peraturan perundang-undangan dengan selurus-lurusnya menurut Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, serta berbakti kepada nusa dan bangsa,"ujar Suhartoyo membacakan sumpah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dikutip dari laman resmi MK, lembaga negara ini didirikan pada 2003. Hingga saat ini, ketua MK sudah berganti sebanyak tujuh kali. Berikut ini profil singkatnya.

Daftar Ketua MK dari Awal sampai Sekarang

Nama dan Profil Singkat Ketua MK dari Masa ke Masa

ADVERTISEMENT

1. Jimly Asshiddiqie

Jimly Asshiddiqie merupakan Ketua MK pertama kali. Ia menjadi menduduki jabatan tersebut mulai 19 Agustus 2003 hingga mengundurkan diri pada 19 Agustus 2008.

Dikutip dari mkri.id, Jimly adalah alumni Fakultas Hukum Universitas Indonesia. Ia belajar di UI pada 1977 dan menyelesaikannya pada 1982.

Lulusan University of Washington dan Harvard Law School, Cambridge, AS, itu juga pernah menjadi anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) 2009-2010.

Pria kelahiran Palembang, 17 April 1956, ini merupakan Ketua Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) 2012-2017 serta Ketua Dewan Penasihat Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) 2019-2024.

2. Mahfud Md

Mahfud Md adalah Ketua MK kedua setelah era Jimly Asshiddiqie. Mahfud menjadi ketua mulai 19 Agustus 2008 hingga bertahan pada 1 April 2013.

Lulusan UII Jogja ini merupakan tokoh yang malang melintang di berbagai jabatan. Mulai dari eksekutif, yudikatif, dan legislatif.

Sebelumnya, Mahfud adalah Menteri Pertahanan RI (2000-2001) dan Menteri Kehakiman dan HAM (2001). Tidak hanya aktif di lembaga yudikatif maupun eksekutif, Mahfud Md juga pernah berada di legislatif lewat keanggotaan DPR RI periode 2004-2008.

Pria kelahiran Sampang, Madura, pada 13 Mei 1957 itu kini menjadi Menkopolhukam (Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan) Kabinet Indonesia Maju periode 2019-2024. Selain itu, ia juga menjadi Cawapres dari Ganjar Pranowo untuk Pilpres 2024 mendatang.

3. Akil Mochtar

Akil Mochtar menjadi Ketua MK setelah Mahfud MD. Pria yang lahir di Putussibau, Kalimantan Barat, pada 18 Oktober 1960, ini menjabat mulai 5 April 2013. Namun, kepemimpinannya tidak bertahan lama dan berakhir pada 5 Oktober 2013.

Pasalnya, Akil Mochtar ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada 2013 atas kasus suap penanganan sengketa sejumlah Pilkada. Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta lalu memvonisnya dengan hukuman pidana seumur hidup karena terbukti bersalah menerima hadiah dan tindak pidana pencucian uang terkait kasus sengketa Pilkada di MK.

4. Hamdan Zoelva

Setelah masa Akil Mochtar berakhir, kepemimpinan MK berpindah ke Hamdan Zoelva. Hamdan menjadi Ketua MK ke-4 dan mulai bertugas pada 6 November 2013. Jabatannya berakhir 7 Januari 2015.

Dikutip dari mkri.id, pria kelahiran Bima, Nusa Tenggara Barat, 21 Juni 1962, itu sebelumnya merupakan anggota DPR RI (1999-2004). Hamdan Zoelva juga tercatat pernah menjadi staf khusus Menteri Sekretaris Negara RI (2004-2007) dan tim ahli pimpinan MPR RI (2008). Tidak hanya itu, ia turut aktif di Partai Bulan Bintang (1998-2010).

5. Arief Hidayat

Arief Hidayat menjadi Ketua MK ke-5 setelah Hamdan Zoelva. Ia memimpin lembaga ini pada 12 Januari 2015 hingga 2 April 2018.

Lulusan S3 UNDIP tersebut menjabat sebagai Ketua MK dalam dua periode, yakni 2015-2017 dan 2017-2018. Pada awalnya, pria kelahiran Semarang, 3 Februari 1956 itu dipilih menjadi anggota hakim konstitusi oleh DPR untuk menggantikan posisi Mahfud MD.

Sebelum berkecimpung di MK, Arief aktif sebagai dosen dan menjadi dekan di Fakultas Hukum Universitas Diponegoro. Hingga saat ini, Arief masih terdaftar sebagai hakim konstitusi.

6. Anwar Usman

Setelah berakhirnya masa kepemimpinan Arief Hidayat, Anwar Usman kemudian terpilih menjadi Ketua MK pada 2018-2023 dan 2023-2028. Namun, belum lama ini ia harus diberhentikan oleh MKMK lantaran melanggar kode etik.

Anwar Usman memiliki latar belakang sebagai guru honorer dan pernah menjadi anggota DPD DKI Jakarta. Ia lahir dan dibesarkan di Desa Rasabou, Kecamatan Bolo, Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB)

7. Suhartoyo

Suhartoyo lahir di Sleman pada 15 November 1959. Ia besar di Sleman dan menempuh pendidikan tinggi di Universitas Islam Indonesia. Lulusan UII Jogja ini kemudian resmi menjadi Ketua MK menggantikan Anwar Usman pada hari ini 13 November 2023.

Sebelumnya, dilansir dari detikNews, Suhartoyo terpilih menjadi Hakim Konstitusi menggantikan Ahmad Fadlil Sumadi yang habis masa jabatannya sejak 7 Januari 2015 lalu. Pada 17 Januari 2015, pria kelahiran Sleman ini mengucap sumpah di hadapan Presiden Joko Widodo.

Pada 1986, Suhartoyo pertama kali bertugas sebagai calon hakim di Pengadilan Negeri Bandar Lampung. Ia pun dipercaya menjadi hakim Pengadilan Negeri di beberapa kota hingga 2011. Di antaranya Hakim PN Curup (1989), Hakim PN Metro (1995), Hakim PN Tangerang (2001), Hakim PN Bekasi (2006) sebelum akhirnya menjabat sebagai Hakim pada Pengadilan Tinggi Denpasar.

Nah, itulah profil singkat 7 ketua MK dari masa ke masa. Adapun Mahfud Md dan Suhartoyo merupakan lulusan UII Jogja.




(aku/dil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads