Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menyiapkan beasiswa Pemuda Tangguh untuk siswa di Perguruan Tinggi Swasta (PTS). Selain itu juga mengajak mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya untuk Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Kampung Pancasila.
Hal ini disampaikan Eri usai menghadiri pelantikan Rektor, Wakil Rektor, dan Pejabat Struktural Untag Surabaya. Ia ingin Pemkot Surabaya dan PTS bekerja sama membangun SDM yang memberi dampak baik untuk kemajuan negara dan kota.
"Saya berharap dengan dilantiknya beliau ini maka Surabaya bisa berkolaborasi pemerintah Kota Surabaya, masyarakat bisa berkembang bersama dengan Untag, karena Surabaya membentuk Kampung Pancasila. Maka ini sejalan dengan jiwa patriotisme di Untag, sehingga kami akan berkolaborasi. Jikalau dimungkinkan ketika ada KKN, maka dari Surabaya menjadi pendamping di Kampung Pancasila," kata Eri di Untag Surabaya, Selasa (18/8/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain KKN di Kampung Pancasila, Eri juga menyiapkan beasiswa di PTS untuk siswa dari keluarga tak mampu hingga tak lolos PTN. Rencananya akan diterapkan tahun depan.
"Belum (beasiswa PTS), kalau PTN sudah kita tetapkan. Kita lakukan melakukan kajian hari ini, sehingga nanti tahun 2026 bisa kami lakukan untuk PTS. Jadi kami membantu untuk warga Surabaya, untuk anak-anak yang memang tidak mampu, yang tidak bisa, tidak mampu dan juga tidak diterima di negeri. Tapi kami fokuskan memang untuk yang tidak mampu ya yang di Surabaya," jelasnya.
Baca juga: Wali Kota Eri Pastikan PBB Surabaya Tak Naik |
Sementara Rektor Untag Surabaya, Prof Dr Mulyanto Nugroho MM CMA CPA mendukung program tersebut. Bahkan Untag telah mendapat mahasiswa yang diberi beasiswa oleh pemkot.
"Kalau beasiswa sebetulnya kita sudah kerja sama dengan Pemkot Surabaya. Pada tahun yang lalu kita dapat 17 mahasiswa yang dikirim dari Pemkot, dan yang dibayar oleh Pemkot Surabaya di Prodi Vokasi," kata Prof Nug.
Selain itu, usai dilantik menjadi Rektor Untag Surabaya periode ketiga, Prof Nug menyampaikan tantangan yang telah dihadapi selama dua. Salah satunya ialah menjadikan PTS berstandar internasional.
Pada awal tahun 2018, Untag Surabaya sudah membuka prodi internasional. Lalu tahun 2021 sudah terakreditasi internasional.
"Ada tiga prodi dan insyaallah akan menyusul tahun ini ada empat prodi, sehingga tahun ini targetnya ada tujuh prodi yang berakreditasi internasional. Ini tantangan berat bahwa kita memang harus mengacu pada standar nasional, juga mengacu pada standar internasional. Ini tantangan bahwa juga akhirnya bahwa ke depan Untag harus internasional," jelasnya.
Sedangkan Ketua Yayasan Perguruan 17 Agustus 1945 (YPTA) Surabaya J Subekti SH MM berharap Untag berada di satu kepemimpinan yang kompak, solid, bersatu. Sebab, saat ini PTS harus menghadapi dua hal.
Pertama, PTN banyak menyerap lulusan SMA. Bahkan, salah satu PTN Surabaya menyerap 20 ribu mahasiswa baru, lalu PTS mempertanyakan mahasiswa yang diserap kampus swasta.
"Kedua di Indonesia dan Surabaya mulai berdatangan universitas asing, ada 2 dari Australia. Orang tua berduit, tentu akan lebih memilih ijazah luar negeri di dalam negeri," kata Subekti.
"Ini merupakan tantangan, kamu harap rektor dan 3 wakil rektor bisa mengendalikan semua staf untuk menghadapi tantangan. Bukan dengan ketakutan, tapi dengan semangat lebih tinggi dan semangat merah putih," pungkasnya.
Diketahui, Untag Surabaya hari ini melantik Prof Dr Mulyanto Nugroho MM CMA CPA senagai rektor di periode ketiganya. Kemudian melantik Harjo Seputro ST MT sebagai Wakil Rektor 1, Supangat PhD ITIL COBIT CLA CISA sebagai Wakil Rektor 2, dan Dr Sumiati MM sebagai Wakil Rektor 3, dan Pejabat Struktural Untag Surabaya.
(auh/abq)