Seorang bandar arisan online (arisol) di Mojokerto dilaporkan ke polisi karena diduga menipu ratusan peserta. Kerugian para korban bervariasi. Bila ditaksir secara keseluruhan totalnya mencapai Rp 3 miliar.
Salah seorang korban Ida (28) mengaku menjadi peserta arisol yang digelar EAS sejak Maret 2022. EAS bandar arisol itu adalah seorang ibu 2 anak warga Desa Sumbertanggul, Mojosari, Mojokerto. Ida tergiur mengikuti Eva Arisol Mojosari ini setelah mendapat informasi dari teman-temannya.
"Banyak yang bikin story (WhatsApp) kalau arisan Mba Eva (EAS) amanah. Jadi, saya tertarik ikut. Awalnya enak. Karena owner arisan tegas, membernya disiplin. Dia sewa pengacara untuk menagih peserta yang tak mau bayar," ujar Ida kepada wartawan di sebuah minimarket Jalan Gajah Mada, Mojosari, Mojokerto, Selasa (1/11/2022).
Tidak hanya itu, Ida menambahkan bahwa EAS juga membuat promosi menarik untuk menggaet peserta arisol. Mulai dari membebaskan biaya administrasi pendaftaran untuk menambah peserta, hingga membuat undian berhadiah uang tunai, perhiasan emas, dan televisi untuk para peserta.
"Biaya admin beda-beda tergantung nilai uang yang diperoleh peserta arisol. Misalnya arisan dapat Rp 10 juta, biaya adminnya Rp 150 ribu, dapatnya Rp 5 juta kena biaya admin Rp 90 ribu," terangnya.
Karena itu, ibu anak satu asal Desa Kedunguneng, Bangsal, Mojokerto ini ikut 2 arisan sekaligus di Eva Arisol Mojosari sejak Maret lalu. Pertama ia bayar Rp 150 ribu setiap 2 minggu untuk dapat arisol Rp 5 juta. Kedua, ia bayar Rp 700 ribu tiap bulan untuk dapat arisol Rp 10 juta. Setiap pembayaran ia transfer ke rekening pribadi EAS.
Sesuai nomor urut peserta saat mendaftar, Ida dijadwalkan menerima arisol Rp 5 juta pada Desember 2022. Sedangkan arisol Rp 10 juta miliknya dijadwalkan cair Februari tahun depan.
Namun, ia harus gigit jari. Pasalnya, EAS tiba-tiba saja membubarkan arisol itu pada 25 Oktober 2022. Bahkan, bandar arisol ini kabur tepat keesokan harinya.
"Kerugian saya Rp 8.450.000. Karena saya sudah rutin membayar, belum sampai dapat, arisan sudah berhenti karena ownernya kabur," katanya.
Kepada wartawan Ida menunjukkan 4 lembar daftar korban yang merasa tertipu Eva Arisol Mojosari. Jumlahnya mencapai 179 orang. Nilai kerugian setiap korban bervariasi. Mulai dari yang paling sedikit Rp 440 ribu sampai paling besar Rp 300 juta per orang.
"Kerugian semua korban kalau ditotal sampai Rp 3 miliar," cetusnya.
Bandar punya 6 rekening berbeda. Baca di halaman selanjutnya.
(dpe/iwd)