Kasus Campak di Kota Malang Turun dalam 2 Pekan, Kini Tersisa 1 Pasien

Muhammad Aminudin - detikJatim
Sabtu, 04 Okt 2025 22:00 WIB
Ilustrasi Campak (Foto: iStock)
Malang -

Kasus campak di Kota Malang mengalami penurunan drastis dalam dua pekan terakhir. Dari sebelumnya 27 pasien terkonfirmasi, kini hanya tersisa satu pasien yang masih dalam perawatan.

"Dua minggu lalu totalnya 27 kasus yang terkonfirmasi campak, terus setelah kembali kami cek angka kasusnya sudah turun dan tersisa satu pasien saja. Alhamdulillah terkendali," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Kota Malang Meifta Eti Winindar kepada wartawan, Sabtu (4/10/2025).

Meifta menyampaikan, satu pasien campak itu kini sedang menjalani perawatan di salah satu rumah sakit di Kota Malang dan menunjukkan perkembangan kondisi kesehatan ke arah yang baik. Diharapkan pasien tersebut bisa segera pulih dalam waktu dekat.

Menurut Miefta, campak bisa menular dari satu orang ke orang lain melalui percikan air liur atau droplet maupun kontak langsung dengan pasien.

Apabila seseorang tidak memiliki sistem kekebalan yang baik, dikarenakan belum mendapatkan imunisasi maka menjadi rawan terpapar penyakit itu.

"Sementara gejala penyakit campak dapat diketahui seperti muncul ruam di kulit, mengalami demam, dan badan terasa lesu serta batuk," beber Miefta.

Miefta menjelaskan, penentuan seseorang positif terjangkit penyakit campak baru bisa dilakukan setelah terbitnya hasil uji laboratorium.

Di Kota Malang, kata dia, memang semula berjumlah sembilan pasien campak tetapi kemudian berkembang menjadi 27 kasus dengan rata-rata pasien berusia anak-anak.

Dengan penurunan ini, maka Kota Malang disebutnya telah berhasil menangani penyebaran penyakit campak, sebab dalam kurun waktu dua pekan ke belakang pihak tak lagi menemukan kasus baru.

"Jadi bukan kasus baru karena 27 kasus ini sudah termasuk yang sembilan orang," ujarnya.

Meski angka kasus campak telah turun, Dinkes Kota Malang tetap melakukan serangkaian upaya pencegahan, yakni dengan menggencarkan pemberian imunisasi pada bayi berusia 9 bulan dan 18 bulan.

Selain sosialisasi tentang penerapan pola hidup bersih dan sehat (PHBS), serta memantau pemberian vitamin A kepada anak.

"Kami memberikan pemahaman kepada orang tua kalau anaknya mengalami gejala campak segera diperiksakan ke puskesmas, kalau dinyatakan positif kami minta supaya tetap di rumah sampai sembuh," pungkasnya.



Simak Video "Video Mengenal Seputar Campak: Gejala dan Faktor Risikonya"

(auh/hil)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork