Warga Kalurahan Glagaharjo, Kapanewon Cangkringan, Sleman punya tradisi jelang peringatan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia (HUT RI). Mereka menggelar upacara pengibaran bendera Merah Putih berukuran raksasa di Bukit Klangon.
Pengibaran bendera dilakukan di kawasan wisata Bukit Klangon di lereng Gunung Merapi, Padukuhan Kalitengah Lor, Glagaharjo.
Bendera Merah Putih berukuran 9x6 meter tampak gagah berkibar di tiang setinggi 17 meter. Di belakang bendera raksasa itu berlatar puncak Gunung Merapi yang tampak sangat jelas. Diketahui, lokasi upacara berada di radius sekitar 4 kilometer dari puncak Merapi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Upacara pengibaran bendera ini dipimpin oleh Kapolsek Cangkringan Iptu Achmad Mirza. Pesertanya masyarakat sekitar, perangkat pemerintahan, TNI, Polri, dan relawan.
"Seperti yang kita ketahui tadi karena di lokasi Cangkringan ada sejarah perjuangan masyarakat Sleman dalam mengusir penjajah," kata Mirza seusai upacara, Rabu (16/8/2023), menjelaskan alasan pengibaran bendera di Bukit Klangon.
![]() |
Konon di Cangkringan, Belanda pernah menyerbu dan membakar rumah-rumah penduduk. Pimpinan desa dan sejumlah warga ditangkap lalu dieksekusi mati.
Sejarah mencatat bahwa pada bulan Maret 1949 terjadi penyerbuan oleh tentara Belanda di sekitaran Argomulyo, Cangkringan. Pasukan Belanda membumihanguskan rumah-rumah penduduk di dusun-dusun sekitar Argomulyo.
Kala itu Belanda juga menangkap Kades Argomulyo, Suharjo dan carik desa, Sukarman. Keduanya ditembak di persawahan dan gugur. Selain itu 8 orang penduduk juga gugur.
Sebelum terjadi penyerbuan di Argomulyo, pasukan Belanda menyisir kampung penduduk. Terjadi pertempuran sengit dengan penduduk yang melawan bersama laskar rakyat.
Dalam peristiwa itu Bapak Wanayik atau Sayid Barnadian dari laskar rakyat gugur tertembak Belanda di barat lapangan Jabalkat dan dimakamkan di Dusun Duwet Wukirsari, Cangkringan.
Pertempuran melawan Belanda juga terjadi di wilayah Sleman lainnya, di antaranya di Sambilegi Maguwoharjo, Prambanan, Ngaglik, Tempel, Minggir, Mlati, Turi, Seyegan, Berbah, Pakem, dan Gamping.
"Jadi ini harapannya untuk mengenang pahlawan yang mendahului kita. Memang diinisiasi Bapak Dandim Sleman terdahulu untuk pengibaran bendera di Bukit Klangon karena bentuk sejarah di Bukit Klangon ini," jelasnya.
Dalam upacara kali ini, 18 orang didapuk untuk membawa bendera Merah Putih 9x6 meter. Bendera raksasa itu dibawa dengan berjalan kaki sejauh sekitar 50 meter dari gerbang masuk kawasan wisata Bukit Klangon ke tiang bendera raksasa yang berada di atas bukit.
"Pembawa bendera ada 16 orang, terlibat ada TNI, Polri, pamong kalurahan, tokoh masyarakat dan juga para komunitas di Glagaharjo," ujarnya.
Selengkapnya di halaman selanjutnya.
Komentar Terbanyak
Forum Ojol Yogyakarta Buka Suara soal Ricuh Massa Driver di Godean
Roy Suryo Usai Diperiksa soal Ijazah Jokowi: Cuma Identitas yang Saya Jawab
Birdha Jadi Tersangka Kasus Penganiayaan Driver Shoope Food di Godean