20 Orang Diperiksa Buntut Siswa SMP di Blitar Dikeroyok Saat MPLS

20 Orang Diperiksa Buntut Siswa SMP di Blitar Dikeroyok Saat MPLS

Fima Purwanti - detikJatim
Selasa, 22 Jul 2025 23:45 WIB
Kasat Reskrim Polres Blitar, AKP Momon Suwito Pratomo
Kasat Reskrim Polres Blitar, AKP Momon Suwito Pratomo (Foto: Fima Purwanti/detikJatim)
Blitar -

Keluarga WV (12), siswa SMP di Doko korban pengeroyokan saat masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS) akhirnya menempuh jalur hukum. Usai laporan itu, polisi memanggil dan memeriksa 20 orang.

Kasat Reskrim Polres Blitar, AKP Momon Suwito Pratomo menyebut ada sekitar 20 saksi yang dimintai keterangan terkait dugaan pengeroyokan korban. Saksi tersebut terdiri dari siswa yang diduga terlibat dalam aksi viral tersebut.

"Ada sekitar 20 saksi yang kami mintai keterangan terkait peristiwa itu. Mulai dari siswa yang diduga terlibat, guru dan keluarga korban. Seluruhnya kami minta keterangan," ujarnya kepada detikJatim, Selasa (22/7/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Momon mengatakan peristiwa pengeroyokan itu terjadi saat korban dipanggil oleh kakak kelasnya dan diajak ke kamar mandi belakang sekolah.

Di lokasi itu, ternyata sudah ada sekitar 20 siswa yang telah berkumpul. Selanjutnya korban diolok-olok dan dipukuli beraai-ramai.

ADVERTISEMENT

"Mulanya ada seorang siswa memukul pipi kiri korban dan menendang bagian perut korban. Aksi tersebut diduga memicu siswa lain ikut melakukan pengeroyokan secara bersama-sama," terangnya.

Tidak hanya dipukul dan ditendang, Momon menjelaskan bahwa korban juga diancam agar tidak melaporkan peristiwa yang dia alami kepada guru dan orang tuanya.

"Kami sudah meminta korban untuk visum, dan meminta keterangan saksi. Gelar perkara juga akan kami laksanakan dalam waktu dekat untuk menentukan langkah hukum selanjutnya. Mohon waktu," tandasnya.

Sebelumnya, satreskrim Polres Blitar bergerak cepat menangani viralnya video siswa yang diduga dikeroyok temannya. Saat ini polisi sudah meminta keterangan sekitar 18 orang saksi yang diduga terlibat dalam kejadian itu.

"Kami sudah menerima laporan itu, saat ini sedang ditangani Satreskrim Polres Blitar. Peristiwa itu terjadi pada Jumat (18/7), kemudian dilakukan mediasi di tingkat Desa. Hari ini dilanjutkan kembali (didalami), tapi sudah viral," kata Kapolres Blitar AKBP Arif Fazlurrahman ditemui detikJatim, Senin (21/7/2025).




(dpe/abq)


Hide Ads