Rekonstruksi Ungkap Sadisnya Mutilasi Redho Mahasiswa UMY

Tim detikJogja - detikJogja
Rabu, 09 Agu 2023 06:27 WIB
Suasana rekonstruksi kasus mutilasi mahasiswa UMY Redho (20) di kos pelaku Waliyin daerah Krapyak, Triharjo, Sleman, Selasa (8/8/2023). Foto: Jauh Hari Wawan S/detikJogja
Jogja -

Polisi melangsungkan rekonstruksi kasus pembunuhan dan mutilasi mahasiswa Universitas Muhamamdiyah Yogyakarta (UMY), Redho Tri Agustian (20). Dalam rekonstruksi terungkap fakta sadis pembunuhan dan mutilasi Redho.

Rekonstruksi itu digelar di kos salah satu pelaku, Waliyin (29) di Padukuhan Krapyak, Kalurahan Triharjo, Sleman, Selasa (8/8/2023). Dalam rekonstruksi itu dihadirkan kedua tersangka yakni Waliyin dan Ridduan (38) yang tercatat sebagai warga DKI Jakarta.

Keduanya tiba di kos Waliyin pada pukul 09.35 WIB. Kedua pelaku tampak memakai baju tahanan dan sebo. Di lokasi, banyak warga yang menonton rekonstruksi kasus tersebut.

"Tadi sudah melaksanakan sekitar 49 adegan, ini nanti digunakan untuk proses pemberkasan kami dan digunakan untuk penuntutan pembuktian," kata Direskrimum Polda DIY Kombes FX Endriadi, Selasa (8/8/2023).

Dari rekonstruksi tersebut, terungkap sejumlah fakta sadis. Korban Redho diketahui sempat diikat hingga dicekik sebelum tewas.

Momen itu terungkap saat korban dan Ridduan berada di kamar kos Waliyin. Redho dan pelaku Ridduan di dalam kamar berdua, sedangkan Waliyin pergi ke angkringan.

Dalam kamar itu, Ridduan sempat melepas pakaian korban, mengikat kaki dan tangan, serta melakban mulut korban. Dari penuturan petugas rekonstruksi, korban dan Ridduan sempat berhenti istirahat karena korban kesakitan.

Proses rekonstruksi kasus mutilasi Redho mahasiswa UMY di kos salah satu pelaku di Sleman, Selasa (8/8/2023). Foto: Jauh Hari Wawan S/detikJogja

Korban pun sempat disebut terjatuh. Setelahnya tidak terdengar jelas keterangan dari petugas rekonstruksi, namun Waliyin kemudian datang ke kos dan mengecek leher korban.

Dalam rekonstruksi itu juga diperagakan kedua pelaku memutilasi korban. Keduanya pun menggunakan plastik kresek hitam dan menyimpannya ke dalam jok motor untuk disebar ke beberapa lokasi.

"(Potongan tubuh dimasukkan) hanya di lima plastik," kata Endriadi.

Polisi menyebut tak ada temuan baru saat proses rekonstruksi. Polisi lalu mengungkap alasan memusatkan rekonstruksi kasus pembunuhan dan mutilasi Redho di kos Waliyin.

"Rencana kita lakukan di tiga lokasi namun karena situasi, kita pusatkan di sini," urai Endriadi.

Selengkapnya kata polisi terkait pembunuhan Redho dan LGBT yang ditelitinya.




(ams/ahr)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork