Masyarakat Jawa Timur dibikin ngelus dada berkali-kali selama bulan Juni 2023 ini. Ada 6 pembunuhan sadis yang terjadi dalam kurun waktu hanya 2 minggu.
Modus pembunuhan sadis itu bervariasi, baik dengan cara penganiayaan atau carok di Bangkalan yang menewaskan 2 korban hingga pembunuhan dan pemerkosaan terhadap siswi SMP oleh temannya sekelas di Mojokerto.
Berikut ini ringkasan peristiwa pembunuhan sadis di Jatim yang dirangkai detikJatim selama Juni.
1. Pembunuhan Driver Taksi Online di Malang
Apris Fajar Santoso (29), driver taksi online dibunuh 2 penumpang yang minta diantar ke Pantai Balekambang. Para pelaku melakukan pembunuhan demi menguasai mobil korban.
Peristiwa itu terjadi pada Sabtu (3/6). Sang driver yang merupakan bapak dua anak itu sempat mengabarkan lokasinya kepada istri dan grup komunitas driver Malang Selatan.
Dia kabarkan mau mengantar penumpang dari Jalan Panglima Sudirman, Malang ke Pantai Balekambang. Ternyata 2 penumpang laki-laki itu berniat menguasai Toyota Calya N 1846 FH miliknya.
Kedua pelaku Exza Chandra Dwipa (29), warga Tirtoyudo, Malang dan Ahwan Nuroh (35), warga Kepanjen, Malang. Tersangka Ahwan menjerat leher Apris dengan tali tambang hingga tewas.
Sementara tersangka Exza dengan cepat mematikan mesin mobil dan menutup tubuh korban saat lehernya dijerat. Setelah korban tewas, para tersangka memindahkannya ke kursi belakang.
"Mereka kemudian melanjutkan perjalanan ke Pantai Balekambang untuk membuang jasad korban. Karena pantai lagi ramai, mereka mengurungkan niat dan membuang jasad korban ke jurang Piket Nol, Lumajang," ujar Kasatreskrim Polres Malang Iptu Wahyu Rizki Saputro, Kamis (8/6).
2. Mahasiswi Ubaya Dibunuh Guru Musiknya
Mahasiswi Fakultas Hukum Universitas Surabaya (Ubaya) Angeline Nathania dibunuh guru musiknya saat SMA, Rochmad Bagus Apryatna alias Roy. Jasad Angeline yang dibungkus koper dibuang ke jurang di Pacet, Mojokerto.
Pembunuhan itu terjadi pada 4 Mei. Sehari setelah Angeline pamit kepada orang tuanya hendak ke kampus untuk mengikuti ujian tengah semester (UTS). Ternyata setelah ujian, Angeline bersama Roy.
Karena tak juga pulang, keluarga Angeline sempat melaporkan kehilangan putrinya ke polisi pada 5 Mei 2023. Selama sebulan Angeline tidak berhasil ditemukan.
Pada 4 Mei itu Roy dan Angeline terlibat cekcok di dalam mobil Xpander milik korban di kawasan Kebun Bibit. Korban yang berteriak-teriak diikat lalu dicekik.
Tidak hanya itu, pelaku Roy juga membekap mulut Angeline karena teriakannya menarik perhiasan warga sekitar. Kemudian Roy menjerat leher Angeline dengan tali kolor celananya hingga tewas.
Pelaku sempat mengambil koper di rumah mertuanya di Rungkut. Jenazah Angeline yang dibungkus rapi dalam koper dilapisi 4 plastik wrap dibuang ke jurang di Pacet pada 5 Mei.
Jenazah Angeline baru ditemukan sebulan kemudian pada 6 Juni setelah polisi berhasil mengamankan Roy dari tempat persembunyiannya di kawasan Pujon, Malang.
3. Carok Tewaskan 2 Orang di Tanah Merah Bangkalan
Aksi penganiayaan diduga carok dengan senjata tajam melukai 7 korban di Tanah Merah, Bangkalan. Korban sempat menggegerkan warga karena ditemukan duduk bersimbah darah di pinggir jalan Desa Tanah Merah Laok.
Dalam peristiwa tersebut awalnya diketahui bahwa 1 orang meninggal dan 6 lainnya luka. Korban dirawat di rumah sakit berbeda-beda termasuk di Surabaya. Baru-baru ini 1 korban yang dirawat di RSUD Syamrabu Bangkalan dinyatakan meninggal sehingga total ada 2 korban meninggal akibat carok.
Polisi telah menetapkan 2 orang tersangka carok tersebut. Keduanya telah diamankan dan ditahan. Namun, hingga saat ini polisi belum gamblang menyebutkan peran dan identitas kedua tersangka. Alasannya karena penyelidikan kasus ini perlu dilakukan dengan sangat hati-hati.
Kapolres Bangkalan AKBP Febri Isman Jaya mengatakan salah satu tersangka diketahui berinisial H. Ia ditangkap karena berada di lokasi dan turut terlibat saat carok berlangsung.
"Tersangka sudah kami amankan satu orang inisial H. Yang bersangkutan ada di TKP dan memenuhi unsur untuk dijadikan tersangka," kata Febri.
Saat disinggung apakah carok karena dipicu Pilkades? Febri langsung menepisnya. Ia juga meminta tak berandai-andai bahwa tersangka merupakan berstatus kades aktif.
Baca potongan tubuh di Sidoarjo dan Surabaya hingga mayat dalam karung siswi SMP dibunuh teman sekelas di halaman selanjutnya.
(dpe/iwd)