Israel disebut terus melakukan gempuran yang berdampak pada kawasan sekitar Rumah Sakit (RS) Indonesia yang berlokasi di wilayah Jalur Gaza bagian utara. Direktur RS Indonesia di Gaza, Atef Al-Kahlout menyebut aliran listrik untuk RS padam dalam beberapa jam ke depan.
Al-Kahlout mengungkapkan fakta miris ini kepada Al Jazeera, seperti dikutip detikNews pada Rabu (8/11/2023). Al-Kahlout mengatakan listrik di rumah sakit tersebut akan padam 'dalam beberapa jam' karena kekurangan pasokan bahan bakar.
Rumah sakit tersebut diketahui sempat mengalami pemadaman listrik sejak bulan lalu dikarenakan kurangnya pasokan bahan bakar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Awal November ini, RS Persahabatan Turki-Palestina, satu-satunya rumah sakit di Gaza yang menawarkan pengobatan kanker, juga tidak bisa lagi beroperasi karena kekurangan bahan bakar.
Al Jazeera Arab juga melaporkan, area di sekitar Rumah Sakit Al-Shifa di Gaza dilanda serangan bom dan ledakan hebat.
RS Al-Shifa merupakan fasilitas medis terbesar di kantong Palestina yang terkepung dan kini menjadi tempat perlindungan puluhan ribu orang dari serangan bom Israel.
Pada Selasa (7/11/2023) waktu setempat, Israel juga diketahui menghantam panel tata surya rumah tersebut, yang sudah limbung karena kekurangan bahan bakar, air, maupun obat-obatan.
Area-area di dekat RS Al-Shifa juga mengalami serangan hebat pada Minggu (5/11/2023) waktu setempat.
Israel membenarkan serangannya dengan berdalih bahwa markas besar kelompok Hamas berada di bawah Al-Shifa. Klaim itu dibantah oleh otoritas Palestina maupun pekerja kemanusiaan -- dengan menyebut klaim tersebut berisiko menempatkan rumah sakit dalam serangan langsung.
Staf rumah sakit juga menolak permintaan Tel Aviv supaya RS Al-Shifa dievakuasi, dengan menyatakan memindahkan para pasien jelas tidak mungkin.
Israel juga sempat melempar tuduhan bahwa RS Indonesia di Gaza dimanfaatkan untuk Hamas. Kementerian Luar Negeri (Kemlu) menegaskan bahwa rumah sakit Indonesia di Gaza ada untuk melayani.
"RS Indonesia di Gaza adalah fasilitas yang dibangun masyarakat Indonesia sepenuhnya untuk tujuan kemanusiaan dan untuk melayani kebutuhan medis masyarakat Palestina di Gaza. RS Indonesia saat ini sudah dikelola sepenuhnya oleh otoritas Palestina di Gaza, meskipun dari waktu ke waktu selalu ada relawan Indonesia yang membantu," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri, Lalu Muhamad Iqbal dalam keterangan tertulis, Selasa (7/11/2023).
Dia juga menjelaskan RS Indonesia tersebut adalah salah satu fasilitas kesehatan yang terus melayani korban serangan Israel. Bahkan, RS ini merawat pasien yang melampaui kapasitasnya.
"RS Indonesia adalah satu dari segelintir fasilitas kesehatan yang masih berfungsi di Gaza di tengah jumlah korban serangan Israel yang terus bertambah setiap harinya. Rumah sakit ini saat ini merawat pasien dalam jumlah jauh melampaui kapasitasnya," tuturnya.
(apu/dil)
Komentar Terbanyak
Jawaban Menohok Dedi Mulyadi Usai Didemo Asosiasi Jip Merapi
Jokowi Berkelakar soal Ijazah di Reuni Fakultas Kehutanan UGM
Blak-blakan Jokowi Ngaku Paksakan Ikut Reuni buat Redam Isu Ijazah Palsu