Tewasnya Ibu-Anak yang Terjebak Kebakaran Pabrik Keripik di Kota Malang

Jatim Flashback

Tewasnya Ibu-Anak yang Terjebak Kebakaran Pabrik Keripik di Kota Malang

Denza Perdana - detikJatim
Sabtu, 21 Des 2024 18:55 WIB
Kebakaran pabrik keripik di Malang
Kebakaran pabrik keripik di Kota Malang. (Foto: Muhammad Aminudin/detikJatim)
Kota Malang -

Petaka terjadi pada 2017 di sebuah pabrik di Jalan Raya Candi V, Kelurahan Karangbesuki, Kecamatan Sukun, Kota Malang. Pabrik pengolah keripik itu terbakar hebat disertai suara ledakan sedangkan 5 orang karyawan terjebak di dalamnya.

"Ada pekerja di dalam, saya tidak tahu penyebabnya. Karena saya di dalam rumah," kata Samuel (63), pemilik pabrik tersebut saat ditemui detikJatim di lokasi kebakaran saat itu.

Hari itu Rabu, 4 Oktober 2017, asap tebal menghitam menjadi penanda kepanikan bagi warga di sekitar pabrik. Api diketahui muncul sekitar pukul 13.00 WIB dari dapur produksi keripik olahan saat para karyawan sedang bekerja.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ada 5 orang karyawan yang terjebak di dalam ruang produksi itu. Sejumlah mobil pemadam berdatangan ke lokasi untuk melakukan pemadaman. Polisi, petugas PMK, juga para relawan berjibaku memadamkan api yang melahap seluruh ruang produksi dan berupaya menyelamatkan karyawan.

Yudi (32), salah seorang karyawan pabrik yang berhasil menyelamatkan diri mengaku sempat mendengar ledakan. Dia sendiri bersama temannya, Taufik, segera lari keluar dari lokasi pabrik untuk menyelamatkan diri dan sempat terkena api.

ADVERTISEMENT

Pabrik Keripik Tempe terbakarPabrik Keripik di Kota Malang terbakar. (Foto: Muhammad Aminudin/detikJatim)

"Saya lari dari dalam bersama teman saya Taufik. Yang lainnya di dalam. Ada memang yang tertinggal di dalam, saya keluar sempat terkena api," kata Yudi yang terlihat syok setelah mendengar 5 temannya yang lain masih terjebak di ruang produksi.

Yudi sendiri mengaku bekerja di industri rumahan yang memproduksi beberapa macam keripik, salah satunya keripik tempe, itu baru 6 bulan. Dia tidak menyangka petaka itu terjadi hingga menyebabkan 5 temannya meninggal.

Ya, 5 karyawan yang terjebak di ruang produksi tidak bisa menyelamatkan diri. Evakuasi baru bisa dilakukan ketika kelimanya sudah kehilangan nyawa. Lima jenazah itu segera dibawa ke RSSA Malang untuk diautopsi.

"Ada lima korban meninggal, empat perempuan dan satu orang laki-laki," tegas Kapolres Malang Kota AKBP Hoiruddin Hasibuan kepada wartawan.

Lima korban meninggal dalam musibah itu Sarmini (50), warga Kucur, Dau, Kabupaten Malang. Kemudian Iis, dan Anifatuh Jahro (25), warga Petungsewu, Dau, Kabupaten Malang. Serta Suwarno alias Ableh (34) dan Ningsih (40), warga Jalan Raya Candi, Karangbesuki, Sukun, Kota Malang.

Ibu dan anak menjadi korban kebakaran tersebut. Baca halaman selanjutnya.

Ibu dan Anak Jadi Korban

Paiah, kerabat salah satu korban menyebutkan dari 5 korban meninggal akibat kebakaran pabrik keripik tersebut 2 di antaranya adalah ibu dan anak. Mereka adalah Sarmini (50), ibu dari Anifatu Jahro (25) atau Ani, warga Desa Petungsewu, Dau, Kabupaten Malang.

"Bu Sarmini adalah ibunya dari Ani, yang tinggal di Petungsewu. Mereka bekerja di pabrik itu," kata Paiah yang merupakan kakak kandung Sarmini saat ditemui di kamar jenazah RSSA Malang.

Sementara Iis, korban lainnya, Menurut Paiah masih merupakan tetangga dari Ani. Mereka sama-sama bekerja di pabrik keripik milik Samuel (63) di Jalan Raya Candi V, Karangbesuki tersebut.

Bukan hanya Sarmini dan Ani yang merupakan ibu dana anak, informasi yang dihimpun detikJatim di lokasi saat itu, korban lain bernama Ningsih merupakan istri dari Taufik, korban selamat dalam peristiwa tersebut.

"Ningsih itu istri dari Taufik, mereka adalah pasangan suami istri yang bekerja di sana," kata Supiati, salah atu kerabat Ningsih yang ditemui di Kamar Jenazah dalam waktu berbeda.

Penyebab Kebakaran

Kepala UPT PMK Kota Malang saat itu, Jose Belo memberikan keterangan seputar kebakaran di pabrik keripik tempe itu. Dia menjelaskan, api di pabrik itu cepat membesar diduga karena ada banyak bahan kimia yang muda terbakar di dalam ruang produksi itu.

Tim Labfor Selidiki Kebakaran Pabrik Keripik TempeTim Labfor selidiki kebakaran pabrik keripik tempe di Kota Malang. (Foto: Muhammad Aminudin/detikJatim)

"Ada dugaan banyak bahan kimia hingga mudah api membesar," ujar Belo kepada wartawan.

Sementara, korban yang terjebak di dalam hingga ditemukan meninggal diduga lebih dulu pingsan karena menghirup asap kebakaran. Dia sampaikan bahwa kelima korban itu pada akhirnya turut terpanggang.

Tim Labfor Mabes Polri melakukan proses penyelidikan keesokan harinya, Kamis 5 Oktober 2017. Empat orang melakukan penyelidikan tertutup di dalam ruang produksi keripik yang sudah dipasangi garis polisi pada bagian luarnya.

Selama 3 jam tim itu bekerja. Sejumlah barang mereka bawa dari ruangan produksi itu ketika tuntas melakukan pekerjaannya. Barang itu yakni kabel stop kontak dua jalur, abu sisa dari kebakaran pabrik, baterai HP, serta sebuah radio yang disebut berdekatan dengan tempat tiner.

Ada dugaan bahwa kebakaran itu terjadi akibat korsleting listrik yang bersumber dari kabel yang mengisi daya 2 HP dan radio tersebut. Lokasinya yang berdekatan dengan tiner memicu kebakaran yang dengan cepat membesar.

Jatim Flashback adalah rubrik spesial detikJatim yang mengulas peristiwa-peristiwa di Jawa Timur serta menjadi perhatian besar pada masa lalu. Jatim Flashback tayang setiap hari Sabtu. Artikel Jatim Flashback lainnya bisa diklik di sini.

Halaman 2 dari 2
(dpe/fat)


Hide Ads