Nabi Muhammad SAW lahir pada Senin, 12 Rabiul Awal menjelang dini hari. Ia lahir pada Tahun Gajah kalender Hijriah atau bertepatan 20 April 571 Masehi.
Dinamakan Tahun Gajah karena menjelang kelahiran Nabi Muhammad SAW, keadaan Makkah sangat menegangkan. Rombongan pasukan gajah datang untuk menghancurkan Ka'bah. Pasukan gajah dipimpin Abrahah yang merupakan Gubernur Jenderal Najasyi Habasyah di Yaman pada masa itu.
Allah SWT mengirim pasukan burung Ababil yang membawa batu panas dari neraka, yang dilemparkan ke pasukan Abrahah. Akhirnya pasukan gajah mati akibat lemparan batu panas dari burung Ababil.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Sejarah Kelahiran Nabi Muhammad SAW |
Peristiwa Besar di Hari Kelahiran Nabi Muhammad SAW
Dilansir dari laman resmi Nahdlatul Ulama (NU), kelahiran nabi terakhir membawa banyak kebahagiaan. Baik untuk keluarga maupun penduduk Arab kala itu. Bahkan, cendekiawan Michael H Hart menempatkan Nabi Muhammad SAW sebagai orang paling berpengaruh nomor satu di dunia.
Terdapat peristiwa-peristiwa besar di hari kelahiran Rasulullah SAW. Berikut penjelasan lima peristiwa besar tersebut.
1. Siti Aminah Mimpi Bertemu Malaikat
Menjelang kelahiran Nabi Muhammad SAW, ibunya yakni Siti Aminah binti Wahab bermimpi bertemu malaikat. Dalam mimpi itu, saat Siti Aminah menengadahkan tangannya ke langit, ia melihat malaikat turun dari langit.
Seperti kapas putih, malaikat itu berkata "Kabar bahagia untukmu, wahai ibu seorang Nabi. Putramu itu akan menjadi penolong dan pembebas manusia. Namakan dia Ahmad".
Secara bahasa kata 'Muhammad' merupakan isim maf'ul dari kata 'hamdun' yang memiliki arti pujian. Nama ini sebenarnya cukup biasa di kalangan masyarakat Arab.
Tetapi anehnya tidak ada satupun dari masyarakat Arab yang memiliki pikiran menggunakan nama ini untuk anak-anak mereka. Oleh karena itu, nama Muhammad pertama kali dipakai oleh Nabi Muhammad SAW.
2. Padamnya Api Sesembahan Majusi
Majusi adalah salah satu agama dalam aliran teologis yang sudah ada sebelum Islam datang. Para pengikut agama Majusi menyembah api, sehingga mereka biasa menyakralkan api.
Para penganut ajaran Majusi menganggap api memiliki kekuatan yang bisa menjadi pelindung dari segala bahaya. Selain itu, api juga dipercaya memberi anugerah dan memberi kesejahteraan bagi manusia.
Konon, api sesembahan agama Majusi tidak pernah padam sampai ribuan tahun. Tetapi saat menjelang kelahiran Nabi Muhammad SAW, api itu padam. Peristiwa ini telah diriwayatkan oleh Imam al-Baihaqi, yaitu:
لما كانت الليلة التي ولد فيها رسول الله صلى الله عليه وسلم ارتجس إيوان كسرى، وسقط منه أربع عشرة شرفة، وخمدت نار الفرس، ولم تَخمُد قبل ذلك بألف عام، وغاضت بحيرة سَاوة
Artinya: Pada malam kelahiran Nabi Muhammad SAW, balkon istana Kisra runtuh, 14 gereja runtuh, api (sesembahan Majusi) di Persia padam yang sebelumnya menyala selama 1.000 tahun, dan Gereja Bahira ambles ke tanah.
3. Lahir dalam Keadaan Sujud
Pada umumnya, bayi dilahirkan dalam keadaan menangis dan belum dapat melakukan apa-apa. Tetapi berbeda dengan Nabi Muhammad SAW.
Ia lahir dalam keadaan gerakan sholat seperti sujud dan mengangkat kedua tangannya seperti orang yang sedang berdoa. (Jalaluddin as-Suyuti, Khasaishul Kubra, 2017: 82).
4. Lahir dalam Keadaan Sudah Khitan
Khitan merupakan kewajiban bagi setiap anak laki-laki setelah mencapai usia balig yaitu 15 tahun (dianjurkan dilakukan kurang lebih usia 7 tahun). Namun, berbeda dengan Nabi Muhammad SAW. Ia sudah dalam keadaan dikhitan saat lahir ke dunia.
Meski begitu, sebenarnya peristiwa ini tidak hanya dialami Rasulullah SAW. Menurut Syekh Sulaiman Al-Bujairami, sudah dikhitan saat lahir juga dialami 14 nabi dan rasul lain, yaitu Nabi Adam, Nabi Syits, Nabi Nuh, dan Nabi Hud.
Kemudian Nabi Shaleh, Nabi Luth, Nabi Syu'aib, Nabi Yusuf, Nabi Musa, Nabi Sulaiman, Nabi Zakaria, Nabi Yahya, Nabi Isa, dan Nabi Handzalah bin Shafwan. (Hasyiyah al-Bujairami 'alal Khatib, juz V, halaman 262).
Baca juga: 5 Nabi Ulul Azmi yang Sabar dan Teguh |
5. Ditutupnya Akses Langit Bagi Iblis
Sebelum Nabi Muhammad SAW lahir, iblis selalu suka mencuri kabar mengenai suratan takdir di langit ketujuh. Kemudian berita tersebut akan disampaikan kepada dukun sebagai informasi rahasia.
Hal inilah yang menjadi alasan mengapa dukun bisa mengetahui hal-hal gaib. Tetapi, sebenarnya informasi yang dibawa iblis kepada dukun sering dipelintir.
Kejadian berbeda ketika Nabi Muhammad SAW lahir. Akses portal langit ditutup sehingga iblis tidak bisa lagi mencuri kabar apapun dari langit. Kejadian ini telah disampaikan As-Suhaili dalam Ar-Raudhul Unf, yaitu:
رُوِيَ فِي مَأْثُورِ الْأَخْبَارِ أن إبليس كان يخترق السّماوات قَبْلَ عِيسَى، فَلَمّا بُعِثَ عِيسَى، أَوْ وُلِدَ حجب عن ثلاث سماوات، فَلَمّا وُلِدَ مُحَمّدٌ حُجِبَ عَنْهَا كُلّهَا، وَقُذِفَتْ الشّيَاطِينُ بِالنّجُومِ
Artinya: Diriwayatkan dalam beberapa hadis yang ma'tsur, dulu iblis bisa mencuri dengar di langit sebelum Nabi Isa diutus. Setelah Isa diutus atau dilahirkan, tertutup tiga lapis langit. Hingga Nabi Muhammad lahir, iblis tidak bisa lagi mencuri dengar sama sekali, sebab setan-setan sudah dilempari dengan bintang-bintang. (Abul Qasim as-Suhaili, ar-Raudhul Unf, juz II, halaman 194).
Itulah lima peristiwa besar di hari kelahiran Nabi Muhammad SAW. Semoga dapat memberi manfaat bagi para pembaca.
Artikel ini ditulis oleh Nadza Qurrotun A, peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(irb/sun)