Pujian Jokowi untuk Menlu Retno yang Paling Keras di Sidang PBB

Nasional

Pujian Jokowi untuk Menlu Retno yang Paling Keras di Sidang PBB

Tim detikNews - detikJogja
Selasa, 07 Nov 2023 11:08 WIB
Jogja -

Presiden Joko Widodo (Jokowi) memuji langkah diplomatik Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno LP Marsudi untuk membela Palestina. Jokowi menyebut pidato Retno di Sidang Majelis Umum PBB merupakan yang paling lantang dan keras.

"Bapak ibu coba lihat Menteri Luar Negeri Bu Reno Marsudi waktu di Dewan Keamanan PBB paling lantang, paling keras dan paling menentang," kata Jokowi di Rakernas LDII di Jakarta Timur, dilansir detikNews, Selasa (7/11/2023).

Jokowi mengaku heran dengan Menlu Retno yang bisa menjadi galak saat berpidato di PBB. Menurut Jokowi, Retno sebenarnya merupakan perempuan yang halus.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya juga heran Bu Menlu kita ini orangnya halus tapi kok di dewan keamanan galak banget," ujar Jokowi.

Jokowi mengatakan perang yang terjadi di Gaza memang jaraknya jauh. Meski begitu, dukungan Indonesia untuk Palestina tak pernah surut.

ADVERTISEMENT

"Perang di Gaza hati-hati, ini juga jauh tapi tetap dukungan kita terhadap Palestina tidak akan surut," ujar Jokowi.

Pidato Menlu Retno di Sidang PBB

Menlu RI Retno LP Marsudi berbicara di Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengenai aksi ilegal Israel di wilayah Palestina. Dia mengutuk Israel dan menolak pemindahan paksa warga Gaza dari tanah airnya.

Sikap Indonesia disampaikan Retno dalam rapat Sidang Darurat Majelis Umum PBB, disiarkan di kanal YouTube United Nations, Jumat (27/10).

"Faktanya serangan dan pembunuhan terus terjadi. Namun, di tengah banyaknya korban, Dewan Keamanan gagal mengambil tindakan tegas," kata Retno merujuk ke kondisi Gaza belakangan ini.

Indonesia mengutuk Israel yang menyerang warga sipil, rumah sakit, dan menghukum orang-orang Palestina secara kolektif (collective punishment). Aksi-aksi itu dikatakan Retno sebagai tidak manusiawi dan bertentangan dengan hukum internasional.

"Berkaitan dengan hal tersebut, langkah nyata '3 Plus 1' harus kita ambil. Yang pertama, hentikan agresi untuk mencegah lebih banyak korban sipil," kata Retno.

Majelis Umum perlu setuju pembentukan komisi independen untuk menginvestigasi kondisi kemanusiaan di Gaza. Poin kedua, Majelis Umum dia desak untuk mendukung pembukaan pintu bantuan kemanusiaan ke Gaza. Menurut Retno, bahkan 100 truk, tak akan cukup membantu warga Gaza. Oleh karena itu, bantuan harus segera dikerahkan secara terus-menerus.

"Poin ketiga, menolak pemindahan paksa warga sipil di Gaza. Orang-orang tidak boleh dipindahkan melawan keinginan mereka. Seruan untuk mengevakuasi area Gaza utara ditambah pemboman rumah-rumah, blokade aliran listrik, gas, bahan bakar, air, dan bertahun-tahun penghukuman kolektif. Itu adalah kejahatan kemanusiaan," tegas Retno.

(ams/sip)

Hide Ads