Ada 49 adegan yang diperagakan dalam rekonstruksi kasus mutilasi dengan korban mahasiswa UMY, Redho Tri Agustian (20). Salah satu adegannya yaitu saat tangan dan kaki korban diikat serta mulutnya dilakban oleh pelaku.
Dilansir detikJogja, dua pelaku yaitu Waliyin (29) dan Ridduan (38) dihadirkan dalam rekonstruksi kasus mutilasi itu. Reka adegan pembunuhan dan mutilasi itu dilaksanakan di kos Waliyin di Padukuhan Krapyak RT 04 RW 19, Kalurahan Triharjo, Kabupaten Sleman.
"Tadi sudah melaksanakan sekitar 49 adegan, ini nanti digunakan untuk proses pemberkasan kami dan digunakan untuk penuntutan pembuktian," kata Direskrimum Polda DIY Kombes FX Endriadi, Selasa (8/8/2023), dikutip dari detikJogja.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Adegan yang diperagakan dalam rekonstruksi itu di antaranya saat kedatangan kedua pelaku yang menggunakan motor ke kos Waliyin. Selanjutnya, Waliyin menjemput korban.
Korban lalu dipertemukan dengan Ridduan di kos dan Waliyin meninggalkan keduanya. Adegan kemudian bergeser ke kamar. Di kamar itu hanya ada Ridduan dan korban yang mengobrol sambil duduk.
Selanjutnya, Ridduan mulai melepas pakaian korban, mengikat tangan dan kaki korban, hingga melakban mulut korban. Dari penuturan petugas rekonstruksi, korban dan Ridduan sempat berhenti untuk istirahat sejenak karena korban sakit.
Setelah itu Ridduan melanjutkan kegiatan dan korban terjatuh. Ridduan pun menghubungi Waliyin yang sedang di angkringan. Dari penuturan petugas rekonstruksi, Waliyin datang dan sempat mengecek leher korban.
Setelah itu beberapa adegan tidak disebutkan dengan jelas dan tidak terpantau jelas oleh wartawan yang berdiri di luar garis polisi.
Dari pantauan detikJogja, juga tampak kedua tersangka memeragakan sedang memotong tubuh korban dan memasukkan dalam plastik kresek hitam. Potongan tubuh itu dimasukkan dalam jok motor untuk disebar di beberapa lokasi.
"Ya hasil peristiwa rekonstruksi tadi demikian, jadi dipotong di dalam, dimutilasi di dalam, kemudian dibawa ke motor, kemudian disebar oleh pelaku," ucap Endriadi kepada wartawan di lokasi.
"(Potongan tubuh dimasukkan) hanya di lima plastik," sambungnya.
Endriadi mengatakan, reka adegan rencananya dilakukan di tiga lokasi. Namun, akhirnya dipusatkan di kos Waliyin.
"Rencana kita lakukan di tiga lokasi namun karena situasi, kita pusatkan di sini. Pertama peristiwa pembunuhan, kedua pembuangan organ tubuh dan ketiga penguburan kepala," jelas Endriadi.
Endriadi menambahkan, tidak ada temuan baru saat proses rekonstruksi. "Sampai saat ini sesuai pemeriksaan," pungkasnya.
(dil/ahr)