Heboh Rocky Gerung Dianggap Hina Jokowi, Ini Arti Bajingan Menurut Pakar UGM

Heboh Rocky Gerung Dianggap Hina Jokowi, Ini Arti Bajingan Menurut Pakar UGM

Jauh Hari Wawan S - detikJogja
Rabu, 02 Agu 2023 18:43 WIB
Rocky Gerung Hot Questions
Rocky Gerung. Foto: Muhammad Ridho
Sleman -

Rocky Gerung tengah menjadi sorotan usai memberikan kritik terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan kata 'bajingan'. Bahkan dia dipolisikan oleh sejumlah relawan atas ucapannya itu.

Belakangan dia menyebut kata 'bajingan' itu merupakan akronim Jawa dari bagusing jiwo angen-angening pangeran. Dia juga menyebut 'bajingan' itu berarti orang yang dicintai Tuhan.

Guru Besar Ilmu Linguistik UGM I Dewa Putu Wijana mengatakan kata bajingan memang berasal dari bahasa Jawa. Saat ini kata tersebut sudah mengalami pergeseran makna.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kata 'bajingan' secara etimologis berasal dari bahasa Jawa yang maknanya 'kusir atau sais gerobak', pedati yang ditarik oleh sapi," kata Putu saat dihubungi detikJogja, Rabu (2/8/2023).

Menurutnya, dahulu kata 'bajingan' memiliki makna yang netral dan tidak digunakan untuk hal negatif. Baru setelah terpengaruh oleh film barat, diksi bajingan kemudian bergeser menjadi makna yang negatif.

ADVERTISEMENT

"Yang jelas dalam perkembangannya kemudian penggunaannya dipengaruhi oleh film barat untuk mengacu tokoh-tokoh jahat. Dari sini kemudian kata ini digunakan untuk memaki hingga sekarang," jelasnya.

"Dahulu memang maknanya netral, tetapi dalam perkembangannya sekarang konotasinya sudah memburuk. Kata ini di dalam penggunaannya sekarang mengacu pada orang-orang yang berkelakuan buruk atau jahat," bebernya.

Terkait pernyataan Gerung yang menyebut bajingan sebagai akronim bagusing jiwo angen-angening pangeran, Putu menyebutkan hal itu hanya othak-athik gathuk.

"Itu hanya rekaan atau othak-athik gathuk. Itu kerata basa yang direka-reka atau dipas-paskan," bebernya.

Adanya pergeseran makna dan penggunaan itu, lanjutnya, membuat masyarakat Jawa saat ini sudah tidak menggunakan kata 'bajingan' sesuai makna aslinya.

"Orang-orang Jawa sekarang tidak menggunakan kata 'bajingan' untuk mengacu sais pedati untuk menghindari makna kasar itu," pungkasnya.




(ahr/ams)

Hide Ads