Polres Blitar Beri Trauma Healing Siswa Dikeroyok Rekannya saat MPLS

Polres Blitar Beri Trauma Healing Siswa Dikeroyok Rekannya saat MPLS

Fima Purwanti - detikJatim
Rabu, 23 Jul 2025 23:15 WIB
Polwan Polres Blitar beri trauma healing
Polwan Polres Blitar beri trauma healing (Foto: Istimewa)
Blitar -

Polres Blitar melalui tim konselornya memberikan dukungan psikologis atau trauma healing kepada salah satu siswa SMP di Kecamatan Doko, Kabupaten Blitar. Siswa tersebut merupakan korban dugaan pengeroyokan yang dilakukan oleh rekannya saat kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS), Jumat (18/6).

Kegiatan trauma healing tersebut dilakukan oleh Tim konselor Polres Blitar Iptu Linar tiwi dibantu dengan personel Bag SDM di Ruang unit PPA Satreskrim Polres Blitar. Sesi konseling itu dilakukan sebagai bentuk respons cepat dan empati terhadap dampak psikologis yang dialami oleh siswa tersebut.

Selain itu, Polres Blitar juga untuk membantu proses pemulihan mental dan emosional setelah insiden perundungan tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kapolres Blitar, AKBP Arif Fazlurrahman menyampaikan kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen Polres Blitar untuk melindungi anak-anak sebagai kelompok rentan, sekaligus mendorong terciptanya lingkungan sekolah yang aman dan bebas dari kekerasan.

"Kami sangat prihatin atas kejadian ini. Anak-anak seharusnya mendapatkan pembinaan yang positif selama MPLS, bukan justru menjadi korban kekerasan dari teman atau kakak kelasnya. Oleh karena itu, kami hadir untuk memberikan pendampingan psikologis, sekaligus edukasi kepada seluruh pihak terkait," ujarnya dalam keterangan terlulis, Rabu (23/7/2025).

ADVERTISEMENT

Dalam sesi trauma healing tersebut, konselor memberikan ruang bagi korban untuk mengekspresikan perasaannya, menceritakan kembali kronologi kejadian, dan membantu membangun kembali rasa percaya diri serta keamanan diri.

Tak hanya fokus pada korban, Polres Blitar juga berencana melakukan pendekatan preventif kepada pihak sekolah dan pelaku untuk mencegah kejadian serupa terulang pada masa depan.

"Pada video itu korban sempat viral di media sosial, memperlihatkan korban dikelilingi dan mendapatkan tekanan fisik maupun verbal dari beberapa siswa lain. Nah, ini mungkin membuat trauma jadi perlu dilakukan pendekatan," terangnya.

Arif mengatakan adanya dukungan dari pihak kepolisian, diharapkan korban dapat pulih secara psikis dan kembali menjalani proses belajar mengajar dengan nyaman.

"Kasus ini juga menjadi momentum evaluasi penting bagi seluruh sekolah untuk meninjau kembali sistem pengenalan siswa baru agar lebih aman, edukatif, dan bebas dari kekerasan," tandasnya.

Sebelumnya, video seorang siswa SMP di Kecamatan Doko Kabupaten Blitar diduga dikeroyok teman hingga viral di media sosial berlanjut ke ranah hukum. Keluarga korban melaporkan kejadian itu ke Polres Blitar.

Kapolres Blitar AKBP Arif Fazlurrahman mengatakan Satreskrim Polres Blitar telah menerima laporan dari keluarga korban. Laporan itu diterima dan ditindaklanjuti hingga saat ini.

"Kami sudah menerima laporan itu, kemudian ditangani oleh tim Satreskrim. Selanjutnya serangkaian penyelidikan dilakukan termasuk meminta keterangan dari sejumlah saksi," katanya, Selasa (22/7/2025).




(auh/abq)


Hide Ads