Taman Burung Jagat Satwa Nusantara memiliki koleksi burung langka. Nama burung spesies baru ini terinspirasi dari Ibu Negara Iriana Jokowi.
Burung bernama latin Myzomela irianawidodoae atau disebut irianawidodoae. Ternyata pemberian nama Iriana Widodo ini memang disengaja sebagai bentuk penghormatan.
"Dinamakan Myzomela irianawidodoae itu sebagai salah satu bentuk penghormatan dari salah satu peneliti BRIN Prof. Dewi Prawiradiraga untuk menghormati istri Presiden RI," kata Dokter Hewan Piter Kombo dikutip dari detikTravel, Rabu (16/8/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Piter menyebut burung irianawiwowoae itu adalah burung pemakan madu yang ditemukan di Pulau Rote, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada 2018 lalu. Burung itu lalu ditempatkan di Taman Burung Jagat Satwa Nusantara yang menjadi satu-satunya tempat konservasi dari irianawidodoae.
Dia juga menyebut burung itu merupakan spesies baru dari burung endemik Indonesia. Penelitian tentang burung tersebut terus dilakukan sebab burung endemik ini diduga langka.
"(Statusnya) Masih diajukan ke IUCN. Tapi karena endemik ini tergolong cukup langka. Statusnya masih diupdate terus untuk status konservasi," ujarnya.
Sepintas burung irianawidodoae mirip burung kolibri. Namun, perbedaan mencolok terlihat dari warnanya yang dominan hitam dan merah terang.
"Warna kepala dan lehernya merah terang. Bulu sayap kehitaman dan dada keabuan," kata Piter.
Untuk melihat irianawidodoae, pengunjung bisa mengunjungi Taman Burung Jagat Satwa Nusantara di Taman Mini Indonesia Indah (TMII). Selain irianawidodoae, ada juga burung endemik langka lainnya seperti elang Jawa.
Sebagai informasi, Taman Burung Jagat Satwa Nusantara buka setiap hari dari mulai pukul 09.00-17.00 WIB di hari Senin hingga Jumat dan pukul 09.00 - 18.00 WIB saat akhir pekan dan hari Libur Nasional.
Untuk harga tiket masuknya Rp 50 ribu (Senin - Jumat). Sementara akhir pekan (Sabtu, Minggu, dan Libur Nasional) harga tiketnya Rp 60 ribu.
(ams/sip)
Komentar Terbanyak
Mahasiswa Amikom Jogja Meninggal dengan Tubuh Penuh Luka
Mahfud Sentil Pemerintah: Ngurus Negara Tak Seperti Ngurus Warung Kopi
UGM Sampaikan Seruan Moral: Hentikan Anarkisme dan Kekerasan