Gumpalan Hitam di Pantai Krakal-Slili Gunungkidul Belum Bisa Diteliti

Gumpalan Hitam di Pantai Krakal-Slili Gunungkidul Belum Bisa Diteliti

Muhammad Iqbal Al Fardi - detikJogja
Jumat, 20 Okt 2023 13:36 WIB
Sampel gumpalan hitam yang disimpan DLH Kabupaten Gunungkidul. Dipotret Jumat (20/10/2023).
Sampel gumpalan hitam yang disimpan DLH Kabupaten Gunungkidul. Dipotret Jumat (20/10/2023). Foto: Muhammad Iqbal Al Fardi/detikJogja
Gunungkidul -

Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Gunungkidul masih menunggu hasil uji laboratorium sampel air laut yang terkontaminasi gumpalan hitam di Pantai Slili dan Krakal.

Kepala DLH Gunungkidul, Harry Suknomo mengatakan sampel air laut itu sedang dalam tahap pengujian di satu laboratorium swasta di Jogja sejak Selasa (10/10). Adapun gumpalan hitam itu, menurut Harry belum bisa diteliti.

"Yang kita tunggu (hasil uji) sampel air lautnya. Namun material hitam itu laboratorium tidak bisa (melakukan uji lab), meski (laboratorium) pemerintah dan kampus juga tidak bisa," kata Harry saat ditemui detikJogja di kantornya, Jumat (20/10/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski begitu, Harry mengatakan pihaknya akan memberikan sampel gumpalan hitam yang disimpan kepada pihak yang sanggup untuk meneliti lebih lanjut.

Pantauan detikJogja, sampel gumpalan hitam itu telah dikumpulkan oleh DLH Gunungkidul. Sampel itu dibungkus plastik.

ADVERTISEMENT

Gumpalan hitam itu berukuran kecil dan bercampur dengan pasir laut. detikJogja mencoba memegang sampel gumpalan hitam itu dan tidak terasa lengket. Juga tercium aroma solar yang menyengat dari gumpalan tersebut.

Harry memperkirakan, hasil uji lab sampel air laut itu kemungkinan akan keluar pekan depan.

Sebelumnya, pantauan detikJogja di Pantai Krakal dan Slili pada Selasa (10/10), gumpalan hitam itu masih ditemukan di sejumlah titik. Saat itu gumpalan hitam di Pantai Krakal tampak lebih banyak dan beraroma menyengat dibandingkan di Pantai Slili.

Ditemukan sejumlah biota laut seperti kepiting dan siput di Pantai Krakal yang mati di sekitar gumpalan hitam itu. Sedangkan di Pantai Slili tidak terlihat biota laut yang mati.

Saat detikJogja mencoba menekan gumpalan hitam dengan tangan, terasa teksturnya lunak dan lengket di kulit. Setelah itu akan tercium bau seperti solar.

Gumpalan hitam itu menghilang ketika digosok dengan air. Namun, aroma mirip solar masih tercium di kulit.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Gunungkidul Hary Sukmono menyebut gumpalan hitam itu tidak berbahaya.

"Sejauh ini tidak (bahaya). Hanya memang kayak minyak dan kemarin saya ambil dan cuci pakai sabun itu hilang lagi, cuma yang nempel di sepatu nggak hilang-hilang," kata Hary Sukmono kepada detikJogja, Selasa (10/10).

Terpisah, Koordinator SAR Satlinmas Rescue Istimewa Wilayah II Baron, Marjono mengatakan proses pembersihan gumpalan hitam itu dilakukan oleh warga, SAR dan DLH pada Minggu (8/10). Maka itu jumlah gumpalan hitam telah berkurang banyak.

"Sudah dilakukan pembersihan pada hari Minggu. Dilakukan oleh tim pembersih pantai dari DLH menggunakan sapu dan dikubur di pasir," ucap Marjono, Selasa (10/10).




(dil/apl)

Hide Ads