Meski lonjakan kasus campak cukup tinggi, Dinas Kesehatan (Dinkes) Bangkalan belum menetapkan status kejadian luar biasa (KLB) campak. Dalam catatan Dinkes Bangkalan, sedikitnya 60 positif campak sehingga Bangkalan diyatakan waspada.
"Untuk Bangkalan saat ini masih statusnya waspada campak belum KLB" kata Kadinkes Bangkalan, Nur Khotibah, Selasa (26/8/2025).
Menurutnya, saat ini pihaknya mencatat kasus campak di Bangkalan ada sebanyak 548 orang. Sementara ratusan suspek campak tersebut terlaporkan berdasarkan gejala klinis, dan belum dipastikan positif campak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Khotibah juga menjelaskan, pasien yang positif campak harus berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium. Sementara dari ratusan kasus campak yang tercatat di Puskesmas hanya berdasarkan gejala klinis.
"Kalau di kami (Dinkes) kalau ada kasus positif campak, setelah di tentukan hasil uji lab oleh Balai Besar Laboratorium Kesehatan Masyarakat (BBLK). Dari 548 kasus, hanya ada 60 orang positif, dan saat ini sudah sembuh. Hanya ada satu orang meninggal dunia," katanya.
Kasus campak di Bangkalan mayoritas menimpa pasien yang belum imunisasi campak. Meskipun begitu, saat ini Dinkes Bangkalan terus berupaya mencegah peningkatan kasus campak di Kota Salak.
"Saat ini kami memanggil 22 kepala puskesmas dari 18 kecamatan, untuk koordinasi persiapan imunisasi campak," ujarnya.
Menurutnya, capaian imunisasi campak di Bangkalan sudah 90 persen. Namun pihaknya tetap berupaya melakukan pencegahan dengan kejar imunisasi agar tidak terjadi KLB campak di Bangkalan.
"Kami juga koordinasi dengan pihak RSUD, untuk hasil epidemiologi, untuk di uji ke BBLK," pungkasnya.
(auh/abq)