Monumen Bambu Runcing Surabaya, Simbol Perjuangan yang Terus Hidup

Muhammad Faishal Haq - detikJatim
Sabtu, 13 Des 2025 20:30 WIB
Monumen Bambu Runcing. Foto: Deny Prastyo Utomo
Surabaya -

Di tengah hiruk-pikuk lalu lintas dan deretan gedung tinggi Kota Surabaya, berdiri sebuah monumen setinggi beberapa meter yang menjadi penanda sejarah sekaligus simbol ketangguhan warga, Monumen Bambu Runcing.

Monumen yang mudah dikenali berkat bentuknya yang menyerupai batang-batang bambu runcing ini bukan sekadar ornamen kota, melainkan ruang ingatan kolektif yang terus dirawat oleh publik dan pemerintah.

Monumen Bambu Runcing terletak di kawasan strategis, tak jauh dari Tugu Pahlawan maupun Kebun Binatang Surabaya. Karena posisinya yang berada di jalur utama kota, monumen ini kerap masuk dalam rute wisata sejarah, city tour, hingga kegiatan edukasi bagi pelajar.

Kemudahan akses membuatnya sering dijadikan titik temu, spot foto, dan tempat singgah wisatawan yang ingin mengenal sejarah Surabaya secara lebih dekat. Simak informasi lengkap

Sejarah Monumen Bambu Runcing

Monumen Bambu Runcing menjadi titik temu antara sejarah perjuangan dan ingatan publik. Pada masa revolusi, bambu runcing dikenal sebagai senjata rakyat yang dibuat secara sederhana untuk melawan penjajah.

Dalam konteks ini, Monumen Bambu Runcing tidak melanggengkan kekerasan, tetapi mengabadikan keberanian dan semangat untuk mempertahankan kemerdekaan meski dalam keterbatasan.

Teatrikal Pertempuran di Jembatan Sepanjang Sidoarjo. Terlihat pejuaang menggunakan bambu runcing Foto: Suparno

Hingga kini, kawasan Monumen Bambu Runcing kerap digunakan sebagai lokasi upacara peringatan nasional, pertemuan komunitas, hingga aksi seni yang menghubungkan sejarah dengan kehidupan masyarakat modern.

Generasi muda yang tumbuh di era digital pun sering menjadikannya tempat berkumpul dan merenungkan kembali makna kata perjuangan, entah perjuangan melawan ketidakadilan, perjuangan meraih pekerjaan, atau perjuangan mempertahankan identitas lokal di tengah globalisasi.

Monumen Bambu Runcing tidak hanya mengingatkan pada masa lampau, tetapi juga menjadi refleksi tentang bagaimana nilai-nilai keberanian dan solidaritas masih relevan untuk tantangan masa kini.

Monumen Bambu Runcing di Media Sosial

Dalam beberapa tahun terakhir, Monumen Bambu Runcing memperoleh popularitas baru berkat media sosial. Foto-foto yang beredar memperlihatkan komposisi visual yang kuat, garis vertikal monumen yang kontras dengan langit, siluet dramatis ketika matahari terbit atau terbenam, hingga pantulan cahaya kota pada malam hari.

Sebuah unggahan dari akun Instagram @surabaya, bahkan menampilkan sudut pengambilan gambar yang memaksimalkan permainan cahaya, serta komposisi simetris. Gaya visual ini menarik perhatian orang yang mencari spot foto estetik, sekaligus memperkenalkan monumen yang memadukan sejarah dan modernitas.

Monumen bambu runcing Foto: Instagram @surabaya

Fenomena ini memperlihatkan bahwa monumen tak lagi hanya menjadi objek yang dilihat, tetapi juga medium komunikasi visual. Ia menjadi simbol identitas kota yang mudah dikenali di berbagai platform digital.

Upaya Pelestarian Monumen Bambu Runcing

Sebagai bangunan berusia puluhan tahun, Monumen Bambu Runcing tak luput dari tantangan pemeliharaan. Faktor cuaca, polusi, serta vandalisme menjadi ancaman yang harus diantisipasi secara berkala. Pemerintah kota dan pengelola rutin melakukan pengecekan dan perawatan agar monumen tetap terlihat prima.

Monumen bambu runcing Foto: Instagram @surabaya

Pernah pula dilakukan pengecatan ulang menggunakan cat khusus yang didatangkan dari Thailand, cat yang biasanya digunakan untuk memoles patung Buddha sehingga menghasilkan kilau khas.

Penggunaan cat khusus ini menunjukkan komitmen untuk menjaga kualitas estetika monumen sekaligus mempertahankan daya tarik visualnya bagi publik. Selain itu, area di sekitar monumen juga terus ditata agar tetap aman dan nyaman bagi pengunjung.

Ruang hijau diperbaiki, tata cahaya malam dioptimalkan, dan akses kendaraan maupun pejalan kaki diperjelas agar Monumen Bambu Runcing tetap menjadi ruang publik yang ramah dan berfungsi maksimal.

Monumen Bambu Runcing sebagai Ruang Edukasi

Lebih dari sekadar bangunan fisik, Monumen Bambu Runcing merupakan narasi kolektif yang terus diperbarui. Setiap orang yang melintas, berfoto, atau mengikuti kegiatan di sekitarnya seolah menambahkan lapisan makna baru.

Ada pengunjung yang melihatnya sebagai pengingat perjuangan masa lalu, ada yang memakainya sebagai latar foto, dan ada pula yang meresapi pesan bahwa dari hal-hal sederhana dapat lahir kekuatan besar. Monumen ini juga menjadi media edukasi sejarah yang mudah diakses.

Banyak guru menjadikannya titik awal untuk menceritakan kisah perjuangan arek-arek Suroboyo, semangat perlawanan, dan nilai keberanian yang membentuk identitas kota. Dengan cara ini, monumen tidak hanya menjadi objek pasif, tetapi ruang hidup yang terus mendekatkan generasi muda dengan sejarah kotanya.

Monumen Bambu Runcing Foto: Deny Prastyo Utomo

Surabaya adalah kota yang berkembang pesat-penuh gedung baru, taman kota yang terus ditata, dan infrastruktur yang tumbuh dinamis. Di tengah modernitas itu, Monumen Bambu Runcing menghadirkan ruang refleksi.

Monumen ini mengingatkan bahwa keberanian bisa lahir dari kesederhanaan, bahwa sejarah tetap relevan jika terus dipahami, dan bahwa ruang publik yang dijaga bersama dapat menjadi cermin identitas sebuah kota.

Monumen Bambu Runcing tetap berdiri tegak, menantang angin dan waktu, tidak hanya sebagai objek wisata, tetapi sebagai panggilan untuk tidak melupakan akar sejarah. Di bawah bayangannya, Surabaya menemukan keseimbangan antara masa lalu yang kuat dan masa depan yang terus bergerak maju.

Sebagai ikon kota, Monumen Bambu Runcing akan terus hadir-menuntun warga untuk menjaga warisan perjuangan, merawat ruang publik, dan terus merayakan semangat kebersamaan.

Artikel ini ditulis Muhammad Faishal Haq, peserta magang PRIMA Kemenag di detikcom.



Simak Video "Video: Warna-warni Pohon Natal hingga Kado Raksasa Hiasi Surabaya"

(ihc/irb)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork