Jalan Sumiati Antar Krisdayanti Jadi Anggota DPR Kini Jabat Wakil Rektor

Esti Widiyana - detikJatim
Kamis, 09 Okt 2025 06:30 WIB
Wakil Rektor III Untag Surabaya Sumiati (Foto: Dok. Istimewa)
Surabaya -

Sosok Dr. Sumiati, M.M., Wakil Rektor (WR) III Untag Surabaya, dikenal gigih di dunia akademik. Namun, siapa sangka, perempuan kelahiran Gresik ini ternyata punya jejak politik yang cukup mentereng, bahkan pernah terlibat di lingkaran kampanye seorang diva sekaligus politikus Krisdayanti.

Perempuan kelahiran Gresik, 4 Januari 1969 ini merupakan anak sulung dari dua bersaudara. Ayahnya pedagang toko bahan bangunan sekaligus pamong desa, sementara ibunya hanya seorang ibu rumah tangga. Meski begitu, sang ibu memiliki tekad besar yaitu anak-anaknya harus bersekolah tinggi dan menjadi orang sukses.

Dalam ingatannya, sang ibu sering menjadikan sosok camat di daerahnya sebagai teladan. Harapan itu dititipkan kepada Sumiati kecil, agar kelak ia tumbuh menjadi perempuan berpendidikan yang mampu memberi manfaat bagi banyak orang.

Sejak kecil, Sumiati menempuh pendidikan di SD Negeri 1 Tanjung Gresik, lalu melanjutkan ke SMP Negeri 1 Cerme Gresik. Alih-alih masuk SMA, orang tuanya mengarahkan ia ke Sekolah Pendidikan Guru (SPG) dengan harapan kelak bisa menjadi guru.

Namun jalannya tak selalu sesuai harapan orang tua. Sebagai anak sulung, ia sering berhadapan dengan pilihan-pilihan sulit. Bahkan ketika orang tuanya berniat menikahkannya setelah lulus SPG, ia tegas menolak dan memilih jalan hidup sendiri.

"Keinginan untuk kuliah semakin kuat. Demi mewujudkan itu, saya bekerja sebagai guru les sambil menempuh pendidikan S1 di Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP). Itu menjadi langkah awal perjalanan panjang dunia akademik," kata Sumiati, Rabu (8/10/2025).

Lulus kuliah, Sumiati sempat berbelok ke dunia media, tahun 1992 hingga 1996 bekerja di SCTV Surabaya. Meski sempat kebingungan karena tidak langsung ditempatkan di bagian tertentu, ia kemudian lolos placement test dan masuk ke Dept Programming, yang tugasnya tidak jauh dari kegiatan promosi.

Di sanalah ia bertugas menulis sinopsis film untuk koran demi menarik penonton televisi. Ia mendapat pelatihan menulis langsung dari budayawan Arswendo Atmowiloto. Di awal tulisannya apa adanya untuk menceritakan sebuah film. Dengan pelatihan yang diberikan dan berkat kegigihannya, tulisannya meningkat tajam hingga dianggap provokatif dan mampu memikat pemirsa.

Lalu ia kembali ke pendidikan. Setelah menempuh S2 Magister Manajemen di Untag Surabaya, pada Desember 1996, ia resmi bergabung sebagai dosen di kampus tersebut.

Ia sempat menjadi Wakil Direktur 3 Akademi Sekretaris Manajemen Indonesia (ASMI) Surabaya pada tahun 1995. Namun ketika regulasi pemerintah pada awal 2000-an melarang rangkap jabatan, ia harus memilih, dan hatinya mantap untuk mengabdi di Untag Surabaya.

Dia juga bergabung dengan Koperasi Mega Gotong Royong (KOMEGORO) Jawa Timur hingga dipercaya menjadi sekretaris. Tahun 2003, ia didaulat menjadi Direktur Forum Perempuan Nasionalis Indonesia (FPNI) Jatim, organisasi yang bergerak di bidang pemberdayaan perempuan dan kesetaraan gender. Dari FPNI, ia berkesempatan belajar hingga ke luar negeri, mulai dari Malaysia, Australia, hingga Amerika Serikat lewat program IVLP (International Visitor Leadership Program).

"Say bahkan berkeliling tujuh negara bagian AS dan menjelajahi lima benua. Pengalaman itu membuat saya semakin aktif dalam politik. Pada 2005 hingga 2010, saya tercatat sebagai pengurus Dewan Perwakilan Daerah (DPD) PDIP Jatim di bidang pemberdayaan perempuan dan Kesra," ceritanya.

Karier politiknya berlanjut ketika ia menjadi anggota DPRD Jatim Komisi E tahun 2009-2014, membidangi kesehatan, pendidikan, dan sosial. Sumiati menyadari politik penuh ketidakpastian.

"Bagi saya, politik hanyalah ruang suka, sementara panggilan hati sejatinya tetap di pendidikan. Karena itu, sembari menjadi legislator, saya melanjutkan pendidikan S3 di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untag Surabaya hingga meraih gelar Doktor Ilmu Ekonomi pada 2013. Pengalamannya di dunia politik pun penuh warna. Meski tidak lagi mencalonkan diri, saya masih aktif memberi dukungan," jelasnya.

Sumiatu bahkan sempat masuk ke lingkaran artis-politik nasional dengan mendampingi Krisdayanti dalam kampanye legislatif dan bisa mengantarkan Krisdayanti duduk di kursi Senayan. Ia bahkan diminta kembali untuk membantu, namun kali ini Sumiati memilih lebih fokus pada anaknya yang kini berhasil menjadi anggota DPRD Kabupaten Gresik.

Setelah itu, ia kembali sepenuhnya ke kampus. Pada 2016, dipercaya sebagai komandan pendirian Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) P1 Untag Surabaya yang kini menjadi rujukan benchmark LSP P1 hingga level Nasional.

Berkat pengalamannya, ia dipercaya menjadi Master Assessor BNSP, satu-satunya di Untag Surabaya. Sumiati juga mengantongi Sertifikat Instruktur Level 6. Ia juga sering diminta LPPM Untag Surabaya sebagai narasumber Bimtek DPRD.

Perjalanan panjang itu akhirnya membawanya menjadi Wakil Rektor 3 Untag Surabaya yang dilantik pada 19 Agustus 2025. Baginya, bekal utama dalam hidup adalah bekerja dengan totalitas. Dunia pendidikan melatihnya konsistensi, sementara pengalaman politik membentuknya tangguh menghadapi beragam karakter manusia.

Sebagai aktivis perempuan, Sumiati percaya perjuangan perempuan tidak mudah, apalagi ketika masih dipandang sebelah mata. Baginya, perempuan harus mandiri, terus maju, dan saling mendukung.

"Jaringan justru akan semakin kuat bila saling mendorong, bukan bersaing. Sifat ramah dan rendah hati membuatnya memiliki relasi luas hingga ke berbagai daerah," pungkasnya.



Simak Video "Video: Aksi Demo di Polrestabes Surabaya Ricuh, Massa Bentrok dengan Aparat"

(auh/abq)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork