Petaka terjadi pada 2017 di sebuah pabrik di Jalan Raya Candi V, Kelurahan Karangbesuki, Kecamatan Sukun, Kota Malang. Pabrik pengolah keripik itu terbakar hebat disertai suara ledakan sedangkan 5 orang karyawan terjebak di dalamnya.
"Ada pekerja di dalam, saya tidak tahu penyebabnya. Karena saya di dalam rumah," kata Samuel (63), pemilik pabrik tersebut saat ditemui detikJatim di lokasi kebakaran saat itu.
Hari itu Rabu, 4 Oktober 2017, asap tebal menghitam menjadi penanda kepanikan bagi warga di sekitar pabrik. Api diketahui muncul sekitar pukul 13.00 WIB dari dapur produksi keripik olahan saat para karyawan sedang bekerja.
Ada 5 orang karyawan yang terjebak di dalam ruang produksi itu. Sejumlah mobil pemadam berdatangan ke lokasi untuk melakukan pemadaman. Polisi, petugas PMK, juga para relawan berjibaku memadamkan api yang melahap seluruh ruang produksi dan berupaya menyelamatkan karyawan.
Yudi (32), salah seorang karyawan pabrik yang berhasil menyelamatkan diri mengaku sempat mendengar ledakan. Dia sendiri bersama temannya, Taufik, segera lari keluar dari lokasi pabrik untuk menyelamatkan diri dan sempat terkena api.
"Saya lari dari dalam bersama teman saya Taufik. Yang lainnya di dalam. Ada memang yang tertinggal di dalam, saya keluar sempat terkena api," kata Yudi yang terlihat syok setelah mendengar 5 temannya yang lain masih terjebak di ruang produksi.
Yudi sendiri mengaku bekerja di industri rumahan yang memproduksi beberapa macam keripik, salah satunya keripik tempe, itu baru 6 bulan. Dia tidak menyangka petaka itu terjadi hingga menyebabkan 5 temannya meninggal.
Ya, 5 karyawan yang terjebak di ruang produksi tidak bisa menyelamatkan diri. Evakuasi baru bisa dilakukan ketika kelimanya sudah kehilangan nyawa. Lima jenazah itu segera dibawa ke RSSA Malang untuk diautopsi.
"Ada lima korban meninggal, empat perempuan dan satu orang laki-laki," tegas Kapolres Malang Kota AKBP Hoiruddin Hasibuan kepada wartawan.
Lima korban meninggal dalam musibah itu Sarmini (50), warga Kucur, Dau, Kabupaten Malang. Kemudian Iis, dan Anifatuh Jahro (25), warga Petungsewu, Dau, Kabupaten Malang. Serta Suwarno alias Ableh (34) dan Ningsih (40), warga Jalan Raya Candi, Karangbesuki, Sukun, Kota Malang.
Ibu dan anak menjadi korban kebakaran tersebut. Baca halaman selanjutnya.
(dpe/fat)