Polres Blitar Tindak Lanjuti Video Viral Siswa Dikeroyok Temannya

Polres Blitar Tindak Lanjuti Video Viral Siswa Dikeroyok Temannya

Fima Purwanti - detikJatim
Senin, 21 Jul 2025 19:15 WIB
Kapolres Blitar AKBP Arif Fazlurrahman.
Kapolres Blitar AKBP Arif Fazlurrahman. (Foto: Fima Purwanti/detikJatim)
Blitar -

Satreskrim Polres Blitar bergerak cepat menangani viralnya video siswa yang diduga dikeroyok temannya. Saat ini polisi sudah meminta keterangan sekitar 18 orang saksi yang diduga terlibat dalam kejadian itu.

"Kami sudah menerima laporan itu, saat ini sedang ditangani Satreskrim Polres Blitar. Peristiwa itu terjadi pada Jumat (18/7), kemudian dilakukan mediasi di tingkat Desa. Hari ini dilanjutkan kembali (didalami), tapi sudah viral," kata Kapolres Blitar AKBP Arif Fazlurrahman ditemui detikJatim, Senin (21/7/2025).

Arif menyebut, pihaknya jemput bola dengan menindaklanjuti laporan dugaan pengeroyokan siswa tersebut. Satreskrim Polres Blitar langsung mendatangi lokasi yang merupakan salah satu SMP di Kecamatan Doko.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Setelah menerima laporan kami laksanakan serangkaian penyelidikan. Termasuk meminta keterangan dari saksi, kurang lebih ada sekitar 18 orang. Secara garis besar kami sudah mengantongi keterangan itu," jelasnya.

Menurutnya, Polres Blitar juga berkoordinasi dengan lembaga terkait karena peristiwa tersebut melibatkan siswa yang masih di bawah umur. Selain itu, proses hukum akan tetap berlanjut apabila tidak ada kesepakatan dalam proses mediasi.

ADVERTISEMENT

"Tentu akan kami sesuaikan dengan undang-undang perlindungan anak. Yang jelas kami tetap akan mengawal perkara ini, dan kepada masyarakat silahkan melapor kepada kami apabila ada peristiwa yang berpotensi adanya perundungan," tegasnya.

Kasat Reskrim Polres Blitar AKP Momon Suwito Pratomo menyebut peristiwa dugaan pengeroyokan itu terjadi saat seorang siswa baru WV (12) dipanggil oleh kakak kelasnya dan diajak ke kamar mandi belakang sekolah.

Di lokasi itu ada sekitar 20 siswa yang telah berkumpul. Selanjutnya korban diolok-olok dan dipukul seorang siswa lainnya. Korban dipukul pada pipi dan ditendang pada bagian perut.

"Mulanya ada seorang siswa memukul pipi kiri korban dan menendang bagian perut korban. Aksi tersebut diduga memicu siswa lain ikut melakukan pengeroyokan secara bersama-sama," terangnya.

Tidak hanya dipukul dan ditendang, Momon menjelaskan bahwa korban juga diancam agar tidak melaporkan peristiwa yang dia alami kepada guru dan orang tuanya.

"Kami sudah meminta korban untuk visum, dan meminta keterangan saksi. Gelar perkara juga akan kami laksanakan dalam waktu dekat untuk menentukan langkah hukum selanjutnya. Mohon waktu," tandasnya.




(dpe/hil)


Hide Ads