Pagi yang seharusnya tenang di Dukuh Boworejo, Desa Sampung, Kecamatan Sampung, Ponorogo, berubah menjadi horor. Warga diguncang penemuan jasad perempuan dalam kondisi setengah telanjang di tepi hutan jati.
Luka lebam di kepala, bekas jeratan di leher, dan pakaian yang berserakan menguatkan dugaan bahwa perempuan berinisial ARA (30), warga Pacitan, menjadi korban penganiayaan hingga tewas.
Penemuan mayat ini pertama kali dilaporkan Surmadi (50), warga setempat. Ia menemukan tubuh korban saat hendak mengambil singkong di hutan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya kan mau ambil singkong, tahu-tahu ada mayat perempuan. Pakai dalaman dan rok sepan," kata Surmadi.
Menurutnya, kondisi korban cukup mengenaskan.
"Sekilas saya lihat mukanya lebam, di leher ada bekas jeratan. Kemungkinan kejadiannya malam, karena kalau pagi sampai sore wilayah sini banyak orang lewat. Yang jelas bukan orang sini," tambahnya.
Samin, warga lain, mengaku mengetahui peristiwa itu setelah diberitahu Surmadi. "Lokasinya di lahan garapan saya. Ada luka-luka di kepala. Bukan warga sini, dan tidak ada yang kenal," ungkap Samin.
Misteri penemuan mayat perempuan di kawasan hutan jati Dukuh Boworejo akhirnya mulai terungkap. Kasat Reskrim Polres Ponorogo, AKP Imam Mujali, mengonfirmasi korban adalah ARA (30), warga Desa/Kecamatan Bandar, Pacitan.
"Identitas sudah kita ketahui, tapi mohon waktu. Kami masih menunggu hasil otopsi di RSUD Harjono Ponorogo untuk memperjelas penyebab kematian," ujar Imam kepada wartawan, Selasa (12/8/2025).
ARA ditemukan warga dalam kondisi telentang, hanya mengenakan bra dan celana pendek cokelat. Hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) menemukan sejumlah barang bukti, termasuk pakaian korban, kaus warna merah muda, tas kecil hitam, dan kabel. Pemeriksaan awal mengungkap adanya luka lebam di kepala dan bekas jeratan di leher.
"Ada luka lebam di kepala, tapi kami belum bisa pastikan apakah itu penyebab kematian atau bukan. Hasil otopsi akan memperjelas," jelas Imam.
Polisi memperkirakan korban meninggal sekitar pukul 04.00 WIB. Jenazah langsung dibawa ke RSUD Harjono Ponorogo untuk diautopsi, memeriksa kondisi luar dan dalam tubuh korban, serta memastikan benda yang digunakan pelaku untuk menganiaya korban.
"Autopsi dilakukan untuk mengetahui kondisi tubuh dalam dan luar, apa saja benda tumpul yang memukul korban, dan apakah ada tusukan atau hal lain," kata Imam.
Sehari setelah penemuan, polisi mengamankan terduga pelaku yang diduga terlibat pembunuhan ARA.
"Masih kita dalami, mereka saksi di TKP dan penyelidikan yang kita curigai. Ada terduga pelaku yang sudah diamankan, tapi masih dalam pemeriksaan," ujar Imam, Rabu (13/8/2025).
Menurut Imam, dugaan pembunuhan semakin kuat dengan ditemukannya kabel dan KTP milik korban di tubuhnya. "Perkembangan terakhir ada dugaan pembunuhan. Dugaan siapa pelaku, nanti sehari dua hari akan kita rilis bersama Pak Kapolres," jelasnya.
Hingga kini, penyidik telah memeriksa empat saksi, termasuk warga yang pertama kali menemukan jasad korban. Polisi masih terus menyelidiki motif pembunuhan yang menimpa perempuan asal Pacitan tersebut.
Simak Video "Video: Ribuan Ikan Nila di Ponorogo Mati Mendadak gegara Gas Belerang"
[Gambas:Video 20detik]
(irb/hil)