Sebanyak tiga padukuhan di Kalurahan Banyurejo, Kapanewon Tempel, Kabupaten Sleman, mengalami krisis air. Hal ini terjadi sejak ditutupnya Selokan Mataram pada awal Oktober ini.
Jagabaya Kalurahan Banyurejo, Irwan Darmanta mengatakan tiga padukuhan yang terdampak yakni Padukuhan Jambeyan, Tangisan, dan Plambongan.
Total ada ratusan kepala keluarga (KK) di tiga padukuhan tersebut terpaksa harus berhemat air bersih karena debit air sumur menyusut drastis.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sebenarnya kemarin itu sudah berkurang tapi diperparah dengan selokannya mati. Jadi dua sebab itu kemarau panjang dan Selokan Mataram mati," kata Irwan saat dihubungi wartawan, Kamis (5/10/2023).
Hasil pendataan yang dilakukan, dari tiga padukuhan yang mengalami krisis air rinciannya Padukuhan Jambeyan dengan jumlah warga terdampak 111 KK. Kemudian Padukuhan Tangisan sebanyak 44 KK dan Padukuhan Plambongan 15 KK.
"Ini tahun sebelumnya juga sama, Selokan Mataram tutup debit air nyusut. (Yang menyusut) Sumur rumah tangga. (Untuk kebutuhan) Mandi, cuci, masak," ujarnya.
Oleh karena itu, pihaknya berkirim surat ke dinas terkait untuk meminta dropping air bersih.
"Kami koordinasikan dengan BPBD kita mengajukan dropping air bersih sudah disetujui terus tadi dari PUPR sudah mengirimkan hidran umum, terus BBWS-SO mengirimkan air dropping air bersih," katanya.
Dihubungi terpisah, Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Sleman Bambang Kuntoro mengatakan untuk hari ini total 10 hidran umum telah dipasang. Dropping direncanakan tiga tangki dengan kapasitas 5 ribu liter per hari.
"Sudah dipasang 10 HU. Plambongan 1 HU, Tangisan 4 HU, Jambean 5 HU. Mulai dropping besok pagi," kata Bambang.
Bambang melanjutkan, pihaknya juga akan mendata wilayah lain yang terdampak ditutupnya Selokan Mataram. Sebab, berkaca dari tahun sebelumnya, bukan hanya wilayah Tempel saja yang terdampak.
"Kita sudah komunikasi semuanya kanan kiri Selokan Mataram sama pak jagabaya, pak lurahnya pokoknya ada apa-apa untuk langsung matur ke BPBD kita tangani segera mungkin," katanya.
"Diprioritaskan yang kita monitor titik-titiknya seperti tahun kemarin ketika 2022," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, Ahli Madya Bidang Pelaksanaan Jaringan Air BBWSSO Rr Vicky Ariyanti mengatakan Selokan Mataram akan ditutup selama sebulan penuh karena ada pekerjaan konstruksi pembangunan bangunan ukur.
Selengkapnya di halaman selanjutnya
"Kami membutuhkan satu bulan untuk pengerjaan dan penyempurnaan pekerjaan kami. Jadi 2023 ada bangunan ukur yang harus dibuat di pintu baru saluran Mataram. Untuk pengerjaan pembangunannya kami menggunakan zat adiktif agar bisa dipercepat," kata Vicky.
Dia bilang, selain pengerjaan konstruksi juga akan ada pengerukan sedimentasi di Selokan Mataram. Termasuk penyempurnaan pemasangan batu di Selokan Mataram sebagai salah satu perawatan bangunan cagar budaya.
"Mulai tanggal 1 Oktober sampai akhir bulan. Ada pengerjaan lain, jalan tol itu ada material yang terbuang jadi nanti ada pengerukan sedimen juga," bebernya.
Komentar Terbanyak
Jawaban Menohok Dedi Mulyadi Usai Didemo Asosiasi Jip Merapi
Jokowi Berkelakar soal Ijazah di Reuni Fakultas Kehutanan UGM
Blak-blakan Jokowi Ngaku Paksakan Ikut Reuni buat Redam Isu Ijazah Palsu