Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya mewisuda 1.654 mahasiswa dari delapan fakultas selama dua hari. Terdapat pesan ajakan kepada lulusan untuk menjaga persatuan mengingat banyak terjadi kerusahan di berbagai kota, termasuk Kota Pahlawan.
Pada hari pertama, prosesi wisuda diikuti lulusan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), Fakultas Teknik (FT), Fakultas Ilmu Budaya (FIB), serta Fakultas Teknologi Elektro dan Informatika Cerdas (FTEIC). Sementara hari kedua diperuntukkan Fakultas Vokasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), Fakultas Hukum (FH), dan Fakultas Psikologi.
Rektor Untag Surabaya, Prof Dr Mulyanto Nugroho MM CMA CPA merasa bangga atas capaian para lulusan. Ia berharap wisudawan mampu memberikan kontribusi nyata kepada masyarakat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kampus ini telah menjadi ruang tumbuh yang membentuk kalian melalui perjuangan akademik, dinamika organisasi, maupun tempaan karakter. Kalian tidak sekadar lulus, melainkan telah tumbuh menjadi patriot intelektual yang siap berkiprah di dunia nyata," kata Peof Nug sapaan akrabnya, Minggu (31/8/2025).
Prof Nugjuga turut menyampaikan empati atas berbagai kerusuhan yang tengah terjadi di Indonesia. Termasuk yang ada di Surabaya.
"Kita semua tentu berduka melihat apa yang saat ini terjadi di negeri ini. Karena itu, kami berpesan kepada para lulusan agar selalu lantang membela kebenaran, menjaga persatuan, dan menghadirkan kontribusi nyata demi terwujudnya Indonesia yang lebih baik," harapnya.
Pada wisuda ke-131 ini, Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah VII Jawa Timur, Prof Dyah Sawitri menyampaikan apresiasinya atas prestasi Untag Surabaya.
"Untag Surabaya tercatat sebagai perguruan tinggi pertama yang berhasil melaksanakan Program Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Perguruan Tinggi (PPKPT). Kampus ini telah menjadi role model sekaligus tolok ukur pelaksanaan program tersebut," ujarnya.
Dalam prosesi wisuda ini memberikan penghargaan kepada dua dosen berprestasi atas karya akademik, penelitian, dan pengabdian masyarakat. Yakni Dr Ar Andarita Rolalisasi ST MT dari Program Studi Arsitektur menerima Penghargaan Bidang Penelitian, dan Novi Andari SS MPd dari Program Studi Sastra Jepang meraih Penghargaan Sinta Skor Tertinggi Tahun 2025.
Untag Surabaya memberikan penghargaan kepada karya termenarik versi media massa yang dinilai unik dan berdampak. Diantaranya adalah Yulia Rahmawati dari Prodi Teknik Industri yang menciptakan model sistem dinamis guna tercapainya ketahanan pangan berkelanjutan, Wahyu Enggar Jati dari Prodi Teknik Informatika yang menciptakan sistem pendingin dan penerangan guna meningkatkan produktivitas peternakan ayam petelur, dan Iqbal Gilang Prastio dari Prodi Teknologi Listrik yang membuat training kit PLC pengisian tangki otomatis.
Namun, momen bahagia ini juga diwarnai suasana haru. Salah satu wisudawan dari Prodi Teknik Elektro - Firman Febriansyah, dinyatakan lulus secara in absentia karena telah meninggal dunia sebelum prosesi wisuda. Rektor bersama jajaran pimpinan universitas memberikan penghormatan khusus atas perjuangan dan dedikasi almarhum selama menempuh pendidikan.
(dpe/abq)