Lagi-lagi Luberan Minyak dari Gorong-gorong di Tugu Jogja

Round-Up

Lagi-lagi Luberan Minyak dari Gorong-gorong di Tugu Jogja

Tim detikJogja - detikJogja
Rabu, 08 Nov 2023 06:00 WIB
Petugas dari Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan, dan Kawasan Pemukiman (PUPKP) membersihkan luberan minyak di utara Tugu Pal Putih Kota Jogja, Selasa (7/11/2023) pagi.
Lagi-lagi Luberan Minyak dari Gorong-gorong di Tugu Jogja (Foto: Petugas Dinas PUPKP membersihkan luberan minyak di utara Tugu Pal Putih Kota Jogja, Selasa (7/11/2023) pagi / Adji G Rinepta/detikJogja)
Jogja -

Luapan cairan mengandung minyak kembali muncul dari gorong-gorong di utara Tugu Pal Putih, Kota Jogja, Senin (6/11) malam. Minyak ini meluber ke jalan raya. Pemkot Jogja masih menyelidiki penyebab peristiwa yang kembali terulang tersebut.

Luapan Minyak dari Gorong-gorong

Pantauan detikJogja di lokasi sekitar pukul 08.30 WIB, Selasa (7/11/2023), dua water barrier tampak masih terpasang di penutup gorong-gorong. Bekas cairan berminyak yang keluar juga masih terlihat jelas.

Salah seorang penjaga di warmindo dekat lokasi kejadian, Nanu (23) mengatakan luberan pertama muncul sekitar pukul 21.30 WIB, Senin (6/11).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"(Dipasangi water barrier) Ini jam 10-an (malam), karena (luberan minyak) keluar lagi sekitar jam setengah 10," kata Nanu saat ditemui detikJogja, Selasa (7/11) pagi.

Menurut Nanu, luberan yang keluar kemarin malam itu lebih didominasi air atau kandungan minyaknya hanya sedikit.

ADVERTISEMENT

"(Sekarang) Udah kering sih, tadi malem cuma keluar sekitar setengah jamlah, habis itu udah selesai. Minyaknya sedikit, yang banyak airnya," ujarnya.

Nanu menambahkan, pemasangan water barrier dilakukan oleh penjaga restoran yang berada di samping lokasi kejadian.

Petugas Pemkot Jogja Turun Tangan

Petugas dari Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan, dan Kawasan Pemukiman (PUPKP) Kota Jogja turun tangan membersihkan luberan minyak itu.

Pantauan detikJogja, Selasa (7/11), petugas tiba di lokasi pukul 09.15 WIB. Ada tujuh petugas berseragam oranye bertulisan PUPKP dan satu truk yang dikerahkan untuk menangani luapan limbah berminyak tersebut.

Water barrier dan cone pembatas jalan langsung dipasang di sisi barat Jalan Mangkubumi. Petugas kemudian membuka dua penutup gorong-gorong di lokasi luberan minyak. Bau tak sedap langsung menyeruak saat penutup gorong-gorong dibuka.

Sebagian petugas tampak masuk ke salah satu gorong-gorong. Di gorong-gorong lainnya, petugas tampak terus menyerok air dari dalam gorong-gorong.

Satpol PP Koordinasi Instansi Terkait

Sebelumnya, luapan minyak serupa muncul dari gorong-gorong di utara Tugu Jogja pada Selasa (31/10) lalu. Sudah sepekan, namun hingga kini sumber dari luberan minyak tersebut masih misterius. Bahkan peristiwa itu terulang pada Senin (6/11) malam.

Pemkot Jogja masih melakukan investigasi. Kepala Satpol PP Kota Jogja, Octo Noor Arafat mengatakan pihaknya terus berkoordinasi dengan instansi terkait dalam investigasi ini.

Ia menambahkan, Satpol PP merupakan aparatur penegak Peraturan Daerah (Perda), juga memerlukan koordinasi dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lain yang utamanya lebih paham permasalahan teknis.

"Tadi kan masih rapat koordinasi juga dengan lintas sektor untuk melihat kondisi di lapangan seperti apa," jelas Octo saat dihubungi wartawan, Selasa (7/11).

"Sementara temen-temen Satpol PP ini kan berkaitan dengan kondisi kedalaman saluran, kemudian instalasinya seperti apa, ini kan tidak terlalu paham, jadi yang paham adalah instansi teknisnya, dan ini baru disampaikan di rapat koordinasi hari ini," lanjutnya.

Meski begitu, lanjut Octo, dari hasil penelusuran sementara, diduga ada tiga unit usaha di sekitar lokasi yang disinyalir terlibat dalam kasus ini. Namun menurutnya pihaknya tetap menggunakan asas praduga tak bersalah.

"Berdasarkan data dari PU (DPUPKP) memang dari saluran-saluran yang ada yang masuk ke saluran tersebut itu di seputaran Tugu itu kosong," jelas Octo.

"Hanya dimungkinkan ada tiga unit usaha yang kemungkinan, jadi masih dalam tahap kemungkinan asas praduga tak bersalah, kemungkinan ada tiga unit usaha yang memasukkan limbah yang belum dikelola ke saluran tersebut," imbuhnya.

Octo menambahkan pihaknya belum memanggil ketiga unit usaha tersebut lantaran masih dalam investigasi dari OPD terkait.

"Jadi tentu saja nanti ini akan terkoordinasikan induk sektornya nanti di DPUPKP, kami akan support berkaitan dengan penegakan perda," ungkap Octo.

"Jadi untuk tahapan sekarang investigasi kita praduga tak bersalah untuk melihat pihak-pihak yang dimungkinkan terlibat dalam pengelolaan limbah yang masuk ke saluran air limbah tersebut," tutupnya.




(rih/rih)

Koleksi Pilihan

Kumpulan artikel pilihan oleh redaksi detikjogja

Hide Ads