Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya mencatatkan prestasi nasional dengan meraih Rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) untuk pembuatan komik bertema patriotisme berbasis Artificial Intelligence (AI) terbanyak di dunia. Rekor ini dicapai dalam rangkaian kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) 2025.
Pencapaian ini melibatkan 2.413 mahasiswa baru yang secara serentak membuat komik bertema patriotisme menggunakan AI, lalu mencetaknya menjadi poster berukuran A3. Karya-karya tersebut menjadi bukti prestasi sekaligus sarana edukasi generasi muda tentang pentingnya menyeimbangkan kemajuan teknologi dengan nilai-nilai kebangsaan.
Memastikan kegiatan ini memiliki dampak edukatif, sehari sebelum pemecahan rekor mahasiswa mendapatkan pembekalan materi Etika Penggunaan AI di Perguruan Tinggi dari Dosen Ilmu Komunikasi Untag Surabaya, A.A.I. Prihandari Satvikadewi, S.Sos., M.Med.Kom. Pesannya, Untag Surabaya tidak serta merta mendorong penggunaan AI secara bebas, melainkan menanamkan pemahaman mengenai batasan, etika, dan literasi digital yang benar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketua PKKMB Untag Surabaya 2025 sekaligus Wakil Rektor II, Supangat, Ph.D., ITIL., COBIT., CLA., CISA, menjelaskan bahwa komik dipilih karena visual lebih mudah diterima masyarakat.
"Kenapa AI? Karena mahasiswa sudah mendapatkan materi kecerdasan buatan, dan ini kesempatan mengenalkan aspek dasar teknologi kepada semua mahasiswa. Kebutuhan teknologi tak bisa dihindari, tapi di Untag Surabaya, kami ingin teknologi ini digunakan untuk menumbuhkan semangat patriotisme, bukan sekadar slogan. AI hanya sarana, bukan tujuan," kata Supangat, Kamis (4/9/2025).
Supangat menegaskan, AI sebaiknya dimanfaatkan untuk membantu proses kreatif, seperti mencari referensi dan mempercepat pembuatan karya, bukan sekadar menyalin.
Direktur MURI, Awan Rahargo, hadir langsung di tengah ribuan mahasiswa baru untuk memverifikasi dan menyerahkan penghargaan.
"Kegiatan ini luar biasa karena melibatkan jumlah peserta terbanyak yang membuat komik bertema patriotisme berbasis AI secara serentak. Ini bukan sekadar prestasi kuantitas, tapi juga inovasi dalam memadukan teknologi dengan nilai kebangsaan. MURI mencatat dan mengapresiasi pencapaian ini," jelasnya.
Menurutnua, kegiatan ini menjadi catatan penting dalam sejarah MURI karena berhasil menggabungkan kreativitas mahasiswa dengan pesan moral yang kuat.
Sementara Rektor Untag Surabaya, Prof. Dr. Mulyanto Nugroho, M.M., CMA., CPA, menegaskan bahwa prestasi ini selaras dengan Catur Dharma Untag Surabaya, salah satunya menanamkan patriotisme pada mahasiswa.
"Sebelum mereka terjun dalam pendidikan, penelitian, dan pengabdian, para mahasiswa baru sudah mencatatkan diri dalam sejarah MURI. Harapannya, nilai patriotisme yang ditanamkan hari ini akan terus mereka bawa hingga menjadi pelopor Indonesia Emas 2045," ujarnya.
Penghargaan MURI ini juga disaksikan langsung oleh Ketua Yayasan Perguruan 17 Agustus 1945 (YPTA) Surabaya, J. Subekti, S.H., M.M., didampingi Wakil Rektor I, Harjo Seputro, S.T., M.T., Wakil Rektor III, Dr. Hj. Sumiati, M.Si., serta Firsta Yufi Amarta, Puteri Indonesia 2025 sekaligus mahasiswa Magister Manajemen Untag Surabaya.
"Banyak perguruan tinggi, namun masih sedikit yang mendapatkan prestasi dan penghargaan dari MURI. Saya bangga terhadap Untag Surabaya karena mampu mencatatkan diri sebagai perguruan tinggi yang memiliki prestasi nasional," ujar J. Subekti.
Ia menggambarkan kondisi bangsa Indonesia yang kerap menghadapi berbagai peristiwa dan tantangan seperti tercabik-cabik. Diharapkan Untag Surabaya dapat menjadi lilin yang memberi sinar di tengah kegelapan, mendidik mahasiswa dengan akhlak mulia dan karakter patriotisme, sehingga Indonesia tetap menjadi negara kesatuan yang kuat dan mencapai cita-cita Indonesia Raya yang gemah ripah loh jinawi.
"Tema patriotisme ini menjadi salah satu upaya untuk membentuk generasi muda. Kita tahu, banyak orang yang berjiwa nasionalis, tetapi belum tentu berjiwa patriotik. Oleh karena itu, kami mendidik mahasiswa Untag Surabaya menjadi nasionalis sekaligus Patriotik. Kecintaan tanah air harus dibarengi kesediaan berkorban demi bangsa dan negara," pungkas Ketua YPTA Surabaya.
Acara ditutup dengan penyerahan sertifikat Rekor MURI kepada Rektor Untag Surabaya, diikuti sesi foto bersama jajaran pimpinan, serta ribuan mahasiswa baru yang mengangkat poster komik patriotisme berbasis AI.
(dpe/abq)